Part 4.

6.9K 493 7
                                    


Hati-hati banyak typo bertebaran.



Happy Reading.

----


Flasback.

"Appaaa~~~~" teriakan Aliya melengking saat melihat Ayahnya yang dipasung.

"Lepaskan" sentak Aliya pada beberapa pegawai rumah sakit yang memeganginya.

"Bahaya Nona, Ayahmu dalam keadaan yang tidak baik" Aliya tetap memberontak, ia tidak rela saat Ayahnya disakiti.

"Appa" Aliya kecil terus memanggil Ayahnya.

"Dokter Kim" Jungwoon memadang iba pada Aliya yang meronta dari pegangan para perawat yang menghalanginya.

"Itu anaknya?" Tanya Jungwoon.

"Ya! Aliya Kim putri tunggal dari Kim Sang So Dokter"

"Berapa usianya?" Tanya Jungwoon.

"12 tahun" Jungwoon menghela nafas pelan.

*

"Otte? Kau suka?" Tanya Jungwoon pada Aliya kecil.

"Kenapa Dokter membawaku kesini?" Tanyanya takut.

"Karena tidak mungkin kau tinggal dengan Appa-mu sayang, dia butuh perawatan" kata Jungwoon.

"Apa Appa-ku bisa sembuh Dokter?" Tanyanya lirih.

"Akan Dokter usahakan! Kau mau kan tinggal dengan Dokter?" Tanya Jungwoon, Aliya tampak berfikir dan mengangguk singkat.

"Dan kau bisa memanggil Dokter dengan panggilan Appa, anggap saja Dokter sebagai Appa-mu" Aliya kembali mengangguk singkat.

*

Sejak itulah Aliya tinggal dengan Jungwoon, ia menjadi bagian dari Keluarga Kim, Yuri sebagai istri Jungwoon juga menerima Aliya dengan baik, ia begitu menyayangi Aliya seperti anak kandunganya sendiri, dan kedua anak Jungwoon juga menganggap Aliya sebagai adiknya sendiri.

Malam itu Aliya mengunjungi Jungwoon, ia sudah meminta ijin pada Jungwoon untuk menemui Ayah-nya. Ia berjalan dengan riang disepanjang koridor rumah sakit karena akan bertemu Ayahnya, tapi ia menyeringit bingung saat melihat dua orang berpakaian aneh keluar dari ruangan Ayahnya, dengan perasaan tidak enak Aliya berlari menuju ruangan Ayahnya dan benar saja Ayahnya kembali mengamuk kali ini lebih parah. Aliya mencoba menghentikan Ayahnya yang sedang kumat tapi justru ia didorong hingga kepalanya berdarah. Ayahnya terus berteriak dan tidak lama kemudian para dokter datang untuk menangani Ayahnya.

Ayahnya semakin histeris dan menghancurkan apa saja yang ada didepanya, Aliya ketakutan setengah mati, ia tidak memperdulikan kepalanya yang terluka. Pandangan matanya jatuh pada sebuah suntikan yang ada dipojokan dengan tertatih Aliya menghampiri suntikan itu. Dan tidak lama kemudian ia mendengar suara tembakan, disana Ayahnya memegang sebuah pistol dan menembak kepalanya sendiri. Tubuh Aliya jatuh terduduk kelantai bersamaan dengan isak tangis dan raungan menyedihkan yang memanggil nama Ayahnya dan juga saat itulah tubuh Ayahnya tumbang kelantai dan hanya menyisakan raga tanpa Nyawa.

*

Sejak kejadian itu Aliya tumbuh menjadi gadis yang dingin. Keluarga Kim mengangkat Aliya menjadi anak sah mereka, tidak ada lagi status anak angkat. Aliya memilih Amerika untuk pelarianya, saat umurnya menginjak 15 tahun ia langsung berangkat ke Amerika, belajar disana dan mencoba mewujudkan impiannya. Disanalah ia mengenal Jungkook, Yogyeom, Chaeyoung, Yerim dan Dahyun. Aliya tidak pernah bisa merahasiakan apapun dari mereka ber-5, mereka semua tahu kesedihan Aliya.

I am Not Crazy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang