part 2

11 2 0
                                    

Dia sendiri dalam kegelapan itu

Dia hanya akan jadi alat

Dia yang akan nanti membunuh dan terbunuh

Dia yang akan tetap berdiri meski luka menyelimuti

Dia yang sudah tak tertolong

Berdiri kokoh

Dalam

Kehancuran

Kini Hortensia menatap langit malam tanpa bintang dari balkon paviliumnya. Hortensia memikirkan tugas kali ini, kenapa harus tim-nya yang turun tangan? Bukankah ini hanya misi pengawalan ? tapi sebelum Hortensia berpikir jauh ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan

TOK....TOK.....TOK.

"nona apakah anda ingin makam malam?"

Ternyata bibi Edelweis yang yang mengetuknya, wanita itu memang mengenal setiap kebiasaan nona mudanya ini, walaupun nona nya ini adalah seorang tentara yang tidak perlu diperhatikan tapi nyatanya wanita ini menganggap nona nya ini sebagai permata yang tidak boleh rusak. Walaupun ternyata keluarganya sendirilah yang merusaknya. Bukan hanya fisik tapi juga jiwanya.

"ada perlu apa kemari?"

"tidak ada dear, tapi entah kenapa aku ingin menemuimu disini" inilah kedekatan Edelweis dengan Hortensia, saat keluarganya hanya memanggilnya "KAU", Edelweis memanggilnya dengan penuh cinta

"aku ada misi"

"kapan kau kembali"

"entah"

"kembalilah tanpa luka"

"tidak janji"

"baiklah jika terjadi sesuatu yang buruk hubungi aku, mengerti dear"

"hn"

Bungaku yang indah kenapa kau menangis? Apakah kau kesepian di bukit terjal ini?bukankah aku menemanimu setiap waktu?bungaku yang indah bukan kah kau tumuh di tanah yang subur?bungaku yang indah lalu mengapakah kau melayu?

Pagi menjelang dan kini Hortensia telah siap untuk memulai misinya. Dalam tim nya ada 5 orang termasuk dirinya. Sang kapten Edward Goldsand adalah sosokyang tenang,ceria dan bijaksana. Dia adalah orang yang pandai dalam hal strategi dan serangan jarak dekat. Jacob Wolfstrong dia adalah seorang penembak jitu jarak jauh. Jean Black adalah orang yang pandai melacak. Arthur Wildner seorang penembak jarak dekat. Dan Hortensia seorang petarung jarak dekat juga jauh dan ahli senjata.

Mereka semua berkumpul di lapangan untuk menyambut klaiennya yang ternyata adalah para bangsawan termasuk keluarga Silver Rose ada di situ. Mereka memberi hormat dan mengikuti para bangsawan ini masuk kedalam mini bus yang telah disiapkan. Selama perjalanan hanya terdengar percakapan para bangsawan yang membahas pekerjaan dan hal yang tak penting lainnya.

" kita memasuki daerah rawan , waspadalah"

"SIAP"

Perjalan saat melewati daerah rawan ini terasa menegangkan , Hortensia merasa bahwa mereka semua akan bertarung. Walaupun tim yang dikirim tidak hanya tim alpha tapi tim beta juga, tapi perasaan ini tidak mungkin salah. Saat Hortensia mengedarkan pandangannya ke luar jendela, Hortensia melihat titik merah mengarah pada mini bus yang mereka tumpangi.

" MENUNDUK" teriak Hortensia

DOR

DOR

DOR

flowers are injuredWhere stories live. Discover now