19

2.1K 235 14
                                    

Hari ini Sowon berada di rumah Yerin karena temannya ini sedang kesepian ditinggal suaminya untuk bekerja. Dan yang mengantarkan Sowon adalah J.seph karena mereka berdua akan pergi nanti siang.

" Jadi itu cowok yang dijodohin sama kamu ?"

" Iya, yah lumayanlah."

" Masih gantengan Jin Oppa kemana-mana."

Sowon hanya tersenyum kecut, memang benar apa yang dikatakan Sowon. Jin tidak hanya menang dalam segi visual tapi Jin juga menang dalam mengambil hati Sowon dan itu sudah terbukti.

Di ruang keluarga tepatnya Sowon dan Yerin bersantai. Mereka saling bertukar pikiran tapi kali ini Yerin lebih mendominasi sebab dia menceritakan pengalaman pertamanya mengalami kehamilan.

" Eh sekarang kabar SinB gimana ? udah lama banget kita nggak ketemu."

" Kata Jhope Oppa sebentar lagi SinB bakal lahiran dan kemungkinan SinB bakal lahiran disana."

" Wah kenapa kalian semua kompakan hamil ya."

" Aku juga nggak tau, udah takdirnya kalik."

Cukup lama mereka berdua berbicara sampai tidak terasa sudah siang.

" Kamu mau jalan sama J.seph itu ?"

" Hehehe.... iya ada yang perlu diomongin."

" Aku sih sebagai sahabat kamu cuma bisa dukung aja kan yang jalanin kamu pastinya kamu bakal pilih jalan yang baik."

" Makasih ya Yerin."

Tingtong.....Tingtong.....

Tak lama setelah terdengar bel dari pintu depan dan sekarang suara anak kecil memenuhi ruangan tempat Yerin dan Sowon berada.

" Tanteee Yerinnnnn."

Gyuri segera memeluk Yerin dengan erat.

" Gyuri, Tante Yerinnya jangan dipeluk gitu kan ada dedeknya."

Pandangan Sowon yang awalnya menatap Gyuri dan Yerin sekarang teralih ke asal suara itu.

Dan tampaklah laki-laki yang begitu Sowon cintai.

Jin dan Sowon masih terpaku ditempat masing-masing, keduanya saling menatap tanpa ada yang memulai pembicaraan.

Bahkan kedua orang diantara mereka hanya diam saja.

" Tante Sowon kok disini?"

" Ohh..... Gyuri, tante cuma nemenin tante Yerin aja."

"Tante, main yuk."

" Ya u...

Tin...tin..tin...

Belum sempat Sowon menjawab, suara mobil milik J.seph sudah memanggilnya.

" Sowon."

Yerin memegang lengan Sowon dengan hati-hati karna dia tau apa yang dirasakan oleh sahabatnya ini.

"Maaf ya Gyuri, tante nggak bisa nemenin Gyuri main."

Sowon langsung mengambil tasnya yang tergeletak tidak jauh darinya.

Ketika Sowon berjalan dia sempat melihat Jin tapi Jin langsung memutar bola matanya dan itu membuat hati Sowon sangat hancur.

J.seph dan Sowon

" Sowon kita mau langsung ke cafe ?"

Sowon tidak mengucapkan sepatah kata tetapi dia hanya mengangguk.

Sedari tadi pikiran Sowon tertuju pada Jin yang seakan menjauhinya dia tidak ingin hal ini terjadi.

J.seph yang menyetir menjadi ragu-ragu akan mengobrol dengan Sowon, wanita yang duduk disampingnya ini sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tibalah mereka di cafe yang dituju, setelah memarkirkan mobilnya J.seph dan Sowon berjalan bersama untuk memaauki cafe tersebut.

Untuk menjaga privasi mereka, J.seph memilih ruangan yang paling belakang.

" Sekarang apa yang ingin kau katakan."

Sebelumnya Sowon mengambil nafas yang panjang dan mengeluarkannya dengan pelan, hal ini dilakukan Sowon untuk menormalkan detak jantungnya.

" Sebelumnya maaf, aku tidak bisa."

Nampak jelas kerutan di dahi J.seph

" Apa maksudmu ?"

" Aku tidak bisa melanjutkan perjodohan ini."

" Tapi kenapa ? hey, kita sama-sama belum memiliki pasangan. Untuk masalah cinta itu bisa timbul sesuai dengan berjalannya waktu."

" J.seph, kumohon. Aku sudah mencintai orang lain, aku sudah berusaha untuk menghilangkan dia tapi..

aku tidak bisa." Kalimat itu terucap begitu lirih

" Apa kau yakin ?"

Sowon menatap J.seph, dia bingung harus mengatakan apalagi

Tak kunjung mendapat jawaban J.seph memilih menghentikan semuanya.

" Kita lanjut nanti, sekarang makan dulu."

Sowon merasa bersalah, nafsu makannya menjadi hilang dan dia hanya mengaduk makanan yang ada didepannya.

Dan setelah acara makan siang mereka berakhir J.seph dan Sowon sama-sama saling diam, sampai akhirnya J.seph menepikan mobilnya.

" Kenapa berhenti ?"

" Sekarang kamu yang bicara."

" Hah ? kamu itu kenapa sih ? kamu marah ?"

" Kamu kenapa belum paham juga Sowon ? selama ini kita temenan dan aku suka sama kamu."

Sowon sangat terkejut dengan penuturan J.seph barusan. Dia tidak menduga dengan kenyataan ini.

" Aku minta maaf." Sowon langsung menundukkan kepala dan tidak berani untuk menatap J.seph

Dalam hati J.seph dia sangat marah kepada Sowon, selama ini dia sudah memendam rasa kepada Sowon. Ketika mendengar akan dijodohkan dengan Sowon dalam diri J.seph sudah berjanji untuk selalu membahagiakan Sowon.

" J.seph, kau jangan marah ya ? Tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkan perjodohan ini."

" Apa ada laki-laki lain ?"

Sowon tidak bisa menjawab dia tidak ingin membuat hati J.seph semakin terluka.

" Hemm.... berarti itu benar." J.seph langsung menyalakan mobilnya kembali untuk mengantarkan Sowon pulang













Maaf ini bener-bener nggak ada inspirasi.

Aku jadi bingung endingnya kaya gimana. Kalo ada yang punya ide buat endingnya bisa komen ya ..........

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang