Part 4

227 4 1
                                    

    Pagi ini begitu menyebalkan bagi Azmi yang telah bertabrakan dengannya. yupp, siapa lagi klo bukan Zhulfa, gadis pesantren yang baru kemarin dia kenal.
" kenapa sihh loe selalu bkin masalah kegue" ketus azmi pada zhulfa yang kepentok dengannya.
" bukannya kamu yaa yang nabrak aku.. malah nyalahin orang segala" zhulfa tak terima.
" terus loe nyalahin gue gitu... semua itu salah loe, loe klo jalan pke mata" kekeh azmi.
" ehh... siapa nama kamu???" tanya zhulfa.
" npa loe tanya nama gue.. yaa emang gue ganteng, semua cewek ngejer- ngejer gue.  ohh... jangan-jangan loe suka yaa sama gue mangkanya loe nyari gara-gara mulu ke gue" PD azmi membuat zhulfa geleng-geleng kepala.
" wihhh...PD amat lhoo... mangkanya klo sekolah itu yang bener jangan songong mulu" sahut zhulfa.
" loe tuh... " kini azmi bener-bner jengkel kepada zhulfa. " awas saja loe.. " azmi menatapnya dengan tajam.

" apes banget sihh hiduo gue, udah nyasar di tempat aneh kyk gini, ketemu sama cwek resek lagi" dumel azmi ketika sampai di balkon sekolah yang memang disana tempat baru dia dan teman-temannya berkumpul.
" kenapa lagi loe mi, dari kemarin ngomel mulu???" tanya kori.
" semenjak gue ketemu sama tuh cwek, hidup gue jadi gak karuan" jengkelnya.
" ehh jangan gitu mi, nanti loe folling in love lagi... hahahaha" sahut zidan sambil tertawa.
" idihh... amit-amit gue jatuh cinta sama dia yang reseknya setengah abad itu" elak azmi.
" masak sih mi.. dia cantik loe.. gk malu-maluin lah klo buat pcar.. ya guys" iqbal malah memanas-manasin membuat azmi semakin jengkel. " mi.. mi.. gue punya ide, gimana klo kita taruhan, loe bisa gk bikin dia jatuh cinta" tantang iqbal.
" yaa tuhh mi, loe pacarin dia terus loe permaluin deh dia didepan kelasnya" setuju zidan, Azmi pun diam.
" kenapa loe takut mi??" selidik kori.
" siapa yang takut.. gue gak takut. okk... gue terima tantangan kalian semua"

Sedangkan diruang kelas XII ips.
" fa kamu ribut lagi yaa sama salah satu diantara mereka??" tanya hikmah.
" kenapa sihh fa, kan kamu ketua kelas disini, harus lebih sama lagi dong" tambahnya amel.
" kalian sihh gk tau seberapa songongnya dia, kerjaannya nyari ribut mulu" jawabnya.
" yaa tapi kan kamu harus lebih sabar zhulfa.... jangan marah-marah mulu, kan kasian" sahut inayah.
" sudahlah.. bersikap baik saja sama mereka" kompak hikmah dan amel.
" btw.. Nor kemana ya???" heran inayah yang tak melihat batang hidungnya.

     Sedangkan Nor kini tengah berada diperpustakaan, bukan untuk mencari buku melainkan ingin melihat sesosok laki-laki berginsul yang bernama AHKAM yang berhasil membuatnya penasaran.

   pelajaranpun dimulai, Bu khamidah pun menjelaskan materi matematika.
" faham semua.. "
" faham bu.. " jawab mereka kompak.
" klo begitu kerjakan halaman 20, kelompokan. Amel tulis nama kelompok ini ke depan" perintah bu wali khamidah. Amelpun maju kedepan dan menulis nama kelompok masing-masing. " zhulfa, jangan lupa nanti pulang tugasnya bawa ke kantor, ibu tunggu yaa.. " tambah bu khamidah.
" baik bu.." jawab zhulfa.
" ya sudah kalau begitu ibu akhiri.. Wassalamualaikum wr. wb"
" waalaikum salam... "

" kenapa gue harus satu kelompok sama dia sihh" gerutu azmi ketika mengetahui dia satu kelompok sama zhulfa.
" ini malah jadi kesempatan loe buat dketin dia mi" bisik zidan yang duduk disebelahnya, azmi pun diam. " loe gk lupakan sama taruhan itu" tambahnya, azmi pun menggeleng.

" uhh.. kenapa aku selalu satu kelompok sama kamu Nor, bisa ngoceh terus" celetuk inyah.
" siapa juga lagi yang mau satu kelompok sama kamu nay, lebih baik aku sendirian saja" sahut nor.
" apa kamu bilang... "
" sudah.. sudah.. kalian nihh kayam tom and jerry saja" selah zhulfa yang melihat tingkah sahabatnya yang seperti Tom And Jerry.
" Nor tuhhh nay.. " inayah menyalahkan Nor.
" aku juga yang salah" dumel Nor.

     Azmi dan zhulfa kini tengah mengerjakan tugas matematika, azmi yang tak mengerti dengan rumusnya marah-marah tak jelas.
" klo ngerjakan sesuatu itu yang tenang jangan marah-marah mulu" ucap zhulfa yang sedari tadi memperhatikannya. " sini aku jelaskan" tambahnya.
" amang loe bisa gitu???" azmi meragukan zhulfa.
" aku memang anak pondok.an tapi gk sebodoh yang kamu kira" jelas zhulfa. " mangkanya sini bukunya kmu" zhulfa pun menjelaskan matematika yang azmi kurang fahami tapi bukannya memperhatikan penjelasannya zhulfa malah menatapnya.
" kamu cantik.. " puji azmi.
" maksudnya???" heran zhulfa.
" maksudnya penjelasannya yang bagus" elak azmi.

Kepentok Cinta Si Gadis PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang