part 3

90 5 0
                                    

Sesampainya Noel di rumah, ia melihat seorang pria yang sedang duduk di ruang tamu rumahnya.

"Noel udah pulang? Paskah mana?" kata Renata sambil berjalan dari arah dapur menuju ruang tamu.

"Tadi langsung Noel anter pulang ma." jawab Noel datar.

Noel pun melihat pria tadi dengan tatapan yg berbeda.

"Oh ya kenalin ini temen mama, namanya om Roy."

"Hai Noel." kata Roy sambil bersalaman dengan Noel.

"Noel duduk dulu, ada yg mama mau bicarain," ajak Renata.

"Ada apa ini?" tanya Noel bingung.

"Jadi gini Noel, om minta restu dari Noel. om akan menikah sama mama kamu." jawab Roy canggung.

Noel pun sangat terkejut mendengar perkataan Roy.

"Mama mau menikah lagi Noel, kamu setuju kan?" sambung Renata.

"Enggak, aku nggak setuju!" kata Noel sambil pergi meninggalkan mereka.

"Noel tunggu!" mama Noel menghentikan langkah Noel.

"Maafin mama nak, mama pikir ini yang terbaik buat kamu." kata Renata menjelaskan.

"Buat aku apa buat mama? aku nggak mau ma. aku nggak mau papa baru, lebih baik aku cuma punya mama dari pada harus punya papa baru, pokoknya Noel nggak setuju!" kata Noel menanggapi.

"Iyaudah kalo itu keputusan kamu, mama terima." jawab Renata pasrah.

Noel pun berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan Renata.

**

Keesokan paginya.

Sesampainya Noel di sekolah, ia melihat Paskah yang datang lebih awal dari biasanya.

"Noell!" panggil Paskah sambil berlari menuju Noel.

"Aku masuk tim basket sekolahhh!" kata Paskah sambil memeluk tubuh Noel.

"Selamat ya Pas." jawab Noel sambil membalas pelukkan Paskah.

"Kamu kenapa? kok kayak nggak suka gitu?" tanya Paskah bingung melihat wajah Noel yang berbeda.

"Aku seneng kalo kamu seneng Pas, cuma kemaren aku ada masalah." kata Noel sambil duduk di bangkunya.

"Kalo boleh tau masalah apa?" tanya Paskah penasaran.

"Mama aku mau nikah lagi, tapi aku nggak setuju." kata Noel canggung.

"Kenapa?" Paskah menanggapi.

"Aku nggak mau papa baru, mending cuma punya mama, dari pada harus punya papa baru."

"Hmm aku percaya keputusanmu yang terbaik Noel. Oh ya besok pulang gereja kita pergi yuk, kita seneng-seneng bareng."

"Kemana?" tanya Noel bingung.

"Udah ikut ajaa. okee?" Paskah memastikan.

"Iya deh." jawab Noel.

Keesokan harinya.

Sesampainya Noel di gereja, ia menunggu Paskah yang tak kunjung datang.

Ia pun mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Paskah.

Noel : "pas? dimana? aku dah di greja."

Paskah : "bentar el, bentar lagi sampe."

Noel : "misa nya udah mau mulai."

Paskah : "iya sabar, macett. kamu masuk duluan aja deh ntar aku nyusul."

Noel : "oke."

Ketika Noel tengah duduk sendiri, ia pun melamun melihat altar gereja yang begitu megahnya.

Ia seperti merasa ada sesuatu yang membuatnya merasa tenang disana.

Tiba-tiba Paskah datang mengejutkan Noel dan menghancurkan lamunannya.

"Sorry lama ya." tanya Paskah sambil duduk di samping Noel.

"Gapapa kok." kata Noel datar.

"Habis ngelamunin apa sih tadi?" tanya Paskah heran.

"Aku liatin altar itu Pas, kayak gimana gitu kalo kita bisa berdiri di sana, kayak mimpin misa gitu. kayak berasa hidup tenang juga, gaada beban dan makin mendekatkan diri sama Tuhan." Noel menjelaskan.

"Maksudnya?" Paskah merasa bingung.

"Lupakan." kata Noel singkat.

Paskahpun tidak begitu memperdulikan hal itu.

Setelah mereka selesai dari gereja.

"Kemana nih Pas?" tanya Noel.

"Kan kamu jarang toh jalan-jalan keliling Manado, sekarang aku mau ajak kamu jalan-jalan hari ini. pokoknya hari ini kita seneng-seneng oke?" jawab Paskah semangat.

"Karena senyummu,adalah satu bagian terindah dalam hidupku." kata Paskah dalam hati.

"Makasih ya Pas." kata Noel.

Mereka pun segera melakukan perjalanan menggunakan mobil Paskah dan supirnya.

NOELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang