FES• CHAPTER 4

24 4 3
                                    

"Seriusan deh, gue udah gapapa" kata perempuan itu menenangkan sahabatnya

"Gapapa apanya sih? Lo liat nih! Kepala diperban! Pelipis lo dijait! 9 jaitan Fri, 9!Terus tangan lo patah sampe di gips! Muka lo jadi tambah jelek Fri!" omel perempuan yang satunya, karena merasa jengkel.

"Yaampun, tega banget lo ngatain gue jelek" Disusul dengan acara monyong-monyongan dari Fripa.

"Makanya! Bisa gak sih jadi orang jangan pecicilan hah? Segala acara lari-lari ke jalan. Itu mulut juga! Ngapain dimaju-majuin? Kayak yang bagus aja itu bibir" Sydney yang gemas pun mencubit bibir Fripa.

"Sydney, udahan dong ceramahnya. Gak usah khawatir, gue udah gapapa kok, ciyus deh. Dan, maklum, titisan Kylie Jenner nih, jadi suka pamer bibir gidu" ucap Fripa seperti biasa, cengengesan.

"Berhenti becanda Fri! Heran gue, lagi genting gini masih bisa aja becanda. Terus ya, gimana gue gak khawatir hah? Lo itu koma satu bulan Fripa! Satu bulan! Apalagi ini gara-gara cowok brengsek itu." Sydney kalau sudah khawatir sama sahabatnya itu, yang biasanya kalem, seketika bisa ngomel terus mana ngomelnya panjang kali lebar kali tinggi.

"Udahlah Syd, berhenti nyalahin End terus ya? Dia gak salah kok! Gue yang salah. Gue yang cepet baper sampe kecium mobil"
"Dengan situasi kayak gini lo masih bisa belain dia Fri? Gue gak habis pikir sama lo. Apa otak lo ikut geser juga abis ketabrak?"

😀😀😀

"Fripa!"

Teriakkan siswa siswi itu menyadarkan Sydney, bahwa ada hal aneh-aneh yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

Segeralah dia berlari keluar gerbang, ke sumber suara yang tadi dia dengar. Alangkah terkejutnya ia melihat Fripa, sahabatnya, terdiam, membisu, memejamkan mata dengan darah yang terus mengalir dari area sekitar kepala.

"Fripa! Fripa! Bangun dong ah. Becandaan lo gak lucu Fri! Cepetan bangun, nyet" Sydney panik, dia tidak tahu harus melakukan apa selain menyuruh sahabatnya itu untuk bangun.

"Dengan lo goyangin badannya doang, itu gak akan ngaruh apa-apa, Sydney" kata End sambil menggendong Fripa.

"Buka pintunya, Syd" titahnya
"Hah? Eh iya iya" Sekarang, Sydney nampak seperti orang yang linglung.
"Lo juga ikut gue ke rumah sakit."
"Hm. Ok"

FRI.END.SYDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang