part 1

245 10 0
                                    

Setelah Noel selesai menyelesaikan semua urusan homeschoolingnya tepatnya ketika Noel berumur 16 tahun.

Akhirnya Noel dapat mulai bersekolah di SMA Bina Bangsa, salah satu sekolah yang populer di Manado.

Hari pertama saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA.

Saat itu untuk pertama kalinya murid baru di SMA Bina Bangsa bertemu dengan wali kelas mereka.

Hari pertama di sana pun hanya mengatur denah tempat duduk dan perkenalan sekolah dan juga siswa-siswi baru.

Noel duduk bersama seorang gadis bernama Paskah.

Paskah adalah seorang gadis yang humoris, pintar, mudah bergaul, cantik, manis dan cukup tomboy.

Paskah merasa heran mengapa laki-laki se-keren Noel, diam dan sangat dingin ketika duduk dengannya.

Akhirnya Paskah mencoba untuk membuka obrolan.

"Hai, gua Paskah!" katanya sambil mengulurkan tangan.

tetapi Noel hanya diam dan membalas tangan Paskah.

"nama lo sapa?" tanya Paskah lagi.

"Noel." jawab Noel singkat.

"oohh Noell salam kenal deh," kata Paskah sambil melepaskan tangannya.

Tak lama kemudian, Paskah merasa tidak nyaman karena sikap Noel yang begitu pendiam, tidak seperti anak laki-laki pada umumnya.

"Lo kenapa sih diem banget?" tanya Paskah heran.

"gapapa." jawab Noel datar.

"ahh gaasik lo!" jawab Paskah kesal.

Akhirnya Paskah meminta pada wali kelasnya untuk memindah tempat duduk mereka.

**

Saat waktu istirahat tiba.

Noel berusaha memberanikan diri untuk berbicara pada Paskah tapi wajah Paskah yang sudah terlihat kesal padanya membuat Noel menjadi takut.

Akhirnya Noel menulis sebuah surat dan diletakkan di atas meja Paskah.

"Maaf Paskah, maaf aku terlalu kaku sama kamu.

Aku gini karna jujur aku nggak pernah punya temen sebelumnya, kamu adalah temen pertamaku."

Ketika Paskah kembali ke kelas dan melihat surat itu, Noel sangat takut dan akhirnya ia keluar untuk ke toilet.

Saat Noel kembali ke kelas ia sudah melihat Paskah kembali ke tempat duduk semula. Noel pun tersenyum sambil berjalan menuju bangku. Lalu mereka pun mengobrol dengan begitu akrabnya.

**

Keesokan harinya,

Siang itu ketika waktu menunjukan saatnya istirahat.

"Noel, ngantin yuk!" ajak Paskah sambil memegang tangan Noel.

Noel terdiam sambil melihat ke arah tangan Paskah yang memegang erat tangannya.

Paskah pun segera melepaskan pegangannya.

"Ayo deh." jawab Noel singkat.

Saat berjalan menuju kantin Paskah merasa bingung, kenapa setiap kali ia melihat Noel, yang dia lakukan hanyalah membaca buku dan mendengarkan musik.

NOELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang