part 4

86 6 0
                                    

Sampailah mereka di salah satu tempat wisata ternama di Manado.

Danau Tondano, danau terluas di Sulawesi Utara.

Mereka membutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk menuju danau tersebut menggunakan sebuah kapal yang telah disediakan.

Ketika di perjalanan.

Mereka begitu menikmati panorama gunung serta bukit yang ada di sekelilingnya.

Ada 3 gunung dan 1 bukit yg memutari area sekitar danau yaitu Gunung Lembean, Gunung Kaweang, Gunung Masarang dan Bukit Tampusu.

Satu yang terlihat jelas adalah Gunung Kaweang yang nampak menjulang tinggi dari tepi danau.

Suasana di sekitar danau pun terasa begitu sejuk meskipun siang hari terasa begitu terik saat itu.

"Keren banget Pas!" kata Noel kagum.

"Kamu sih jarang jalan-jalan jadinya nggak pernah tau tempat seindah ini." jawab Paskah iseng.

Beberapa jam kemudian setelah mereka menikmati panorama disana, Paskah pun mengajak Noel untuk makan siang di salah satu rumah makan yg ada disana.

**

Setelah mereka selesai memesan makanan.

"Ohh ya, mau aku ceritain asal usul danau ini nggak?" tanya Paskah membuka obrolan.

"Boleh-boleh, sekalian sama nunggu makanannya dateng." jawab Noel.

"Jadi gini, dulu disini tuh ada gunung yang tinggi banget, di lerengnya itu ada 2 kawasan utara sama selatan. nah rajanya itu punya anak tunggal namanya Maharimbow, yang satunya lagi juga punya anak tunggal namanya Marimbow.

Terus yang wilayah bagian utara itu bingung masalah pewaris tahtanya soalnya anaknya itu perempuan satu-satunya kan. Terus rajanya itu merintah buat anaknya itu gaboleh nikah seumur hidup dan menyamar jadi laki-laki. Kan semua setuju, terus di ikrarkan gitu pake upacara adat di depannya Opo Empung (tetua).

Kalo sumpah itu di langgar bakal jadi malapetaka yang besar di wilayah itu.

Dan di wilayah selatan juga punya masalah yang hampir sama, Maharimbow diminta buat bersumpah nggak menikah selama ayahnya masih hidup.

Suatu hari kedua pewaris tahta itu ketemu di wilayah perbatasan. terus Maharimbow itu ada sesuatu yang beda dari Marimbow. Maharimbow ngerasa walaupun dia kayak laki-laki pakaiannya tapi dia punya paras wajah yang lembut kayak perempuan.

Terus di pertemuan selanjutnya waktu mereka berperang, Maharimbow menang dan membuktikan kalo Marimbow itu perempuan. Akhirnya mereka saling jatuh cinta dan sepakat buat jadi suami istri. Dan mereka udah melanggar sumpah mereka.

Sampai suatu hari di wilayah itu terjadi gempa sama gunung meletus sampai kebentuk kubangan yang luas banget, dan kebentuk danau, terus di kasi nama Danau Tondano." Paskah menjelaskan.

Tak lama kemudian datanglah makanan yang mereka pesan, kemudian mereka pun segera menyantapnya dan segera melanjutkan liburan mereka disana.

**

Ketika hari mulai senja.

"Pas, mau makan malem di luar apa di rumah?" tanya Noel ketika mereka berjalan menuju mobil.

"Di luar aja El, aku ada tempat keren." jawab Paskah.

Kemudian mereka pun segera melanjutkan perjalanan.

Sampailah mereka di sky room, salah satu restoran yg cukup ternama disana.

"Tempatnya bangus banget Pas, kerenn." kata Noel ketika mereka tengah duduk berdua di tempat itu.

"Iyaa dong, siapa dulu yg ngajak kesini, Paskah." jawab Paskah sambil tertawa.

"Hahah bisa aja kamu, Pas aku ke toilet dulu ya bentar, kamu pesen aja dulu makanannya." kata Noel.

"Jangan lama-lama." sahut Paskah.

Setelah Noel selesai, ia tidak langsung menuju tempat Paskah.

Ia ingin membeli serangkai bunga untuk diberikannya pada Paskah sebagai ucapan terima kasihnya.

Kemudian Noel pun segera membeli bunga di dekat restoran tersebut.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"

"Iyaa saya mau beli satu rangkai bunga mawar sama melati."

"Oke sebentar saya rangkaikan dulu,"

Sambil menunggu bunga itu di rangkai, mereka pun berbincang-bincang.

"Bunga nya buat siapa mas?"

"Buat temen bu."

"Temen apa temen?"

"Temen bu."

"Heheh bercanda mas."

"Dia udah ajak saya jalan-jalan hari ini, saya mau beliin dia bunga sebagai ucapan terima kasih."

Ohh gituu,"

"Iyaa bu, enaknya kasihnya gimana ya bu?"

"Mas ajak aja dia ke tempat yang bagus gitu terus mas kasih deh bunganya."

"Dimana? saya nggak tau tempatnya bu."

"Di deket sini ada tempat bagus banget, pas buat orang pacaran, apa lagi pemandangan langitnya lagi bagus kan mas, disana cocok banget buat liat bintang-bintang."

"Nggak jauh dari sini, mas jalan aja lurus terus nanti ada belokan ke kanan, mas lurus dikit udah sampe."

"Okee makasih bu, bunganya berapa?"

"150 ribu mas."

"Ini bu uangnya, kembaliannya buat ibu aja. makasih ya bu."

"Sama-sama mas."

Kemudian Noel pun segera menuju mobil untuk menyimpan dahulu bunga tersebut lalu ia segera kembali ke restoran untuk makan malam bersama Paskah.

"Lama banget?" tanya Paskah sesampainya Noel disana.

"Heheh maaf, sakit perut Pas." tipu Noel.

"Loh kok nggak bilang dari tadi? mau aku beliin obat? apa kita ke rumah sakit?" respon Paskah cemas.

"Udah nggak usah gapapa kok." jawab Noel.

"Beneran?"

"Iyaa Paskah."

NOELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang