2. Benci apa Cinta?

2.2K 114 1
                                    

Setelah kejadian kemaren, anak ipa dan ips semakin perang dingin.

Arga berjalan menuju lapangan basket karena dihukum oleh pak Ilham, pak Ilham sendiri adalah guru bahasa Indonesia yang sangat tegas.

Saat pelajarannya pak Ilham, arga tidak mendengarkan melainkan malah bermain handphone untuk bermain game.

Pak Ilham tahu kalau arga sedang berkutik pada handphone di laci mejanya. Karena arga menunduk kebawah, lalu pak Ilham menghampiri arga yang sedang tertunduk kebawah asyik bermain handphone. Arga terkejut mendapati gurunya yang menggebrak meja yang dia buat bersandar di kepalanya.

Handphone arga pun disita oleh pak ilham dan arga pun disuruh lari memutari lapangan basket 10 kali.

Arga yang tak merasa bersalah pun malah senang dihukum untuk keluar dari kelas, itung - itung sekalian juga olahraga karena arga sudah lama tak olahraga, dan bonusnya tidak usah untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.

Saat menuju lapangan basket arga berpaspasan oleh riska yang notabene musuh bebuyutannya.

Tatapan merekapun beradu satu sama lain yang memperlihatkan bola mata riska yang hitam pekat, sedangkan arga bola matanya berwarna hitam kecoklatan. Tatapannya terlihat saling membenci tapi tak tahu entah mengapa tatapan itu bagai candu satu sama lain, tak ada yang mau untuk saling melepaskan terlebih dahulu. Karena tatapannya pun semakin lama semakin mendalam dan rasa aneh pun menjalar di hati mereka satu sama lain.

Saat mereka sedang bertatapan pak ilham mengagetkan mereka, mereka yang menyadari kedatangan pak ilham tersentak kaget menyadarinya.

"Kalian ini malah pacaran di sekolah" teriak pak ilham

"Ma.. Maaf pak, ta.. tapi saya sama arga nggak lagi pacaran dan kita nggak akan pacaran juga" sanggah riska sedikit terbata

"Ehh siapa juga yang mau jadi pacar lo" ketus arga

"Emang lo pikir gue juga mau jadi pacar lo, engga kali" ketus riska tak mau kalah

"Sudah cukup" teriak pak ilham yang sudah jengah melihat perdebatan mereka

"Kalian ini sukanya bikin sensasi saja, dan riska kenapa kamu keluar kelas saat pelajaran sedang berlangsung? Dan juga kamu arga kenapa kamu nggak menjalankan hukuman kamu?" bentak pak ilham

"Sa...saya mau ke koperasi pak beli bolpoin" jawab riska terbata

"Ya sudah sana kamu beli bolpoin dan kamu arga buruan jalankan hukuman kamu" tegas pak ilham

"Saya permisi dulu ya pak" ucap riska sopan

Arga mulai berjalan menuju lapangan basket dengan gontai. Dan dia mulai melepas dasinya, dan dilanjutkan melepas kemeja sekolahnya, yang tersisa cuman celana abu-abu sakolah dan dalaman baju putih polos yang memperlihatkan bentuk tubuh yang tercetak dibajunya, dada bidangnya membuat para wanita yang melihatnya gagal fokus.

Jam istirahat pun tiba, banyak kaum hawa yang memperhatikan arga dengan begitu memuja dan terkagum melihat arga yang tengah dihukum di lapangan basket dengan sedikit keringat yang membasahi badannya yang terlihat lebih sexy.

Terdengar banyak suara - suara memuji entah itu dari anak ips sendiri, atau anak bahasa, bahkan tak sedikit pula anak ipa yang memuji arga yang terlihat lebih keren.

___________________________________

Setelah menjalankan hukumannya arga menuju ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah protes.

Tak disadari di arah yang berlawanan dengan arga gadis itu tiba-tiba membalikkan badan dengan membawa jus mangganya itu menabrak arga, dan jus mangga tersebut tumpah di kemeja seragamnya arga dan riska.

Arga yang mengetahui seragamnya terkena noda itu pun marah - marah dengan riska karena kecerobohannya.

"Akhhh" teriak mereka bersamaan

"Apaan sih lo? Kotor nih jadinya seragam gue" maki arga kepada riska

"Emang lo pikir gue juga nggak kena apa?" ketus riska

"Bodo amat., tapi gue nggak mau tahu lo harus cuciin ini serangam gue sampe nggak terlihat ada noda lagi" perintah arga

"Hehh..,kalau itu juga salah lo, kenapa lo pake acara dateng dengan tiba - tiba?" sergah riska ketus

"Lo lupa kalau ini itu kantin? Ini itu tempat umum, kecuali kalau gue dateng ke toilet cewek, baru lo bisa marah - marah sama gue" sanggah arga

"Yang bilang gue ngelarang lo ke kantin itu siapa?nggak ada kan?tadi itu gue bilangnya nggak usah dateng tiba-tiba" ketus riska

"Jangan - jangan lo itu salah satu followers gue ya?" tanya riska menyeringai

"Ehh gue rasa lo itu cewek alay yang nggak mungkin punya followers, hahaha,.. ohh jangan - jangan followers lo itu cuman keluarga lo ya" cibir arga

"Ngomong apa sih lo, nggak jelas" sergah riska

"Ahh biasa anak ipa kalau udah kalah omongan ya gitu" cibir arga lagi

"Maksud lo itu apaan sih" ketus riska

"Ohh ya, gue nggak mau tau (sambil melepas kemeja seragamnya) lo harus cuciin baju gue sampe bersih" ucap arga berapi-api

"Dan gue nggak akan mau nyuciin seragam lo" kekeh riska

Merekapun bertatapan cukup lama, ada rasa aneh seperti tadi dihati arga dan riska.

Mereka tak sadar kalau mereka bertatapan cukup lama, lalu arga menyadarinya tapi tak langsung untuk menghentikannya, karna arga tak bisa lepas dari tatapan riska, seperti tadi tatapannya itu menjadi candu bagi arga.

Maaf kalau ceritanya nggak jelas dan absurd.

Jangan lupa vote dan comment yes.

IPA vs IPS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang