Oneshoot BTS (FF)

For You

***Khichand Lee Present***

Suasana pembelajaran di sebuah sekolah ternama di Seoul terasa membosankan sekaligus menarik bagi namja pemilik senyuman lebar dengan gigi kelincinya yang saat ini tengah menatap selembar brosur di tangannya. Dia mengabaikan seonsaengnim yang tengah menjelaskan sesuatu di depan kelas, atensinya lebih kepada brosur yang dia temukan di jalan saat dia berangkat sekolah tadi, matanya yang tidak pernah bisa diam itu menangkap tulisan menarik di brosur itu.

Kirin Dance Competition

Menari adalah impiannya sejak dahulu, namun karena keterbatasannya dia belum bisa merambah dunia itu dan dia ingin sekali ini saja bisa mencobanya. Jauh dari orang tua membuatnya harus hidup mandiri untuk memenuhi semua kebutuhannya, mengatur uang jajan, uang sewa, uang iuran, karena kedua orang tuanya hanya membiayainya sekolah dan memberinya uang saku beberapa ribu won saja perbulan. Namja itu menghela nafas panjang, mengusak rambutnya asal sebenarnya dia bisa saja langsung mengikuti lomba dance itu namun dia mengingat kembali bahwa di sebuah kompetisi pastilah ada banyak hal yang perlu di persiapkan, dan tentunya membutuhkan uang yang tidak sedikit sedangkan sisa uang sakunya sudah menipis, menunggu kiriman pasti akan sangat lama. Tanpa sadar namja itu mengerang pelan, membuat seonsaengnim yang tengah menjelaskan sesuatu menatapnya tajam, sadar bahwa sedari tadi ada siswanya yang tidak memperhatikan pelajaran.

"Jeon Jungkook!" teguran itu membuat namja gigi kelinci itu lekas menatap seonsaengnimnya, kemudian menelan saliva pahitnya, matanya mengerjap pelan sudah tahu apa yang akan di katakan seonsaengnim killer itu.

"Keluar sekarang!" Jeon Jungkook – namja gigi kelinci – refleks langsung bangkit, dia gampang terkejut kalau kalian boleh tahu. Akhirnya dengan langkah lunglai Jungkook melangkah keluar dari kelas kemudian menatap langit biru kota Seoul, menghela nafas panjang. Dia ingin sekali mengikuti lomba itu.

***Khichand Lee Present***

Jungkook melangkah kesal sejak pulang dari sekolahnya tadi, kakinya menendang angin yang sama sekali tidak bersalah atas kekacauan pikirannya saat ini. Dia membutuhkan uang untuk mengikuti lomba dance itu dan memenangkannya. Jungkook menghela nafas panjang saat kembali membaca tulisan di brosur berwarna dominan biru itu. Harus ada kelompok dan Jungkook tidak yakin bisa mendapatkan beberapa orang mengingat teman sekolahnya tidak tertarik dengan dance, sebenarnya dia mengenal beberapa orang yang cukup dekat dengannya tapi mengingat kembali kesibukan mereka membuat Jungkook tidak yakin mereka akan membantu, dia juga tidak tahu apakah mereka menyukai dance atau tidak. Jungkook menghela nafas panjang menatap angka yang tertera disana, angka hadiah lima ratus juta won. Jungkook ingin memenangkan itu, dia ingin menggunakan uang itu untuk kedua orang tuanya di kampung halamannya, Busan. Jungkook kembali melipat kertasnya bukan Jungkook meremat kertas brosurnya kemudian melemparnya ke sebuah tempat sampah di dekatnya, kemudian berjalan dengan langkah kesalnya sesekali menghela nafas panjang. Tanpa Jungkook sadari ada seseorang yang mengikuti langkahnya bahkan memungut kembali gumpalan kertas brosur itu dan menyimpannya.

"Kau tahu, menghela nafas panjang akan membuang kebahagiaan," Jungkook memegang dadanya yang terkejut dengan kehadiran seseorang, dia mendengus kesal, moodnya sedang tidak baik.

"Yak V hyung! Bisa tidak kalau tidak mengejutkanku, kalau aku jantungan lalu mati bagaimana??" teriak Jungkook kesal kepada namja pemilik senyum kotak itu, sedangkan namja itu terkekeh menatap Jungkook lebih detail.

"Kau sedang PMS eoh??" goda Taehyung – namja senyum kotak – kepada Jungkook, membuat Jungkook semakin kesal.

"Yak, kau pikir aku namja apaan hyung!" teriak Jungkook kesal membuat Taehyung semakin bernafsu mengganggu Jungkook, membuat namja gigi kelinci itu kesal adalah hiburan tersendiri untuknya apalagi jika dia bersama partner in crimenya Park Jimin, Kim Taehyung pasti akan semangat menggoda adiknya itu.