Terima kasih Hujan

1.6K 72 6
                                    

Pertemuan tidak sengaja di stasiun pagi itu di saat hujan baru saja reda.

Dia : Hai.. lama tak jumpa.

Aku : Sudah berapa lama ya? Gimana kabarmu?

Dia : Dek Fina mau punya adik lagi.

Aku : Selamat ya.. senang mendengarnya. Trus gimana kabar bapaknya?

Dia : Luar biasa..

Aku : Kamu pernah cerita padanya apa yang terjadi antara kita di masa lalu?

Dia : Bagaimana kamu bisa tegar mendampinginya saat melamar aku?

Aku : Karena bagiku cinta adalah keberanian. Berani mengambil tindakan dengan segala resiko-resikonya. Berani memendam, mengungkapkan, dan juga berani ditolak.

Dia : Apakah kamu membenciku?

Aku : Untuk urusan pribadi hati ini selalu belajar tidak menyimpan benci dan marah pada siapapun.

Dia : Semoga cepat dapat pengganti ya..

Aku : Maaf, keretaku sudah datang. Salam buat dek Fina.

***

Hei, bagaimana bisa aku membenci jika kamu terlihat sangat bahagia bersamanya? Bersama sahabat terbaikku ^^

***

Apakah kisah ini nyata? Kamu boleh tak percaya, tapi aku pernah bertemu dengan orang-orang yang punya hati selapang itu. Dan jika kamu suka membaca, sejarah pernah mencatat kisah yang lebih hebat dari itu. Bukan saja menemani melamar, tapi memberikan semua bekal yang dimiliki kepada sahabatnya karena gadis yang dilamar lebih memilih sahabatnya ketimbang dia.

Lalu bagaimana agar hati bisa selapang itu?

Jujur aku tidak tahu. Namun jika kamu berkenan, bolehkah aku bercerita bagaimana takdir mempertemukan aku dengannya?

#bersambung..

Kemarin Hujan, dan Aku Rindu Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang