Party

4.1K 48 8
                                    

Bella POV

Tok.... tok.... tok....

"Masuk"

"Permisi Sir. Perwakilan Global Grup dari Indonesia sudah datang. Mereka sudah menunggu anda di ruang meeting" ucapku.

"Ya. Sebentar lagi aku akan kesana" jawabnya santai dengan mata yang masih menatap laptop.

"Baik Sir" ucapku sambil menghela nafas halus pergi meninggalkan ruangan itu.

Ini sudah seminggu lebih sejak kejadian waktu itu. Aku pikir Edward akan sedikit hangat, ternyata dugaan ku salah. Dia sama saja seperti pertama kali bertemu. Tak ada perlakuan hangat, hanya sikap dingin dan dingin yang selalu dia berikan.

Selama ini aku masih berusaha memahami sikap CEO ku yang tampan ini. Tapi masih saja aku tak memahaminya. Mungkin butuh waktu lebih lama agar aku mengerti dia.

Dert..... Dert..... Dert..... (HP yang ada di saku ku bergetar.

Ku lihat pada layar HP tertulis 'Sharon Calling'. Segera ku angkat.

"Hallo. Iya Sharon sayang ada apa?" tanya ku manis.

"Aku sama Louis mau ngajak kamu!" jawabnya dari seorang sana ~Saron

"Mau kemana?" tanya ku lagi dan ketika itu ada suara dehamam dari belakang ku

"Ekhm... Ekhm.... Ini masih jam kerja. Kamu tau kan di larang menggunakan HP jika tidak dalam keadaan darurat" ucapnya sedikit berteriak. ~ Edward

"Maafkan saya Sir. Saya tidak akan mengulanginya lagi" kata ku sedikit bergetar.

Aku langsung mematikan panggilan Sharon. Aku mengumpat dalam hati. Ingin rasanya aku menjitak kepalanya dan mengigit lengannya yang berotot. Aku langsung mengikutinya menuju ruangan meeting.

~~~~~~~

Pukul 12 siang.
Waktu istirahat tiba.

"Sharon sorry, tadi langsung aku matikan. Tuh si Bos es marah-marah ga jelas" omelku membuka obrolan.

"Iya. Aku juga dengar kok. Emang Bos es kamu tu rese, tapi kamu sukakan" godanya.

"Ih... Apa-apaan sih kamu. Oh iya, tadi mau ngajak kemana?" tanya ku lagi.

"Aku ma Louis mau ngajak kamu ke party. Rekan kerjanya Louis ngadain party khusus anak muda. Kamu harus ikut biar ga cupu" katanya memerintah.

"Ga ah. Males ke acara begituan" ucapku menolak.

"Pokoknya ga ada penolakan. Ntar kita jemput jam 7 malam. Udah dulu ya" putusnya sepihak.

Hah selalu saja begitu. Selalu memaksa.

Aku paling ga suka party seperti ini. Pasti ujung-ujungnya mabuk kalo ga make out. Ih anti banget kayak gitu. Ngebayangin aja bulu kudu ku sudah berdiri. Menyeramkan.

Tapi setiap kali aku menolak dua pasang sejoli itu pasti bisa menghipnotis ku untuk mengikutinya. Sungguh pasangan devil.

Sharon dan Louis memang sahabatku. Kami berteman sejak SMP. Jadi kita sudah mengenal luar dalam. Eits yang tau luar dalam hanya mereka berdua. Karena sejak SMA mereka sudah berpacaran dan sering melakukan make out.

--oOo--

To be continue.......


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAY AND MISS VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang