Edward dan timnya sedang bersiap, mereka melakukan penyamaran sebagai tamu di acara pernikahan Camellia. Ia menatap kearah Hortensia yang juga bersiap, Hortensia menyembunyikan beberapa senjata di balik gaunnya. Ia juga mentap sendu kearah gadis itu. Edward sendiri ia telah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Hortensia di masa lalu. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi gadis kesepian itu.
"semua sudah siap"
"apa yang komandan lakukan disini?" Tanya Jacob
" misi ini aku yang memimpin"
"APA!!!!"
"cepat selesaikan kita harus segera berangkat, untukmu White Tiger kau akan menggunakan mobil yang berbeda dengan kami untuk mengurangi kecurigaan musuh"
"SIAP"
Sepeninggal sang komandan dari ruagan itu anggota tim Alpha heboh mengomentari sikap sang komandan, minus untuk Edward dan Hortensia.
"apa komandan sudah gila" kata Arthur
" AAAAKKKKHHHH" teriak ketiga anggota tim Alpha
Disisi lain Edward tampak mengejar Hortensia yang mulai masuk kedalam mobil yang telah disiapkan.
"Hotersia tunggu"
"........"
"kumohon berhati –hatilah"
"aku tahu" Hortensia menjawab dingin
" ini misi terakhirmu, aku sudah mendengarnya dari komandan. Setelah misi ini kumohon ijinkan aku untuk menjadi tamengmu"
Belum sempat menjawab Edward telah pergi meninggalkan Hortensia. Kini mereka telah siap berada di posisi masing- masing. Pengucapan janji suci yang terdengar sangat sakral, bahkan suasana haru pun juga menyelimuti pesta ini. Hortensia hanya diam menatap sang saudari yang tersenyum bahagia dalam hati ia bersyukur. Kini setelah pengucapan janji suci mereka menggelar pesta yang terletak di hall milik keluarga Silver Rose.
DUAR......DUAR.......DUAR
Para tamu yang ada di pesta langsung berhamburan menyelamatkan diri saat mendengar suara ledakan yang ada di luar tempat pesta. Sejenak pesta sangat gaduh, kini para militer telah pada posisi masing – masing. Hortensia berada dihadapan kedua pengantin dengan tatapan nyalang menghadap pintu hall. Mereka semua termasuk sang komandan telah ada pada posisi yang telah direncanakan. Tapi tanda – tanda musuh belum terlihat.
"apapun yang terjadi jangan menjauh dariku"
"tapi ini ... apa yang sebenarnya terjadi" Tanya Camellia
Belum sempat Hortensia menjawab pertanyaan Camellia terdengar suara tembakan dari baris depan. Ternyata musuh sedang baku hantam dengan para pasukan baris depan, komandan pun memberi intruksi kepada yang lain untuk menyerang tanpa memberi ampun. Hortensia menatap kearah Camellia dan Gilbert dan tanpa banyak bicara ia menyerahkan dua buah senapan kepada masing – masing.
"aku tidak akan banyak bicara, gunakan itu untuk melindungi diri saat kalian terdesak dan aku tidak berada dalam jangkauan kalian, tapi seperti yang kukatakan sebelumnya jangan menjauh dariku"
Camellia menatap horror sebuah senapan yang ada di tangannya dan ia menatap Gilbert suaminya yang kini menggenggam tangannya seolah memberikan kekuatan. Ia tahu meskipun ia juga pernah mengikuti bela diri tapi ia tidak terlalu mahir, yang ia takutkan adalah jika ia menyusahkan kembali orang – orang disekitarnya. Camellia menatap punggung Hortensia yang tegap tak gentar sedikitpun, seketika rasa penyesalan melingkupi hatinya. Menyesal karena ia tak pernah sedikitpun ikut merasakan apa yang dirasakannya. Pasukan musuh banyak yang mati, tapi dari pihak militer pun juga banyak yang mati, mereka semua mundur ke dalam hall untuk bertarung.
" TIM ALPHA LAKUKAN"
Teriakan sang komandan seolah menjadi awal pertarungan yang sangat mengerikan ini, pesta yang seharusnya penuh suka cita kini menjadi medan pertempuran. Semua pasukan saling baku hantam. Darah ada dimana- mana. Bahkan kini sang pengantinpun ikut baku hantam. Gilbert dan tuan Silver Rose baku hantam untuk melindungi Camellia, sedangkan Camellia juga ikut baku hantam meskipun nantinya Tuan Silver Rose maupun Gilbert akan mengatasi semua musuh yang Camellia hadapi. Sedangkan tim Alpha kini menunjukkan taring mereka yang sebenarnya, termasuk Hortensia kini di tangan kanannya ada sebuah senapan sedangkan ditangan kirinya ada sebuah katana panjang yang berlumuran darah musuh. Tuan Silver Rose, Camellia Gilbert dan para anggota militer yang ada disana merasa merinding dengan aura yang dikeluarkan oleh tim Alpha. Tapi bagi anggota tim Beta dan sang komandan itu adalah hal yang sangat lumrah. Entah apa yang mereka bicarakan lewat alat yang ada ditelinga mereka tapi kini mereka mundur setalah musuh nyaris habis mereka musnahkan. Komandan dan Hortensia mundur kearah Tuan Silver Rose dan pasangan pengantin tersebut. Pakaian yang mereka kenekan kini telah tak berbentuk ditambah lagi keringat yang membanjiri tubuh mereka.
PLOK PLOK PLOK
" pertunjukan yang sangat menarik" ucap sosok yang masih berada dalam kegelapan tersebut
"siapa kau? Dan apa tujuanmu merusak pesta ini" Tanya Tuan Silver Rose
"aku adalah orang yang akan kau bunuh.... Ah maaf maksudku yang akan anakmu bunuh. Aku tidak tahu yang mana apakah anakmu yang membawa katana itu atau yang menggunakan gaun pernikahan itu"
"jadi kau..."
"lihatlah dia ibarat boneka ia telah rusak dan penuh dengan tambal, sebentar lagi kau akan lihat bagaimana boneka rusak itu akan diam dan tak bergerak meski kau telah memperbaikinya"
YOU ARE READING
flowers are injured
Short StoryHidupku monoton dan abu-abu, bahkan aku sendiri tidak bisa menentukan langkah yang kuambil . Diriku sudah sudah direset sedemikian rupa untuk misi yang tidak boleh gagal, harus seratus persen completed. "Buang semuanya itu adalah perintah , hanya si...