Part 09

121 3 0
                                    

    Pagi yang mendung membuat Nor males ke kelasnya, Kini dia menuju ke balkon sekolah. " hafidz, kenapa harus kamu yang selaliu datang di otakku, aku ingin mengahapunya tapi.. kenapa tak pernah bisa" gumam Nor. " haaaaaaa.... " teriak Nor ketika tiba-tiba ada yang menutup matanya, Lantas orang tersebut membekap mulut Nor, Nor pun membalikkan badannya, tanpa dia duga Hafidz lah yang membekap mulutnya. Dengan tatapan kosong Nor pun bingung karna Hafidz, laki-laki yang membuatnya penasaran kini tengah di hadapannya. Dengan keadaan yang masih terbekap dan saling berpandangan disertai derapan jantung yang  terus-terus san berdetak kencang memvuat Nor tak berdaya di hadapan Hafidz.
" astagfirullahh... " ucap nor ketika sadar.
" kenapa?" tanya hafidz.
" maaf kita bukan muhrim" jawab Nor.
" jadi klo kita sudah mjd muhrim, kita boleh berpegangan" norpun mengngguk. " tapi kenapa aku kemaren melihat kamu berpegangan tangan dengan syakban" redlex Nor kehilangan kata-katanya. ( flash back... ketika syakban mengageti Nor, nor gak sengaja memeganh tangannya syakban dan di lihat oleh hafidz).
" emmzz... sepertinya aku harus pergi dulu,tkutnya ada fitnah apalagi aku gak mau ada kesalahfahaman dengan inay" elak nor dan pergi begitu saja.

      Sedangkan dengan Hikmah dan Amel tengah menuju ke kantin, tiba-tiba...
" adhuhhhh... " hikmah mengerang kesakitan ketika dia berpentokan dengan iqbal.
" kamu gpp kan hik?" tanya amel.
" gpp" jawab hikmah.
" eh loe nabrak gue gk minta maaf malah ngobrol" cerocor Iqbal.
" maaf" singkat hikmah.
" ehh, loe mau kemana?" cegah iqbal sembari menarik tangan hikmah, Lantas hikmah pun hampir jatuh tapi dengan sigap iqbal menangkapnya, dan disaat itulah iqbal merasakan jantungnya berdegub kencang. Hikmah pun melepaskan dirinya dari iqbal dan hikmah pun menarik amel untuk pergi.
" hikmahh... " pekik amel...
...

     Disepanjang perjalanan Hikmah mengoceh sangking sebalnya pada Iqbal.
" heran aku sama tuh cwok.. ngasal banget klo ngomong. untung saja dia ganteng, klo gk gak, aku tendang dia" cerocos hikmah sambil menarik tangan Amel. " tapi percuma saja ganteng, sifatnya seperti itu?" tambahnya sembari menoleh ke Amel dan dengan wajah terkejut, hikmah melepas tangan amel. " kok kamu sih?" heran hikmah.
" apa..???.. mangkanya klo punya mata tuh di pke, jangan asal narik gitu" jengkel orang tersebut yang ternyata Iqbal.
" lhaa.. aku kan narik amel bukan kamu" bela hikmah.
" dasar cwek aneh" ketus Iqbal.
" hikmahh... " panggil amel. " kamu mau kemana sih kok aku di tinggal?" tanya amel sambil ngos-ngosan.
" maaf mel, tak kira yang ku tarik kamu" nyesel hikmah.
" mangkanya mata tuh di pke, jangan pke sikut terus" ketus iqbal.
" eh, aku ngomong sama temen ku bukan sama kamu" sahut hikmah sebal. " ayok mel, kita pergi" ajak hikmah sembari menggandeng amel.

    Ketika Zhukfa tengah berjalan sendiri srmbari membawa beberapa buku. tiba-tiba.. " maaf aku lagi sibuk" ucap zhulfa pada Zain yang di depannya. tapi tanpa pandu zain menarik tangannya zhulfa.
" apa sihh?" ketus zhulfa ketika mereka telah berada di belakang sekolah.
"  kamu kenapa sih kok berubah begitu sama aku?" zain beralih tanya.
" emang kenapa dengan aku... aku gpp kok" jawab zhulfa.
" bisa gk kamu jujur ke aku?" pinta zain.
" jujur apa sih zain, sudahlah zain" zhulfa melangkah kakinya untuk pergi dari hadapan zain tapi tiba-tiba...
" aku sayang kamu fa" teriak zain. zhulfapun berhenti dan kembali mendekat ke zain.
" kalau kamu memang sayang sama aku, kamu berani gak ngomong gitu ke depan kelas aku" tantang zhulfa, zain pun diam. " kenapa diam.. kamu malu?" tanya zhulfa.
" gk.. aku gak malu. ayok ikut aku" zain menarik tangan zhulfa menuju ke kelas.

Di dalam kelas...
" aku sayang sama kamu fa, aku beneran sayang sama kamu.. " ungkap zain didepan kelas zhulfa yang disaksikan oleh semua anak kelas termasuk Iqbal dan Zidan.

Apa yang terjadi selanjutnya???

Kepentok Cinta Si Gadis PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang