Part 3.

8K 552 16
                                    

Happy Reading.

~~~~

Aliya memejamkan matanya saat Jimin kembali menggerakkan tubuhnya. Mereka melakukan ini lebih dari 5 jam dan Jimin tidak berniat berhenti. Tubuh mereka sudah basah oleh keringat dan ranjang mereka juga sudah berantakan.

"Ah!" Tubuh Jimin ambruk menimpa tubuh kecil Aliya.

"Tubuhmu membuatku terus bergairah Dokter" Aliya hanya bergumam, ia masih sangat lelah.

"Aku ingin keluar dari sini" cetus Jimin sambil melepaskan penyatuan mereka.

"Aku tidak akan melarangmu tapi aku tidak akan bertanggung jawab jika kau diseret oleh orang-orang kerumah sakit jiwa" balas Aliya.

"Aku tidak gila" ujar Jimin.

"Aku tahu itu, tapi tidak dengan yang lain" cetus Aliya.

"Orang tuamu akan menengokmu besok jadi bersikaplah yang baik" Aliya menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

"Mereka itu serakah" Aliya hanya tersenyum tipis.

"Aku tahu itu" cetus Aliya.

*

"Saya mohon Dokter" Aliya hanya menghela nafas lelah.

"Tapi kondisinya tidak memungkinkan Nyonya" jelas Aliya.

"Tapi ini sudah lebih dari 2 minggu dan belum ada perubahan yang berarti" ujar Park Jihan.

"Anda yakin bisa merawatnya?" Jihan mengangguk tegas.

"Ya! Saya adalah ibunya" Aliya tersenyum tipis.

"Baiklah anda tunggu dulu, saya akan menyiapkan Jimin" Aliya melenggang masuk kekamaranya.

*

"Kau akan diajak pulang" kata Aliya pada Jimin.

"Kau ikut?" Tanya Jimin sambil menarik Aliya kepangkuanya.

"Ania! Jika kau pulang aku tidak akan jadi Doktermu lagi" cetus Aliya sambil membelai pipi Jimin.

"Sayang sekali!" Aliya tersenyum simpul.

"Minum ini!" Kata Aliya sambil menyerahkan air putih pada Jimin, dan Jimin langsung menerima dan meminumnya.

"Rasanya aneh" cetus Jimin.

"Memang!" Aliya bangkit dari pangkuan Jimin.

"Aku akan menyiapkan keperluanmu dulu"

*

"Jadi bagaimana?" Tanya Jungkook.

"Ya begitu" jawab Aliya santai.

"Please Kim! Kau sudah menunggunya selama 10 tahun" ujar Jungkook.

"Aku tahu Cho! Tapi semua itu butuh proses, Aku yakin tidak lebih dari 24 jam dari sekarang. Jimin pasti akan sampai disini" cetus Aliya.

"Kau yakin?" Tanya Yogyeom.

"Ya! Aku percaya pada Chaeyoung" Ujar Aliya sambil melirik Chaeyoung.

"Tapi bagaimana jika dosisnya menyebankan dia gila" cetus Yerim.

"Aku selalu menakarnya, dan kau tenang saja. Aku bukan amatir sama sepetimu" Yerim mendengus kesal.

"Ya, ya aku ceroboh" kesalnya.

I am Not Crazy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang