part 9

17 3 4
                                    


"rintik hujan yang turun membasahi tanah tandus membangkitkan emosi yang terpendam dalam dasar kehampaan, jejak yang tersapu bagaimana kau akan melacak"

" ya Tuan Silver Rose, aku William Argus"

Semua yang ada di dalam hall terkejut. Siapa yang tidak mengenal William Argus. Lelaki yang penuh dengan ambisi dan hampir saja membuat perusahaan keluarga Silver Rose mengalami kerugian. Dia diberhentikan oleh Tuan Silver Rose tapi karena setelah diberhentikan ia menyebarkan gosip yang tidak benar tentang usaha keluarga Silver Rose. Maka dari itu Tuan Silver Rose meminta Hortensia untuk membunuhnya.

"tapi sayangnya putrimu itu tidak memastikan bahwa aku telah mati, dia masih belia tapi tak ubahnya seperti seorang monster"

"DIAM!!" Raung Edward

Tanpa diduga William menembakkan peluru dan tepat mengenai kaki dan tangan Gilbert, semua terkejut dan mulai melakukan penyerangan. Bahkan kini Camellia hanya bisa menangis melihat suaminya tergeletak tidak berdaya meski peluru tersebut tidak mengenai organ vital tapi tetap saja itu melumpuhkan pergerakan Gilbert. Sementara itu semua pasukan mulai kembali saling serang. Tuan Silver Rose berang, ia dan komandan menyerang dengan membabi buta. Kemampuan Tuan Silver Rose tidak bisa dianggap remeh walaupun ia telah meninggalkan dunia militer. Meskipun begitu William juga tak kalah setelah bertahun – tahun tak bertemu kemampuannya juga meningkat. Tanpa diduga anak buah William mendekati Camellia. Camellia yang telah kehabisan tenaga ditambah lagi ia masih berusaha menyelamatkan Gilbert tak bisa berbuat banyak.

" BERHENTI ATAU DIA AKAN MATI!!!" ucap salah satu anak buah William

"kau lihat itu Tuan Silver Rose yang terhormat, PUTRIMU AKAN MATI DI TANGANKU"

Tanpa William sadari Edward dan Hortensia maju kea rah William dan anak buahnya yang menyekap Camellia. Edward telah berhasil melumpuhkan anak buah William dan membebaskan Camellia, Hortensia sendiri kini melawan William, pertarungan yang seimbang karena serangan Hortensia, William mendapat beberapa luka sayatan dan tembakan dari Hortensia. Sedangkan Hortensia sendiri mendat luka di pelipisnya dan beberapa luka karena pertarungan sebelumnya.

Komandan menarik tuan Silver Rose untuk menjauhi pertarungan Hortensia dan William. Sedangkan Edward dan Camellia juga bergabung bersama tuan Silver Rose dan komandan. Sedangkan pasukan dari tim Alpha dan Beta membereskan anak buah William yang jumlahnya tak terhingga.

" tak kusangka kita bertemu lagi nona muda"

"diamlah"

"ah... kau masih sama seperti dulu, dingin, kejam tak tersentuh"

"kau juga semakin mengerikan" sahut Hortensia

" terima kasih atas sanjungannya, tapi ini akan segera kuakhiri"

"dalam mimpimu"

Pertarungan mereka semakin sengit , Camellia menatap horror pada Horensia. Lihatlah rambut hitam panjangnya terurai, gaun yang membalut tubuhnya penuh dengan bercak darah, luka di tubuh, lengan, pelipis, wajah. Belum lagi berbagai macam senjata yang ia gunakan. Kini William berhasil dilumpuhkan. Hortensia menembak kedua kaki William ditambah sayatan pisau di pahanya. Hortensia mundur beberapa langkah menatap William dengan bengis.

" lihat sekarang siapa yang mengakhiri" seringai Hortensia

" jangan senag dulu nona kecil"

Tanpa diduga William mengambil senapan milik anak buahnya yang sudah mati, ia membidik tepat kearah tuan Silver Rose. Hortensia yang menyadari apa yang akan dilakukan oleh William, reflek berlari kearah tuan Silver Rose, menjadikan tubuhnya sebagai tameng.

DOR....DOR....DOR..

Tiga tembakan mengenai Hortensia, yang kini terbaring di depan tubuh tuan Silver Rose dan yang lainnya. Darah mulai menggenangi tubuh Hortensia. Camellia menjerit sangat keras. Sedangkan Tuan Silver Rose diam membeku. Seolah apa yang ia lihat adalah ilusi. Putri yang ia sia – siakan kini melindunginya. Dengan kemarahan yang memuncak Edward menghampiri William mengambil senapan yang ada di pinggangnya dan mengarahkannya pada William.

DOR...

" tidak ada yang boleh menyakiti milikku barang sedikitpun, itu yang akan kau dapat jika kau berani melukai orang yang kucintai bahkan hanya satu gorespun"

William tewas di tempat. Pertempuran dimenangkan oleh pasukan militer. Edward membawa tubuh Hortensia dalam Gendongannya dan langsung membawa Hortensia ke Rumah sakit. Komandan dan anggota tim Alpha memapah tubuh Gilbert sedangkan tuan Silver Rose membawa Cameliia ke rumah sakit.

Camellia tidak mengalami luka yang serius hanya luka lecet dan syok, kini ia sedang istirahat karena efek obat bius. Ia juga satu kamar bersama Gilbert yang kondisinya tak jauh beda dengan Camellia, peluru yang ada di tubuhnya sudah dikeluarkan saat operasi tadi. Sedangkan tuan Silver Rose berada di depan Ruang operasi Hortensia. Ia tak tahu apa yang membuatnya ada disini. Komandan, Edward dan anggota tim Alpha sudah mendapat perawatan dan kini sedang menunggui operasi Hortensia.

"lihatlah kini kau akan benar- benar kehilangannya. Ia yang nanti hanya bisa kau pandangi. Karena karma pasti akan selalu kembali"


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

flowers are injuredWhere stories live. Discover now