Bab 3:

87 10 0
                                    


     Dengan detak jantungku yang terus berdebar-debar Karena aku sangat terkejut dengan kedatangannya.

"Emm, Ka Arif  ko kesini? "
" aku kan sudah bilang aku akan menghantarkan kamu kemana pun kamu pergi"
"tapi...."
"Suttt...aku kan sudah bilang aku tidak butuh izin kamu"
"iya tapikan..."
"siapa itu Sayba? "
" emm.... Teman ku mah"
"suruh masuk dulu... Sarapan dulu sini.... "
" gak usah mah... Katanya mau berangkat aja langsung"aku langsung menjawab tanpa bertanya kepadanya terlebih dahulu.

Dia menghantarku dengan motor vespa jadul miliknya itu.
"Kita naik ini?"
"Iya, kenapa?"
"Jadul yah?,kamu gak suka?"
"Nggak ko,aku suka"
"Beneran?"
"Bener aku suka ,karna ini unik.yaudah yuk kita berangkat"
"Iya, ini pakai helm nya dulu"

Selama di perjalanan jantungku terus saja berdegup kencang +malu+senang,  pokoknya perasaanku saat itu campur aduk.

"Kamu pencinta Vespa yah?"
"Enggak juga. Vespa ini adalah warisan dari kakek,ini sangat berharga bagiku, dan ini adalah Vespa kesayangan ku"
"Oh gitu.Aku juga suka,Vespa ini terlihat begitu unik dan elegan dengan warna seafoam nya"
"Ini salah satu warna favorit ku"
"Oh"
"Kamu suka warna apa?"
"Warna monokrom"
"Kenapa?"
"Apa harus ada alasannya?"
"Harus"
"Kamu sendiri kenapa suka seafoam?"
"Seafoam itu warna yang tidak terlalu mencolok dan warnanya begitu soft jadi aku suka,kalau kamu?"
"Warna monokrom,warna ini sesuai dengan warna dikehidupanku yang gelap"
"Kalau gitu aku akan mewarnai kehidupan mu dengan warna-warna yang begitu indah nya seperti pelangi."

Kenapa setiap kata-kata yang kamu ucapkan selalu membuat jantung ku berdebar kencang? Membuat wajahku memerah,dan memunculkan lekukan sabitnya yang jarang aku munculkan.Kau membuatku membisu, membuatku kehabisan kata-kata.Dan aku hanya bisa terdiam.

"Pulang sekolah kita latihan PMR kan?"
"Iya"
"Materinya apa nanti?"
"Tandu"
"Oh,tandu."
"Pramuka juga belajar tandukan?"
"Iya Di Pramuka belajar tandu ,di PMR juga belajar tandu"
" Tapi tandu Pramuka dan PMR kan beda"
"Iya sih,tapi rata-rata teknik nya sama"
"Dan fungsinya juga sama"
"iya, kamu bener"

     Akhirnya kami sampai juga di sekolah,
"Emm..ka makasih yah udah nganterin aku ke sekolah sampe kamu repot-repot jemput aku dirumah"
"Sama-sama, kamu gak usah terima kasih sama aku, Aku seneng ko bisa anter jemput kamu"
"Tapi aku jadi gak enak sama kakak ,aku udah ngerepotin kakak"
"Aku gak berasa direpotin ko,santai ajah"
"Ya udah aku kelas dulu yah ka?"
"Iya..em sayba!?"
"Iya ada apa?"
"Kita ke kelas bareng yuk?"
"Iya boleh"

Setelah ka arif memarkir vespa nya kami langsung pergi ke kelas, kelas ku dengan ka arif itu sama letaknya di lantai 4 tapi kelasku berada di depan kelasnya, jadi aku bisa melihat dia dari jendela dengan mudah.
"Sayba"
"Iya?"
"Kamu gak usah manggil aku kakak,panggil aku Arif aja"
"Emmm..gak deh, aku gak enak manggil nya"
"Ya udah terserah kamu aja, manggil sayang juga boleh ko"
"Ih.. apaan sih,ada -ada aja deh,hahaha.."
"Kamu tau gak apa yang paling indah di pagi ini?"
"Apa yah?mungkin sunrisenya?"
"Salah"
"Terus apa dong?"
"Melihat kamu tersenyum di pagi ini,jauh lebih indah daripada sunrise"
"Ih..dasar gombal"
"Gak gombal ko"
"Terus apa?"
"Gembel, hahhaha....."
"Ih dasar kamu tuh yah... Ya udah aku masuk kelas dulu yah,dah"
"Dah"

   Karna ini hari senin,jadi hari ini ada upacara, seperti biasanya setiap upacara pasti PMR akan di tugaskan, begitu juga aku, dan hari ini aku di tugaskan di barisan kelas 11,  di belakang, dan lebih bahagianya
lagi ka arif juga di tugaskan di kelas 11 juga, aduh saat itu perasaanku sangat senang + deg-degan.

*Skip
Ka Arif juga termasuk salah satu anggota PMR, dari SMP dia memang sudah mengikuti ekskul PMR ,tapi ketika SMA dia beralih ke Pramuka dan Paskibra,dan sekarang dia kembali lagi  masuk PMR.

***
      Saat upacara akan dimulai kami langsung mengambil posisi masing-masing dan ka arif dia tepat berada di sampingku. Sesekali aku menengok ke arahnya, dan ketika dia menengok seperti merasa di perhatikan oleh ku,  aku langsung mengarahkan wajah ke depan, seakan aku tidak menengok ke arahnya.

Skip*
 
   Kring kring kring.....

   Itu tanda bel pulang sekolah, ya seperti biasanya setiap hari senin aku harus latihan PMR jadi aku tidak pulang. Kami biasanya latihan di uks, sambil menunggu yang lain datang aku , sifa, dan febri kami berbincang -bincang menceritakan pengalaman kami masing-masing. Rasanya aku ingin menceritakan pengalaman ku yang sangat indah dengan ka arif tadi pagi tapi  aku malu menceritakannya, jadi biar aku dan ka arif saja yang menyimpan pengalaman indah ini.
     
    Saat kami sedang asik  berbincang-bincang, akhirnya kaka-kaka yang lain datang termasuk juga ka arif, entah mengapa aku  hanya bisa menatap ka arif dan aku tidak bisa mengalihkan pandanganku ke arah yang lainnya, dan entah mengapa setiap kali aku berada dekat dengannya jantung ku berdebar debar, apalagi ketika ka arif menatap mataku, aku seperti terbang melayang di angkasa.....
  
"Eh, Say kenapa ko lu ngelamun sih? "-sifa (memecahkan pandangan ku)
"Eh, enggak ko ga ngelamun "(kaget)
"Eh, coba dong hubungin kak Ipangk ? "-hana, (salah satu anggota PMR) menyelang pembicaraan ku.
"Oh, iya ka. Tadi udah saya hubungin katanya kita latihan hari ini"- ujar febri.
"Oh ya udah kita siapin alat -alat nya dulu, sambil nunggu ka ipank!"- hana

   Kalian pasti bertannya -tanya kan siapa sih ka ipank, jadi ka ipank itu adalah pelatih PMR di sekolah ku dia adalah  salah satu anggota PMI di jakarta barat, dia memegang beberapa sekolah sebagai pelatih, termasuk sekolah ku.

Skip*Lanjut ke cerita

Setelah ka ipank datang kami langsung membahas materi apa yang akan kita pelajari hari ini.
 
"Ka hari ini kita mau belajar tandu kan ka? "
"Em, hari ini kita belajar tandu "-ka ipank
"Ok, ka ayo "-Yuda
  
   Lalu kami pergi ke lapangan dan membawa alat -alat untuk latihan tandu. Karna diantara anggota kami ada yang anak pramuka kaya ka yuda, ka jamal, dan ka arif jadi mereka sudah bisa membuat tandu, jadi mereka tinggal ngajarin aku dan yang lainnya cara membuat tandu.
 
"Yu, lu ngajarin febri gih! "-ujar hana
"Ok"-yuda👍
"Jamal, lu ngajarin sifa trus arif lu ngajarin Sayba tuh"-ujar hana
"Ok"jamal-arif

   Aduh betapa bahagianya aku tapi aku juga harus menanggung malu + deg -degan dan pastinya aku sangat bahagia.Aku harus bisa mengendalikan salah tingkah ku ini ketika di hadapannya.
 
"Ayo say, kita buat tandunya"
"Eh, iya ka ayo"

  Sambil membawa bambu dan tali kami langsung mengambil posisi di sebelah kanan yang tidak terkena sinar matahari ya tempat yang teduh.

"Jadi pertama kita kita harus menempatkan bambu panjang nya seperti ini dan yang pendek kita taro di atasnya, lalu ikat seperti ini " (sambil di praktekan). 

  Tapi mataku bukannya memperhatikan apa yang dia praktekan tapi malah aku terus saja menatap matanya.

"Say, ada apa? Kamu gak meratiin yah?".
"Engak ko aku meratiin, iya aku tau ko caranya"(sedikit kaget)
"Coba kamu buat"(sambil menyerahkan tali).

Lalu....... Bersambung

  Sampai disini dulu yah ceritanya,
Tolong kasih vote dan rekomendasiin ke teman kalian yah sampai jumpa,  bab selanjutnya akan lebih seru lagi

DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang