8. Berdua dimobil

1.7K 82 19
                                    

Setelah keluar dari gerbang sekolah, arga bisa menghela nafas panjang.

Karena arga takut kalau sampai teman - temannya tahu bahwa riska berada di mobilnya, arga bisa dibilang munafik, atau apalah.

Setelah beberapa menit dimobil arga tidak ada yang memulai obrolan terlebih dahulu, kini riska menghela nafas kasar.

Riska canggung dengan situasi hening saat ini.

Riska akhirnya membuka suara terlebih dahulu untuk menghilangkan keheningan saat ini.

"Ekhemm.... " riska mulai membuka suara terlebih dahulu, tapi tak ada pergerakan dari arga sedikit pun.

"Arga..." panggil riska

"Hmm" jawab arga tanpa ekspresi

"Ga..." panggil riska sekali lagi

"Apa" jawab arga dengan cuek

"Emmm... Tadi lo udah nerima coklat sama surat dari gue?" tanya riska dengan takut

"Hmmm" jawab arga tanpa membuka suara

"Lo suka sama coklat yang gue kasih?" tanya riska lagi kepada arga

"B aja" jawab arga dengan tatapab lurus kedepan

"Tapi lo makan kan coklatnya?" tanya riska terus menerus

"Nggak" jawab arga malas

"Kok enggak?" lagi lagi riska bertanya kepada arga

"Dimakan sama temen-temen gue" jawab arga dingin

"O..kalau suratnya lo baca?" tanya riska lirih

"Enggak" jawab arga sinis

"Kenapa?" tanya riska yang masih terus terusan bertanya kepada arga

"Langsung gue buang" jawab arga berbohong

"Tapi kenapa lo buang?" tanya riska lagi dengan suara sedikit serak

"Karna nggak penting" jawab arga tanpa beban

Hening. Riska dan Arga larut dalam pemikirannya masing-masing.

Riska yang mulai menyadari keadaan yang sepi, kini mulai membuka suaranya lagi.

Karna riska tak betah jika situasi yang sangat hening.

"Ga" panggil riska

"Hmm" jawab arga masih datar

"gue mau minta maaf" ucap riska

"Maaf kenapa?" tanya arga

"Karna gue sering buat ribut sama lo" jawab Riska

"......." diam. Arga hanya menatap jalan sambil tetap menyetir dengan tenang

"Ga" panggil riska

"Arga" panggil riska lagi karna tak ada jawaban dari arga

"Ya" jawab arga datar

"Sorry. Kalau gue sering bikin lo emosi, bikin lo marah, sering nyari ribut sama lo, maafin gue ga" ucap riska yang menatap arga, walau arga masih Setia menatap depan

"Maaf. gue mewakili semua anak ipa mau minta maaf sama lo dan anak ips yang lain kalau gue atau anak ipa lainnya suka nyari masalah sama lo" sambung riska

"Kenapa lo tiba-tiba jadi aneh gini? Lo kenapa? Lo ngerencanain apa?" tanya arga tanpa jeda

"nggak ada" sahut riska

"gue nggak percaya" ucap riska ketus

"Beneran, gue nggak lagi ngerencanain apa-apa" jelas riska

"gue butuh bukti" sahut arga

"gue harus gimana?" tanya riska

Arga menengok menghadap ke riska.

Kebetulan sekarang arga berhenti karna lampu merah.

Arga menatap riska tajam, menacari kebohongan dari mata riska.

Tapi arga tak mendapati kebohongan itu dari mata riska.

"Turun. Mumpung masih lampu merah, gue nggak mau ada orang yang ngeliat kita berdua di mobil. Ntar malah jadi bikin masalah" ucap arga dingin




Okayy guys. Ceritanya udah ngelantur nih. Mau stop sampai sini apa lanjut??

Pliss bantu vote dan komennya ya......

Salam,
Upik marlinda
Ig : @upikmrlnd24
       @upikmarlinda_




IPA vs IPS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang