FES• CHAPTER 5

26 1 0
                                    

"Jangan nangis terus dong,Syd" bujuk laki-laki itu.
"Gimana gue gak nangis coba,hah? Liat nih! Gara-gara lo, temen gue tangannya ditusuk sana-sini idungnya yang pesek itu dipasang ini-itu. Dasar keparat! Brengsek lo End!" umpat Sydney disela-sela tangisannya

Laki-laki itu menghela nafas. "Sorry, sekali lagi sorry"
"Lo pikir sorry bakal bikin Fripa bangun apa? Gak guna tau gak? Mending sekarang lo keluar deh!"
"Gue pulang, Syd" pamitnya
"Iya sana-sana! Gak usah balik lagi sekalian" ketus Sydney

😀😀😀

Sydney menaruh sebuah buku dinakas. "Jadi selama lo koma, gue udah bikinin nih catetan khusus biar lo gak ketinggalan pelajaran"
"Oh ya? Emang deh lo always understanding banget, udah kek asuransi huehe"
"Heleh. Basi. Sekarang gimana keadaan lo? Ada yang sakit?"
"Umm, kayaknya lo terakhir kesini kemarin deh, dan lo udah nanya pertanyaan itu,  sweetheart"
"Emang iya ya? Yakali aja gitu, gue tinggal sehari lo tiba-tiba komplikasi apa gitu"
"Setan lo jahat banget"

Begitulah sekiranya percakapan ringan mereka, walaupun cuma membicarakan hal sepele, tapi bagi mereka, itu sebuah kebahagian tersendiri. Tak lama setelah itu, ponsel milik Sydney berbunyi.

Fripa melirik layar ponsel milik Sydney "Siape tu Syd? Kok namanya keparat?"
"Hah? Bentar ya gue angkat dulu" jawab Sydney gelagapan.

Sydney pun berjalan meninggalkan ruangan Fripa selama di rumah sakit. Beberapa menit setelah itu, dia masuk kembali dengan muka yang kusut seraya berkata : "Fri, bentar lagi End kesini, mau liat keadaan lo."

"HAH? APA?! JADI YANG TADI NELFON LO ITU END? LO KOK BISA TUKERAN NOMER SIH? KOK GUE GAK PUNYA NOMER DIA SIH? KOK—
"Sstt! Bacot banget sih lo, setan. Lo kalo mau nanya satu-satu ngapa? Lo kalo ngomong bisa 1000 kata per menit,tau!"
"Iyadeh sorry, eh tapi gue gamau tau ya! Lo harus jelasin sejelas-jelasnya apa yang terjadi antara dirimu dan dirinya"

Sydney yang sudah jengkel pun mulai menceritakan asal-muasal bertukar nomer dengan End. Yang diawali dengan End yang selalu ingin mengetahui keadaan Fripa. Karena alasan itulah mereka bertukar nomor, sama id line juga sih sebenernya. HE HE.

"Iya. Selama lo koma, dia gak pernah absen jengukin lo. Selalu megangin tangan lo sambil minta maaf, terus dia juga selalu masangin earphone ditelinga lo yang isinya lagu-lagu favorit lo, katanya sih siapa tau aja bisa bangun"
"OH YA? WAGELAZEH! Dia megang tangan gue?! Omg, how sweet he is. Pantes juga ya, pas koma gue merasa ingin berdendang, ingin bergoyang ajep-ajep asek-asek joss. Ternyata belahan dada—jiwa,ralat— gue yang muterin itu lagu. Gue merasa beruntung banget deh kemaren koma"
"Hush. Seenak jidat aje lo ya. Lo gak tau apa, khawatirnya bonyok lo? Daddy lo sampe sakit juga mikirin anak semata wayangnya yang ceroboh!"
"Dih, gue sih duamata wayang,ya"
"Serah."

Pintu ruangan itu diketuk, menghentikan percakapan 2 remaja tersebut. Seorang laki-laki berperawakan tinggi, putih, dan tampan memasuki ruangan.

"Um, hai Frip. Gue seneng lo udah siuman." ucap laki-laki yang kita ketahui adalah End

"Hah? Apa End? Lo ngajak ciuman? Parah lo emang, dateng-dateng ngajak ciuman. Princess kan belum siap nih"
"Gue rasa lo bener-bener udah sehat wal'afiat atau bahkan otak lo pindah tempat?" tutur End, sarkastik.
"Ih yayang jahat"

Yang disebut yayang pun hanya bergidik geli. Sementara perempuan yang terbaring kuat—katanya— di ranjang rumah sakit malah tersenyum penuh makna. Dan perempuan yng satunya? Dia memutuskan keluar ruangan agar dapat memberikan kesempatan kepada End untuk berbicara serius pada Fripa.

"Nih gue bawain seperangkat coklat. Kata Sydney, lo suka banget sama coklat, ya?"
"Seperangkat alat sholat emang gak ada, yang? Biar langsung sah. HE HE. Tapi kalo mau pake coklat juga bisa kok, biar anti-mainstream"
"Abis koma, kelakuan lo makin absurd ya? Pasti gara-gara otak lo dijait kan?"
"Ih,yayang! Yang dijait itu pelipis, bukan otak,tau!"
"Stop panggil gue yayang bisa gak? Merinding disko nih gue"
"Aduh, beb. Kalo ngajak disko kayaknya gak bakal diizinin deh sama daddy, tapi kalo kamu ngajak aku sholat lima waktu berjamaah pasti daddy izinin kok"
"Serah lu ajadah anakonda, gua pulang ajadah pusing"
"Ih jahara"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRI.END.SYDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang