21

3.5K 284 91
                                    

Sowon sudah sampai di cafee yang telah diberitahu Jin sebelum. Matanya menatap keseluruh penjuru cafee, dilihatnya laki-laki yang sedang melambaikan tangannya ke Sowon.

Tak menunggu lama Sowon langsung bergegas menghampiri Jin.

" Apa kau sudah menunggu lama Oppa ?"

" Tidak, saya juga baru datang. Kau mau pesan apa biar saya pesankan."

" Samakan saja denganmu."

Setelah memesan makanan, mereka memulai pembicaraan.

" Ada apa kamu mengajak saya untuk bertemu ?"

" Aku tidak tau harus mengatakannya dari mana, tapi apa nanti malam kau ada waktu luang ?"

Sebelum menjawab Jin melihat dulu raut wajah Sowon, gugup dan cemas mungkin itu yang bisa digambarkan Jin melihat kondisi wanita didepannya.

" Ada, kenapa ?"

" Maaf atas kejadian di taman waktu itu, pikiranku benar-benar kacau hari  itu. Orang tuaku menjodohkan aku dengan sahabatku sendiri dan diwaktu yang sama kau mengutarakan isi hatimu, ku kira perasaan ini akan hilang ketika aku bersama J.seph . Ternyata aku salah perasaan ini masih tetap sama."

" Perasaan apa ?"

Jin sebenarnya tau maksud dari ucapan Sowon, tapi dia ingin mendengarkan langsung dari Sowon.

" Maaf Oppa, aku mencintaimu."

Kata itu diucapkan dengan begitu lirih, ingin rasanya Jin tersenyum tapi dia harus bisa menahan.

" Kau mengatakan apa ? Ini tempat yang ramai, bicaralah dengan sedikit keras. Ikut aku."

Jin menarik tangan Sowon ke taman yang tak jauh dari Cafee itu.

" Coba kau ulangi lagi perkataan yang tadi."

" A..a..ku tidak mau."

Pipi Sowon langsung berubah warna saat ini. Dan itulah yang membuat Jin ingin mengerjai Sowon.

" Begitu ya ? Sepertinya malam ini saya ada janji."

Begitu kalimat itu selesai Jin langsung memutar tubuhnya untuk kembali lagi ke Cafee.

Sowon yang melihat itu langsung memberanikan diri untuk.....

" Jin Oppa aku mencintaimu."

Hal yang diinginkan Jin pun akhirnya terkabul, niat Jin yang sebelumnya akan ke Cafee sekarang menjadi menghampiri Sowon dan memeluknya.

" Aku juga."

Mereka berdua saling berpelukan, dengan bahu Jin yang lebar itu yang membuat Sowon sangat nyaman di pelukan sang prianya.

Ingat akan suatu hal Sowon melepaskan pelukan itu, terlihat wajah tak suka dari Jin.

" Oppa, bukannya tadi kita sudah memesan makanan ?"

" Oh ya ampun, ayo kita kesana."

.
.
.
.
.

Yerin tengah tertidur pulas di kamarnya dengan mata yang sedikit bengkak. Barusan tadi ibu hamil itu menangis karena merindukan suaminya, ibu hamil memang susah untuk diprediksi.

Hingga sebuah suara berusaha untuk membangunkannya.

" Yerin, ayo bangun sayang."

Merasa ada yang memanggilnya Yerin pun perlahan membuka matanya, berusaha untuk mengumpulkan keaadaran. Samar-samar Yerin melihat sosok Taehyung.

Hal ini langsung ditepis olehnya, tidak mungkin Taehyung yang membangunkannya. Dia masih sadar bahwa suaminya itu masih sibuk bekerja.

Setelah kesadaran Yerin terkumpul dia benar-benar melihat Taehyung didepannya.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang