Bab 9

16 4 0
                                    

Kami semua langsung pergi ketenda untuk bersih - bersih dan istirahat sebentar. Setelah itu kami membantu Kakak - kakak dan panitia untuk menyiapkan makan malam. Sebagian teman ku ada yang mencuci piring di MCK depan perkemahan kami, di belakangnya ada sebuah Kolam ikan yang cukup luas.

Mentari pun kini mulai terbenam dari peraduannya. Awan semakin gelap, burung - burung berterbangan menuju sarangnya, Udara yang tadinya bersahabat dengan tumbuh ku, semakin lama semakin dingin.Entah mengapa Aura tempat ini berubah, tubuhku berbenturan dengan energi yang ada disini. Kini aku mulai merasakan satu demi satu kehadiran mereka, mereka ada dimana mana. Kehadiran kami membuat mereka penasaran, mereka selalu memperhatikan gerak - gerik kami.

Kemampuan seperti ini terkadang mengangguku pada saat - saat seperti ini, dimana temanku yang lainnya tidak merasakan kehadiran mereka,sehingga tidak merasa terganggu, padahal mereka ada disekeliling kami.Tapi terkadang aku jadi tidak merasakan kesendirian karna aku lebih banyak berinteraksi dengan mereka terutama mereka yang sudah menjadi temanku.

Dan saat ini ada 2 orang anak kecil keturunan Belanda-indonesia yang sudah lama menjadi temanku, mereka selalu mengikutiku kemanapun aku berada.
2 anak kecil ini adalah kakak beradik, laki-laki dan perempuan nama aslinya David dan Laurent, tapi mereka lebih suka jika aku membuat panggilan kesayangan untuk mereka, sempat aku meminta saran sama ka arif, tapi dia malah kebingungan sendiri mencari namanya. Dan akhirnya aku mendapatkan nama yang mereka suka yaitu Kiki dan lala.

Aku mengenal mereka dari teman indigo ku namanya Abel. Dia juga yang mengaktifkan indra keenamku, Abel menceritakan semua tentang kehidupan mereka kepadaku, mereka tinggal disalah satu bangunan Belanda yang sempat Abel kunjungi beberapa waktu lalu.Ayah dan Ibunya dibunuh oleh perampok yang merampok rumah mereka. Kiki dan lala diculik dan dibunuh oleh orang-orang itu . Mayat nya di buang kedalam sumur yang ada di bangunan Belanda tersebut. Dan orang-orang itu adalah bagian dari orang-orang Belanda yang merupakan rekan kerja ayah mereka. Sangat tragis memang kehidupan mereka. Kiki dan lala selalu menampakkan wujud mereka kepadaku dengan wujud seperti manusia biasa, hanya saja berwajah sangat pucat. Tapi beberbeda kepada orang orang yang memiliki niat jahat kepadaku, mereka selalu menampakkan diri mereka yang aslinya yaitu sangat menyeramkan.

Mereka juga termasuk teman Abel, tapi sekarang mereka lebih banyak menghabiskan waktu bersamaku. Aku juga senang saat mereka bersamaku, ada saja tingkah mereka yang selalu bisa membuatku tertawa, terlihat aneh memang jika ada seseorang yang melihatku tertawa sendiri tanpa sebab. Tapi aku tidak peduli dengan tanggapan orang - orang yang ada disekitarku, terserah mereka mengganggapku seperti apa, yang penting aku bisa melihat kiki dan lala ku bahagia itu sudah cukup buatku. Saat ini mereka ikut bersamaku, dan aku sudah meminta mereka untuk tidak mengganggu teman-temanku.

****
Kini saatnya untuk makan malam, setelah kami selesai sholat maghrib, kami langsung membentuk lingkaran. Tidak boleh ada nasi sedikitpun yang terjatuh dan tidak boleh ada yang tersisa seperti itulah cara seorang paskibra makan.Setelah makan malam acara selanjutnya adalah pengisian materi yang dibawakan oleh Pelatih kami yaitu Ka Teguh, Orang Yang sangat tegas, baik, dan berwibawa. Termasuk sosok yang ditakuti oleh beberapa anggota paskibra yang lainnya.
"Baiklah Kita mulai saja, Selamat Malam semua "
" Selamat malam Ka"
"Kalian santai saja yah, jangan tegang. Pokoknya disinituh kita senang - senang, kalian mau makan tinggal minta saja. Jadi kalian bawa santai saja. Kalian pasti capekan? Tadi sampe sini jam berapa? "
" Jam 5 ka"
"oh,iya.Ayo dimakan kuenya, minum susu jahenya, biar ga ngantuk "
" Makasih ka"

Materi pun segera dimulai, Aku melihat ka Arif duduk di bawah pohon besar didepan sambil berbincang - bincang dengan ka Farhan dan ka Dhavid. Sepintas aku sering melihatnya keharahku. Dan pandanganku pun selalu tertuju padanya, saat itu ada sesuatu yang mengangguku, pandanganku sering teralihkan ke arah belakang MCK tepat didepanku disana ada sosok perempuan dengan baju putih bisa dibilang Kuntilanak yang selalu melihat kearahku.Itu membuat ku terganggu.
"Kiki lala, bisahkah kalian menyuruh dia pergi aku merasa terganggu? "
" Baiklah, kami akan mengusirnya"-lala
"kamu tenang saja. Perhatikan saja Materimu"-Kiki
"Terima kasih yah"
"Sama-sama Sayba"-Kiki dan lala.

DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang