FES• CHAPTER 2

45 7 6
                                    

End mengikuti kemana guru itu pergi dan bersembunyi tidak jauh dari tempat guru itu berhenti. Lalu dia dikejutkan oleh teriakan menggelegar dari sang guru.

"SYDNEY,FRIPA, KEMARI SEKARANGGGGGGGGGG!!!!!!" teriak guru yang End ketahui namanya adalah Bu Aidah. Disusul dengan datangnya 2 orang siswi yang End curigai adalah penyebab dari teriakan maha dasyat tadi.

Lalu End menyaksikan perdebatan antara ketiga wanita itu. Ralat, sepertinya hanya dua wanita. Karena yang satunya nampak diam dan mencoba melerai yang lainnya.

Menurutnya kedua siswi itu sama-sama cantik, tapi bisa terlihat jika cantik mereka berbeda. Tapi entah apa juga yang membuat mereka beda. Benar-benar gajelas End ini.

Mendengar kata murid baru membuat End tersentak dari lamunan singkatnya. Dan segera berlari keruangan dimana ia tadi menaruh tas.

😀😀😀

"Yuhu anybody here? Princess datang bersama dayang ingin menjemputmu wahai teman baru."
"Eh goblok! Seenak-enak nya bilang dayang." protes Sydney tak terima
"Language Syd! Dan sst, jangan treak-treak Syd, nanti itu mak lampir mengamoeks lagi HAHAHAHA." jawab Fripa diselingi tawa manja katanya.

"Hai" sapa seorang siswa menginterupsi percakapan 2 orang itu.
"Iyes, saposeh ikoh?" (Iya, siapa itu?) balas Fripa menggunakan bahasa astral seraya membalik badan menghadap pintu dan diikuti oleh mulut yang menganga lebar dikarenakan pemandangan yang dilihat nya tiga per limabelas detik yang lalu.

Heran dengan kelakuan teman se-embrionya itu. Sydney mengarahkan penglihatannya kearah yang dilihat oleh Fripa. Dan alangkah terkejut nya Sydney melihat cowok tampan nan rupawan nan jutawan nan dekat dimata nan nan nan itu sampe dia ikutan mangap sama persis kayak Fripa.

Dilanjutkan dengan kedatangan Bu Aidah yang berkata:
"SYDNEY! FRIPA! KENAPA KALIAN BERDIRI DISITU SAMBIL MANGAP-MANGAP HAHH?!?!" teriak Bu Aidah membuat kaget 3 remaja tersebut.

Teriakan itu memang membuat Fripa dan Sydney menghentikan acara mangap-mangap manja tadi. Tapi, berbeda dengan Sydney yang menyudahi acara memandang cowo tadi, Fripa malah menghampiri lelaki itu semakin dekat dan berkata:

"Masyaallah bang! Belai dede bang belai!" sambil meliuk-liukan badannya ke kanan dan ke kiri sambil menyentuh kepala sampai perutnya seperti orang yang haus akan belaian

GUBRAK. Yang bilang begitu Fripa kok yang jadi merasa malu malah Sydney sih.

Buru-buru Sydney menarik tangan Fripa sebelum Fripa berbuat yang lebih dahsyat dari penonton alaynya dahsyat.

"Sudah-sudah sekarang kalian bertiga masuk kekelas" Akhirnya suara Bu Aidah melembut juga.

"JADI DIA BU MURID BARU DIKELAS AKU BU? ASYIQUEE" tanyanya antusias
"Iya, sana cepat kembali ke alam mu"
"Fri, ayo cepet balik kekelas yuk, malu nih gue" ucap Sydney yang lebih terdengar seperti bisikan, mungkin.

"Ih Sydney! Balik kekelas nya sendiri aja ya. Fripa mau bareng babang ganteng,emm"
"Elang. Elang Nader Dameon" kata End seakan tau bahwa Fripa sedang kebingungan mencari nametagnya yang belum dipasang.

"Ribet. Aku panggil sayang aja ya? Okedeh markicaw sayang. Dadah Sydney, dah Bu Aidah!" pamitnya sambil menarik paksa tangan End untuk mengikutinya.

Kedua orang yang ditinggalkan hanya bisa tepok jidat sambil geleng-geleng kepala.

😀😀😀

"Kayaknya enak ya jadi Fripa? Bisa mengekspresikan rasa sukanya sama orang yang dia suka langsung dan bisa langsung deket kaya gitu. Masa iya sekarang gue harus ngalah lagi? Huh" ucap seseorang pada dirinya sendiri, putus asa memandang kedua orang yang melewatinya.

FRI.END.SYDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang