Bagian III
Ada di Hatiku
Hari ini aku berencana untuk ke kampus menemui beberapa teman dan dosen pembimbing yang katanya hari ini punya banyak waktu untuk menerima bimbingan dari anak bimbingannya termasuk aku.
Seperti biasa aku ke kampus hanya menggunakan transportasi umum selain lebih hemat juga lebih ramai sekalian aku bisa bertemu dengan banyak orang tiap pagi nya. Aku berhenti dan turun tepat di sebuah halte depan kampus saat itu aku merasa sedikit aneh dan heran ketika melihat seorang anak cewek sekitar umur 7 tahun lengkap dengan seragam sekolah bersiap untuk ke sekolah. Orangtuanya entah kemana, namun yang menjadi sedikit aneh ketika pandanganku tertuju padanya dia seolah berbicara kepada seseorang tampak seperti meminta dengan manja namun ketika aku lebih fokus menatapnya tiba-tiba saja dia menatap ke arahku sambil tersenyum ramah menatapku. Seketika aku pun membalas senyumannya kemudian berbalik berjalan, sesekali sambil berjalan aku berbalik melihatnya sambil menatap kakinya kalau kakinya masih menyentuh tanah berarti aku masih normal dan dari arah samping anak tersebut tiba-tiba saja datang seorang Pria yang mungkin saja Ayahnya kemudian mereka berdua berjalan ke arah mobil kemudian pergi.
Setelah sampai dan beberapa jam berlalu setelah aku mendapatkan bimbingan berupa ceramah, nasehat, coretan dan sedikit curhatan bersama dosen pembimbing akhirnya aku bisa sedikit legah. Disaat aku berjalan keluar ruangan melalui sebuah koridor tepat di depan sebuah toilet sepintas aku melihat pria menatapku dan berlalu begitu saja, aku melihat jika itu Raihan namun aku juga tak yakin jika itu dia. Aku sempat berhenti kembali menatap kesana namun tak ada siapapun disana. Hanya tampak beberapa mahasiswa berjalan namun tak ada seorang pun menatap ke arah ku. Tak hanya itu saja sempat beberapa detik daun beberapa tumbuhan di sebelahku bergoyang bagai tertiup angin namun tak ada angin di koridor ini. Hari ini aku merasa sedikit aneh. Aku bagaikan berada di sebuah film horror, kalau hantunya itu Raihan aku senang dan sedih sih meskipun juga sedikit takut tapi jika itu hantu penunggu kampus ini? Aku tak ingin berpikir macam-macam maka dengan cepat aku meninggalkan tempat itu.
Hari ini aku juga berencana ke kost Mirna untuk mengembalikan beberapa buku yang sempat aku pinjam beberapa minggu yang lalu. Di dalam perjalanan aku merasa sangat lapar mengingat tadi pagi aku hanya meminum dua gelas air putih. Aku turun di halte yang jaraknya beberapa blok dari tempat Mirna lumayan jauh juga tapi kebetulan disana berjejer warung makan diantara selah beberapa bangunan besar seperti gedung perkantoran.
Tanpa pilih warung aku pun masuk ke salah satu warung dan langsung memesan makanan. Warung disini sangat bersih karena kebanyakan yang makan disini tampaknya karyawan kantoran bukan tampak seperti warung mahasiswa. Tak butuh waktu lama aku pun duduk di salah satu meja dan ingin memulai makan namun ketika aku menatap ke depan aku melihat anak cewek yang tadi pagi kali ini dia bersama ayahnya. Aku tidak terlalu memikirkan mereka namun entah mengapa anak itu beberapa kali menatapku kemudian menghampiri dan duduk tepat di hadapanku sambil menunggu ayahnya yang lagi memesan makanan.
"Kakak namanya siapa?" Dia bertanya sambil tersenyum.
Dia anak yang sangat cantik dan ramah menurutku, mungkin ibunya juga cantik. Beberapa detik aku menatap ke arahnya namun belum menjawab pertanyaannya hingga akhirnya dia bertanya lagi untuk kedua kalinya.
"Kak.. Kak.. Namanya kakak siapa?"
"Oh.. Nama kakak Fina, kalau kamu namanya siapa cantik?"
"Namaku Armina Purnama, Kakak boleh panggil aku Nana."
"Nana umurnya berapa?"
Saat ini aku hanya bisa bertanya seadanya sambil tersenyum karena perutku masih terasa lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia [Sudah Terbit]
RomanceFina adalah seorang wanita yang masih berstatus Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi. Ia adalah wanita yang selalu ceria. Beberapa tahun yang lalu ia mempunyai seorang kekasih yang bernama Raihan namun mereka harus berpisah bukan karena adanya orang...