Pandangan Pertama

34.7K 288 2
                                    

Author POV

Di sebuah apertemen mewah yang terletak di pusat keramaian kota London. Nampak dua orang pria memasuki sebuah kamar. Kamar berukuran besar dengan aksen mewah didalmnya. Kedua pria tersebut sudah tidak sabar memadu kasih. Saling berciuman, merengkuh satu sama lain. Melepaskan hawa nafsu yang sudah memuncak di temapt tidur mereka. Terlihat baju sudah berserakan disekelilingnya. Melanjutkan hubungan lebih intim yang tak lazim.

Edward POV

Sudah 4 tahun ini aku mengenal Petter. Dia pria baik, penyayang dan mengerti aku. Hampir setiap hari kita menyempatkan waktu untuk bersama. Melepas rindu pada dirinya. Aku mencintainya dan dia mencintaiku. Yah.... aku memang seorang gay.

Namaku Edward Mackenzie. Penerus satu-satunya Mack Cooperation, salah satu perusahaan Real Estate terbesar dunia. Dengan segala sesuatu yang aku punya mulai dari kekayaan, jabatan dan popularitas tak satupun yang membuat aku bahagia. Entah mengapa, tapi inilah yang aku rasakan. Hampa.

Petter lah yang saat ini bisa membuatku bahagia dan merasa nyaman. Tak seorangpun dari keluargaku yang mengetahui aku seorang gay.

Aku berdiri termenung di balkon seraya menatap indahnya langit yang bertabur berjuta bintang.

"Sayang kanapa kamu ada diluar. Apa ga dingin?" ujar Petter seraya memelukku dari belakang.

"Tidak. Aku hanya mencari udara segar" jawabku.
"Baiklah. Lusa perusahaanmu akan meresmikan perumahan baru. Belilah pakaian yang baru untukmu. Kurasa kamu butuh sesuatu yang berbeda" katanya mengingatkanku.
"Hampir saja aku lupa. Thanks sudah mengingatkanku" ucapku sambil menatapnya.
"Tapi maaf sayang aku tak bisa menemanimu. Aku ada meeting besok. Tak apakan?" tanyanya ragu.
"Ok tak apa. Aku akan belanja sendiri besok. Tenanglah" sahutku sambil melangkah menuju tempat tidur.

--oOo--

Bella POV

"Bella....." teriak suara yang sangat aku kenal. "Lama banget sih datangnya! Janjian jam 10, jam segini baru nyampai. Udah satu jam lebih tau aku nungguin" gerutunya kesal.
"Sorry-sorry tadi aku di suruh Mommy nganterin dokumennya Daddy ke kantor. Jadinya lama deh" jawabku memasang wajah imut.
"Huhhh..... untunglah kamu ini sahabatku. Kalo ga udah aku tinggalin dari tadi" ujarnya yang masih tampak kesal.
"Iya deh. Kamu emang sahabat terbaik yang aku punya. Ayo buruan kita shopping ntar aku yang bayarin deh" anajku sambil mengandeng tangannya.

"Sharon lihat itu. Baju itu bagus banget. Yuk kita lihat" tunjukku melihat ke sebuah toko besar di dalam mall.

"Bell aku lihat-lihat dulu ya di sana. Aku mau beliin baju buat Louis". Sharon menunjukan deretan baju untuk kaum pria.
"Ok.... Ntar ketemu disini aja ya" anggukku mengiyakan.

Setelah beberapa kali mencari baju yang di rasa cocok untukku aku bergegas untuk mencobanya. Dua buah potong baju berwarna pink dan putih. Warna kesukaanku. Dengan langkah riang aku menuju kamar ganti.

Edward masuk ke dalam toko untuk mencari pakaian yang akan dia kenakan besok. Seorang penjaga toko membantunya untuk memilih kemeja, jas dan celana. Sekiranya sesuai yang diinginkan dia bergegas menuju kamar ganti.

Melangkah masuk dan terdengar teriakan seorang wanita yang kini hanya mengenakan bra dan CD saja.

"Aaaahhhhh" terik mereka bersama.
1
2
3
Hening sesaat.

"Wah dasar brengsek. Pria mesum. Kamu ga ngeliat apa jelas-jelas pintu ini tertutup kenapa main masuk aja. Punya mata ga sih" omelku panjang lebar. Dia hanya menatapku dalam diam. Sedetik kemudian aku baru tersadar kalau aku belum mengenakan baju ku lagi.

"Wah bener-bener pria mesum. Cepat keluar" ucapku kesal sambil mendorong badannya keluar. "Huh.... Sabar-sabar. Ada ya orang nekad berbuat mesum ditempat rame gini. Apa pengen di pukuli masa" grutuku dalam hati.

Di balik pintu Edward hanya bisa terdiam sambil memegang dadanya. Entah kenapa hatinya terasa aneh seperti ini. Sesaat kemudian dia pergi ke kasir untuk langsung membayar baju tanpa perlu mencobanya.

Deg..... Deg.... Deg..... Perasaan apa ini????

To be continue

Wah gimana nih sama cerita author. Udah greget belom yah. Ini cerita pertama Author nulis di wattpad. Gaje ga sih?! Harap di maklumin ya. Author mengharapkan saran dan kritik dari para readers. Yang sopan yah. Jangan lupa klik bintangnya yah. Part 2 di tunggu yah. Ga lama kok.

Terima kasih

GAY AND MISS VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang