20

1.9K 222 25
                                    

" Apa oppa ada masalah dengan Sowon ?"

" Apa terlihat jelas ?"

Yerin mengangguk.

" Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. "

" Sebentar saya pindahkan dulu Gyuri ke kamar."

Setelah Jin memindahkan Gyuri yang tertidur ke kamar tamu lantas dia turun untuk melanjutkan obrolan mereka.

" Aku sudah tau semuanya oppa."

" Tau apa ?"

" Antara oppa dan Sowon."

" Dia sudah menjadi milik orang lain aku tidak bisa mendekatinya."

" Aku pikir Oppa akan seperti tokoh di novel yang sering kubaca. Lelaki yang akan selalu berjuang untuk mendapatkan sebuah cinta, aku kecewa pada Oppa."

" Mungkin jika status lelaki itu sebatas pacar, aku akan tetap berjuang. Tapi ini beda mereka berdua sudah dijodohkan."

Yerin cukup kecewa dengan jawaban kakak iparnya, tujuan Yerin adalah untuk memberi semangat kepada Jin untuk memperjuangkan cintanya.

" Asal Oppa tau, sebenarnya Sowon sudah mencintai Oppa. Dia sangat terpaksa menerima perjodohan itu karena Sowon tidak ingin membuat orang tuanya kecewa.'

" B-b..benarkah itu ?"

" Apa wajahku seperti seorang pendusta Oppa. Aku mengatakan hal yang benar, jadi sekarang Oppa harus bisa merebut Sowon dari lelaki itu."

Mendapat semangat dari Yerin. Jin sudah memantapkan hatinya untuk Sowon.

Rumah Sowon....

Sekarang diruang tamu sudah ada Sowon dan kedua orang tua Sowon.

"Ada apa Sowon? Katanya kau akan mengatakan sesuatu ini sudah hampir setengah jam untuk menunggumu berbicara."

Mendengar kalimat itu dari ibunya, Sowon lantas mengutarakan isi pikirannya yang sempat ia rangkai sebelumnya.

" Ma Pa, maaf kalo ini buat kalian kecewa. Tapi aku sudah mencintai orang lain dan aku tidak bisa menerima perjodohan ini. Awalnya ku kira bisa menerima J.seph tapi aku benar-benar mencintai pria lain, apa aku boleh membatalkan perjodohan ini ?"

Hati orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya menangis dan itu juga yang dialami oleh Kedua orang tua Sowon. Terlebih lagi Ibu Sowon yang sudah mengerti bagaimana sifat anaknya.

" Apa kau sudah bicara pada J.seph ?" Kata itu keluar dari Ayah Sowon

Sowon hanya meremas tangannya, rasa gugup telah menguasai dirinya.

" Aku sudah bilang pada J.seph dan sepertinya dia marah padaku."

Waktu terus berjalan tapi ruang tamu itu terlihat sangat sepi dan sunyi sebab ketiga orang disana masih pada pikirannya masing-masing.

Sampai sebuah kalimat terucap dari sang kepala keluarga.

" Besok kamu bawa lelaki itu kesini, jika dia lebih baik dari J.seph maka rencana perjodohanmu dengan J.seph dibatalkan. Tapi jika tidak, pasti kamu sudah tau jawabannya tanpa harus ayah katakan."

Setelah mengucapkan itu, sang ayah langsung berdiri dan meninggalkan ruang tamu dan hal itu juga diikuti oleh ibunya.

Tanpa pikir panjang Sowon langsung mengambil ponselnya dan menghungi seseorang untuk bertemu.

" Halo, sebelumnya aku minta maaf jika mengganggu waktumu. Apa kita bisa bertemu sekarang."

"........"

" Baiklah, kau saja yang menentukan tempatnya."

"........."

" Iya, terima kasih. Maaf sudah mengganggu waktumu."

"........."

Selesai telpon, kaki jenjang Sowon melangkah ke mobil yang sudah ada didepan rumahnya. Tanpa membuang waktu Sowon langsung meluncur ke suatu tempat.

.
.
.
.
.

Saat ini Jin sudah ada dirumahnya, lebih tepatnya di ruang kerja miliknya dengan ditemani tumpukan berkas yang susah siap ia pelajari.

Belum ada satu berkaspun yang disentuhnya, pikiran lelaki ini masih mengingat perkataan Yerin sebelumnya. Sebuah fakta yang baru yaitu Sowon menyukainya.

Terlalu dalam Jin larut dalam pikirannya hingga ponsel yang didepannya berdering. Disana tertera nama wanita yang sekarang telah menguasai hati dan pikirannya.

"........"

" Bagaimana ya, aku sedang sibuk sekarang mungkin aku hanya bisa sebentar dan itupun tempatnya aku yang menentukan. Bagaimana ?"

"........."

" Aku tunggu di cafe samping gang depan rumahku."

"........."

" Iya."

Mungkin di panggilan ini Jin terkesan cuek tapi lisan dan hatinya benar-benar tidak selaras. Hati Jin seperti ada kupu-kupu yang berjumlah ratusan terbang bebas. Terbesit pikiran apakah semua ini hanyalah mimpi ?

Ayolah ini kesempatan Jin untuk dapat meyakinkan Sowon akan persaannya. Dan benar kata Yerin bahwa dia harus memperjuangkan cintanya.




Maaf ya mungkin di part ini aku cuma nulis segini aja. Makasih juga udah setia menunggu Be Mine update

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang