Chapter 1

56 9 2
                                    

"Jadi gini kondisi (Nk) memang baik-baik saja..tapi.."ucapan dokter faiz mengantungkan omongannya.

"Tapi apa iz.."ucap arya papa (Nk).

"Jadi gini karena benturan yang sangat keras di kepala (Nk)..Kemungkinan dia akan mengalami amnesia{gini yah tulisan nya aku gak tau}."ucap dokter faiz.

"Apa??"ucap arya shock.
"Iya kak"ucap dokter faiz.
"Kira-kira apakah dia bisa mengingat kembali."ucap arya.
"Bisa..tapi kalo gak bisa jangan di paksakan karena akan fatal akibatnya."ucap dokter faiz.

"Yasudahlah..apakah aku bisa menjenguk anak ku iz"ucap arya.
"Kalo kondisi (Nk) masih kritis...sebaiknya jangan dulu..takutnya dia makin drop."ucap dokter faiz.

"Yasudahlah kalo gitu aku mau liat anak ku dulu..walaupun dari luar"ucap arya sambil berjalan keluar.

*ICU*

"Om apa kata dokter tentang kondisi (nk)."ucap Aca.
"Dia mengalami amnesia ca"ucap arya papa (Nk).

"Apa"ucap aca shock.
"Gak mungkin pa..papa pasti bohong kan"ucap bundanya (Nk) yang bernama Amarta ayunda putri.

"Papa gak bohong bun"ucap arya.
"Hiks...hiks...apa dia akan amnesia selamanya pa..hiks"ucap amarta.

"Gak akan selamanya bun...tetapi jangan paksa dia untuk mengingat."ucap arya.

Aca hanya diam dan terus menangis sambil menyalahkan dirinya sendiri.

Skip

Story About Us (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang