10. Hujan

366 42 5
                                    

Hai haii aku balik gaesssss

Sebelum membaca budayakan vote dulu ya sahabat

Selamat membaca


Malam ini Arga sedang berkumpul di tongkrongannya seperti biasa. Warbun julukan dari warung tempat tongkrongannya. Warung bunda karena penjualnya masih muda tapi sudah jadi janda. Lebih tepatnya warbun itu singkatan dari warung bunda janda.

Arga dan gengnya geng falcon sedang merencanakan sesuatu untuk menyerang sma merah putih. Geng vegas yang ditunggangi Radika halmahera musuh bebuyutan arga dari sekolah menengah pertama.

Malam semakin larut dan pembicaraan mulai panas karena teman-teman arga sudah tersulut emosi. Sebagai ketua arga menginstruksikan kepada teman-temannya untuk tenang dan pembicaraannya dilanjut besok karena suasana tidak terkendali.

"Udah. Sekarang pulang dulu aja. Lanjut besok" intruksi arga

Semuanya menggangguk paham dan berdiri untuk pulang ke rumah masing-masing, ada juga yang memilih menginap di warbun.

Disisi lain riska sedang berada di foto copy-an tengah malam seperti ini. Karena riska belum mem-fotocopy tugasnya jadilah malam-malam begini dia nekat keluar.

Setelah selesai riska bergegas pergi karena malam semakin larut suasana yang sunyi dan suara gemuruh petir membuat riska semakin takut. Karena dia tidak membawa jas hujan maupun payung, dia hanya membawa sepeda yang belakangnya diberi roda. Karena memang riska tidak bisa naik sepeda tanpa bantuan roda kecil seperti anak kecil yang sedang latihan naik sepeda.

Riska mulai naik ke sepedanya dan meninggalkan tempat fotocopy. Walau gerimis riska tetap melanjutkan untuk pulang. Hujan semakin deras mau tidak mau riska harus berteduh di pos kamling yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat fotocopy nya.

.

Arga yang mulai mempercepat laju motornya untuk mencari tempat berteduh.  Melihat ada pos kamling tanpa pikir panjang arga langsung menuju ke pos tersebut.

Arga turun dari motornya dan berlari ke arah pos tanpa diduga dia bertemu perempuan yang selalu bikin masalah dengannya.

"Lo" teriak mereka serempak

"Ngapain lo disini" tanya arga sinis

"Yang seharusnya nanya itu gue" jawab riska santai

"Gue disini neduh lah bego" ucap arga tanpa sinis

"Terus lo ngapain malam-malam disini?Ngikutin gue lo?" tanya arga percaya diri

"Dihh enggak lahh. Gue habis fotocopy" jawab riska sambil mengangkat kertas foto copynya

Arga hanya melirik sekilas dan langsung menatap ke dapan. Hening tidak ada suara setelah obralan diakhiri dengan riska yang menunjukkan kertas fotocopy nya.

Arga masih melihat depan tatapannya jatuh kepada sepeda mini besar tapi ada roda bantu di roda belakangnya. Arga terpaku melihat sepeda itu dan melirik ke arah riska dengan senyum simpulnya.

"Itu sepeda lo?" tanya arga dengan senyum meremehkan

"I..iya. Ke-kenapa?" jawab riska malu

"Hahahaha" tawa arga pecah tidak bisa membayangkan riska menaiki sepada itu

"Ternyata cewek kaya lo ga bisa naik sepeda roda dua hahaha. Pakai segala dikasih roda bantu kayak anak tk hahaha" sambung arga menertawakan riska

Riska hanya mendengus melihat kelakuan arga yang menertawakan dirinya. Tak ayal dia ikut tersenyum karena bisa melihat arga ketawa terbahak karenanya, ya walaupun menertawakan dirinya tapi bagi riska tak masalah. Karena bisa dekat dengan arga adalah tujuannya.

***



Ternyata riska ga bisa naik sepeda roda dua. Hayyo siapa disini sama kayak riska yang ga bisa naik sepeda roda dua?

Jangan lupa votee ya sahabat, dipencet tanda bintangnya. Karena vote itu geratissssss













IPA vs IPS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang