5
***
"
Ngga mauuuu Yoojuuuuuung!"
"Ngga mauuuuu!"
Ini masih pagi, tapi Hyunsuk sama Yoojung sudah heboh. Yewon yang lihat cuma bisa geleng-geleng kepala. Dia juga ikutan bingung gimana caranya membujuk Hyunsuk.
Sudah tiga hari anak laki-laki itu irit bicara, irit makan, irit tingkah. Yoojung dan Yewon tentu saja curiga, akan tetapi belum terlalu diambil pusing. Toh, nanti juga balik lagi.
Akan tetapi, pagi ini ada yang berbeda ketika Yewon masuk kamar anak lelaki itu untuk dibangunkan pergi ke sekolah. Pipi kanannya bengkak, Yewon menduga giginya sudah sakit beberapa hari belakang.Nah, sekarang tinggal cari cara bagaimana mengajak Hyunsuk ke dokter gigi.
"Nanti kutraktir es krim deh." Yoojung masih berusaha membujuk.
"MAKIN SAKIT ATUH MALIH GIMANA MAKANNYA." Hyunsuk protes dari dalam selimut.
"Won, bantuin ngapa si boncel ini. Hadeeeh, cemen banget katanya swag ke dokter gigi aja ngga berani."
"Itu beda jung, beda. Ngga usah disamain."
"Bang Seungcheol mana sih?"
"Masih di rumah Kak Josh."
Ting tong!
Yewon bergegas turun. Ketika ia naik kembali ke atas kamar Hyunsuk, Yoojung tengah duduk di kursi dengan ponsel di tangan. Sepertinya sudah lelah membujuk, atau sedang mencari cara membujuk yang baik dan benar.
Sementara Hyunsuk sendiri masih bergelung di dalam selimut.
"Mana yang katanya ngga berani ke dokter gigi?"Bukan suara Yewon, apalagi Bang Seungcheol. Hyunsuk yang di dalam selimut sudah merinding disko. Pelan-pelan menyibak kepalanya, dan membulatkan matanya--meski masih terlihat sipit.
"Kok di sini, Som?"
Soomin memutar mata jengah, Hyunsuk menelan ludah.
Sial.
Hancur sudah citra dan martabat Hyunsuk di depan sesembak gebetan.
Say hello to Lee Soomin
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Siblings; Choi Hyunsuk √
FanfictionNamanya sodara; kadang akur, banyak tengkarnya