Bagian 7

97 27 3
                                    

Langkah Hyejeong nampak terhenti, saat melihat sosok Eunji dan Bomi yang berdiri di depan loker miliknya. Sesaat yeoja itu berusaha megatur perasaannya dan mencoba untuk mengukir sebuah senyum diwajahnya.

Bomilah yang pertama menyadari kedatangan Hyejeong, yeoja itupun
segera menyenggol lengan Eunji yang tengah asik dengan permainan diponselnya.

"mwo?" tanya Eunji tanpa suara

Tak menjawab, Bomi hanya menunjuk Hyejeong dengan dagunya. Eunji menoleh kearah yang ditunjukan Bomi, yeoja itu segera menegakkan tubuhnya menatap Hyejeong yang kini sudah berjalan mendekati mereka.

"morning...kalian menungguku ya?" tukas Hyejeong mencoba ceria

Eunji dan Bomi saling pandang sedikit heran mendapati sikap yang ditunjukan Hyejeong pada mereka.

"bukankah kalian biasanya menungguku di kantin atau di kelas? kenapa harus repot2 menunggu disini?" kembali Hyejeong berujar dengan senyum yang merekah.

Sadar dengan sikap yang ditunjukan Hyejeong, Eunji menarik nafasnya pelan sambil meraih jemari Hyejeong.

"Hyejeong...kalau kau mau marah kau bisa melakukannya padaku. jangan menahan dirimu" tukasnya

"marah? kenapa aku harus marah?" Hyejeong mengernyitkan alisnya heran

"tentu saja karena hal kemarin, bukankah kau melihat..."

"Stop" ujar Hyejeong menghentikan ucapan Eunji

"jangan katakan apapun, aku mengerti posisimu" tambahnya kemudian

Kali ini gantian Hyejeong meraih jemari Eunji dan menggegamnya erat. Matanya menatap lurus sang sahabat seolah ingin mencari ketegaran akan sikap yang harus dia tunjukan.

"mianhae...aku pasti sudah membuatmu cemas kemarin" tukasnya

Anggukan Eunji menjawab kata2 yang Hyejeong lontarkan.

"aku tak berniat mengabaikanmu sehingga membuat kau jadi merasa bersalah seperti ini. tapi...aku memerlukan waktu untuk berpikir, jadi aku tak bisa mengangkat panggilan kalian. mianhae, noumu mianhae" sesalnya

"mwoya? bukankah seharusnya kata2 itu aku yang mengucapkan?" protes Eunji

"anniyo, akulah yang harus mengatakan ini karena sudah membuat kedua sahabat yang begitu aku cintai harus merasakan resah" jawab Hyejeong sambil menatap Eunji dan Bomi bergantian

Eunji dan Bomi yang mendengar itu hanya tersenyum lebar sambil merangkul bahu Hyejeong bersama2.

"jadi...kesimpulannya kau tak marah padaku bukan?" tanya Eunji

"anniyo, kau tak membuat kesalahan jadi untuk apa aku marah?" balas Hyejeong.

"Shin Hyejeong, kau memang yang terbaik" puji Eunji sambil tertawa

Hyejeong dan Bomipun ikut tertawa bersama Eunji, namun tawa yang mereka urai harus terhenti saat sosok Hongbin tiba2 muncul dihadapan mereka.

"hai Jung Eunji" sapanya ramah

Eunji memilih tak menyahut begitupun dengan Hyejeong dan Bomi yang tak ditegur namja tersebut.

"bisa kita bicara?" tanya Hongin kemudian

"sebaiknya kami ke kelas duluan" tukas Hyejeong cepat tanggap

Dia menarik Bomi bersamanya namun tangan Eunji cepat mencegah kepergian yeoja itu.

"untuk apa kalian pergi, tetap disini saja" tukas Eunji

"tapi...Hongbin ingin bicara padamu" ujar Hyejeong

L.O.V.E ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang