part 1

25 2 0
                                    


Aku bukanlah sebuah robot , aku manusia . Mungkin hidupku sama seperti kehidupan remaja lainnya. Pergi ke sekolah, berteman, bermain, tertawa , seperti semua yang dilakukan kebanyakan anak usia sekolah. Tapi aku berbeda . Kehidupanku sudah tidak lagi sama saat aku berusia delapan tahun. Dimana saat usia itu adalah untuk tertawa, sedangkan aku sibuk memupuk kebencian. Bukan aku yang melakukannya tapi mereka lah yang membuat nya. Aku dipaksa untuk menelan semua kepahitan yang seharusnya dijauhkan untuk anak-anak, tapi aku harus melakukannya karena itu adalah hal yang harus ku pikul.

Saat kau bukan seorang pewaris, bisakah kau menjadi pewaris. Bahkan saat dirimu harus memilih antara hidup dan mati.

"Bagus, kembali lakukan tugasmu, untuknya kau harus selalu berhasil"

" Terima kasih "

Flashback

12 tahun yang lalu

BUGH

BUGH

BUGH

" dasar tidak tahu diri , pergi dari sini. Kau hanya menjadi beban"

" sudah hentikan apa kau tidak kasihan? Lihat dia sudah menangis"

Aku hanya menangis tapi tak bersuara , suara ku tercekat dadaku pun terasa sesak . Aku melihat wajahnya yang menatapku benci. Aku yang masih tidak begitu mengerti tentang apa yang terjadi , hanya karena sebuah kesalahan yang tak disengaja dia mempelakukanku seperti itu.

Aku membencimu hingga ke dasar hatiku

Flashback of

" ah... memar lagi , sebaiknya aku segera mengobatinya dan istirahat"

Hari ini setelah tugas berat yang kulakukan aku terlelap dalam kegelapan malam

Hortensia gadis yang kehilangan tawa dan rasa manusiawi sejak kejadian itu karena dendam dan rasa sakit hati atas perlakuan mereka. Keluarganya. Dia seperti sebuah boneka porselen cantik dan anggun ,terlihat sempurna.Tapi tak berhati karena hatinya telah mati. Oleh masyarakat dia adalah sosok panutan karena kesempurnaannya. Berasal dari keluarga terpandang, etika dan tata krama seorang bangsawan, tutur kata yang halus dan sopan. Tanpa ada yang tahu bahwa dia sebenarnya hanya raga tanpa jiwa.

Lahir di keluarga bangsawan militer Silver Rose ,Hortensia terlahir kembar, saudari kembarnya Camellia memiliki sejuta pesona yang tak tertandingi. Meskipun mereka sama mereka terlahir berbeda. Camellia sebagai pewaris dalam keluarga, dia tak akan pernah merasakan apa yang namanya sakit, terjatuh , atau kesepian. Dia mendapatkan semuanya tanpa harus bersusah payah .

Hortensia bunga yang di tanam jauh dari bunga yang lain karena beracun . seperti namamu yang yang dianggap mereka beracun.

Pagi telah menjelang , Hortensia telah bersiap untuk kembali bertugas. Dia harus segera sampai di kediaman utama Silver Rose untuk sarapan bersama anggota keluarga yang lain. Hortensia memang tidak tinggal di kediaman utama Silver Rose tapi pada bagian sayap kiri kediaman utama, di pavilium Blue Rose, pavilium yang paling kecil tapi penuh kenangan, dengan halaman yang dipenuhi dengan bunga hortensia biru. Hortensia tidak melewati halaman utama , melainkan melewati belakang kediaman utama dan berhenti di dapur.

"bibi edelweiss, seperti biasa"

"tentu nona"

Bibi Edelweis adalah kepala pelayan keluarga Silver Rose, dia telah mengabdi pada keluarga ini sejak 25 tahun yang lalu. Tentu ia tahu apa yang terjadi pada nona mudanya itu. Saat kejadian itu ialah yang menjadi saksi hancurnya Hortensia kecil. Hortensia kecil yang kini tumbuh menjadi gadis yang dingin dan tanpa senyum. Bibi Edelweis ikut merasakan apa yang nona mudanya itu rasakan.

Hortensia tiba di meja makan dan duduk di samping saudari kembarnya Camellia yang menyantap makanannya dengan anggun. Sebelum Hortensia menyantap makanannya kepala keluarga Silver Rose bertanya kepadanya tentang misi yang baru saja dilaluinya. Ini adalah hal yang jarang terjadi, tapi seperti yang telah hortensia duga itu hanyalah sebuag formalitas saja .

"apa kau sudah melapor pada atasanmu"

" setelah sarapan saya akan melapor father"

" lebih baik kau segera melapor tidak baik menunda pekerjaan "

"baiklah father saya akan segera berangkat. Terima kasih atas makanannya" Hortensia pergi menunggalkan ruang makan itu.

Hortensia sudah merasa biasa akan hal itu "pengusiran secara halus" yang dilakukan oleh kepala keluarga Silver Rose. Hal itu sering terjadi dengan dasar untuk kesiplinan. Hortensia pergi dari kediaman Silver Rose menuju barak . Dalam perjalanan Hoertensia mengumpati kepala keluarga itu, memupuk dendam yang telah lama dia tanam. Ia bersumpah akan menghancurkan keluarga itu beserta keturunannya.

Apakah kau yakin jika dirimu sendiri tak yakin, karena bukan dirimulah yang meyakini tapi pengganti atas rasa sakitmu

Sampai di barak kamp militer, Hortensia memberikan laporan itu kepada kapten tim nya. Tidak berkata apapun dan pergi begitu saja dari sana. Dirinya merasa terantai dengan beban yang ditanggungnya tapi saat dirinya berada di medan pertempuran dia merasa bebas, sebebas angin yang berhembus.

" hormat "

" hormat"

"letnan hortensia anda diminta untuk menghadap komandan sekarang juga"

"terimakasih , aku akan segera ke sana"

"hormat"

"hormat"

Diruang komandan hortensia diberi detail tugas oleh komandan , kali ini hanyalah tugas pengamanan tapi terlihat seperti ada yang mengganjal .hortensia mengerutkan kening, kenapa harus tim alpha yang turun. Sebelum Hortensia membuka mulutnya komandan sudah menyela.

" tugas kali ini hanya bisa dilakukan oleh tim kalian tim alpha, maka dari itu lakukan dengan baik"

" siap komandan, hormat "

"hormat"








masih banyak kesalahan dalam penulisan

jadi komen untuk membantu penulis memperbaikinya


flowers are injuredWhere stories live. Discover now