Pagi ini di kotamu hujan. Rintiknya selebat rintik rindu yang bersemayam di hati.
Sudah sebulan kamu tidak bercakap dengannya. Menahan jari, bertekad untuk menjaga hati.
Tapi dinginnya pagi membuat hatimu bertambah dingin. Seperti hujan yang kian menjadi, rindumu semakin membunuh.
''Apakah aku harus menyapanya lebih dulu?'' Gumammu dalam hati.
''Tapi dengan alasan apa?'' Hati lainmu membantah.
Dan tiba-tiba..
''Assalamu alaikum? Apa kabar?'' Satu inbox masuk bertuliskan namanya.
Dunia pun terhenti untukmu :)
"Waalaikumussalam. Baik." jawabmu dingin dan singkat.
Padahal kamu sangat ingin bertanya balik. Bertanya banyak hal tentangnya. Ingin mengabarkan banyak hal tentangmu.
Pesan terkirim. Ada tanda centang sudah dibaca. Dalam harap dan cemas kamu menanti balasan. Kamu tahu dia sedang menulis.
"Boleh bertanya?" tulisnya singkat.
"Tentang apa?" jawabmu tak kalah singkat."Tentang rindu yang selalu curang.. " jawabnya terputus.
"Pada siapa?" tanyamu memastikan.
"Pada seseorang yang telah mencuri hati."
Seketika hatimu terbang membaca kalimat itu. -- Tuhan, apa maksud dia kali ini? Apakah ini jawaban doa-doaku?-- Hatimu terus terbang, melayang, bahagia.
“Aku sedang jatuh cinta pada seseorang. Maukah kau membantu untuk meminangnya?”
Ibu, tetiba langit bahagiamu runtuh, dada sesak penuh duri, kamu terdiam terpaku menatap handphone.
Apa maksud dari semua ini Tuhan?! Apakah Kamu hadirkan dia untuk berikan rasa sesakit ini?!
“Hei, bisa bantu kawanmu ini?” Dia kembali bertanya setelah sepuluh menit tak ada jawaban.
Apa?! Jadi selama ini aku hanya dianggap kawan? 0h ibu, bisakah aku menangis?
Beruntung kamu hanya sendiri dalam kamar. Sebanjir apa air matamu mengalir, tak ada yang tahu. Beruntung percakapan itu hanya dalam bentuk chat. Jadi dia tak tahu hancurnya hatimu saat ini. Beruntung pekan lalu kamu baru saja membaca buku Cinta & Kehilangan, jadi hatimu bisa sedikit berdamai 😊
“Hmm.. siapa ya? Apakah aku mengenalnya?” ketikmu dengan jari yang gemetar.
“Iya, kamu sangat mengenalnya. Kamu kenal Ana Khoirunnisa kan?”
Hatimu kembali terbakar. Kamu sangat mengenal nama itu. Karena dia adikmu sendiri dan kamu pula yang mengenalkan mereka berdua. Jarimu sempurna bergetar. Tak mampu mengetikan balasan. Bersusah payah menguasai diri agar dia tak curiga.
Tapi di saat kamu sudah mampu menguasai diri, berdamai dengan hati, melepaskan dan ikut berbahagia. Datang kabar yang lebih mengejutkan. Kabar yang membuat gemetar seluruh tubuh. Dari ujung rambut hingga ujung kakimu.
“Jika kamu mengenal dia, sampaikan padanya bahwa aku ingin melamar kakaknya...
Maukah kau jadi istriku?”
Sen @SenyumSyukur
Penulis #ApaKabarRindu #Cintadankehilangan*Update diusahakan setiap hujan dan hati sedang rindu. Jika tidak maka setiap rabu. Selamat menunggu 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemarin Hujan, dan Aku Rindu Kamu
RomanceKumpulan prosa tentang hujan, rindu, dan kamu. Update diusahakan setiap hujan dan hati sedang rindu. Jika tidak maka setiap rabu. Selamat menunggu ^^