1. Prahara Rumah Tangga KrisHo

4.4K 446 295
                                    

Hari pertama di musim semi, cerahnya~
Pagi ini di kediaman Papih Wu dan Mamih Suho, tampak sayup-sayup terdengar kicauan burung peliharaan keduanya bukan lagi dengungan suara helikopter sebagai pembuka.

Ceritanya hari itu adalah hari Minggu, Papih Wu sama Mamih Suho sedang bersantai di depan rumah dengan tab-tab di tangan mereka. Biasa lah ya, orang kaya. Mau itu hari libur, hari kerja, hari pasar, atau apapun, ya tetap pegangannya tab.

Papih Wu sebagai seorang eksekutif muda yang tampan dengan tinggi menjulang di perusahaannya. Wajahnya disangar-sangarin kalau lagi di kantor, beuh~ padahal kalau di depan Mamih Suho sok-sokan di kiyowo-kiyowo in.

"Huft..."

Dengusan yang berasal dari Mamih Suho, berhasil membuat Papih Wu mengalihkan pandangannya dari tab dan menatap istri tercinta, eAAk.

Tumben.
Ya, tumben saja Mamih kayak lagi nahan kesel gitu. Pasti ada yang tidak beres nih, pikir Papih Wu.

"Mamih, kenapa?" Tanya Papih, sembari meletakkan tab–nya di meja lalu meraih telapak tangan Mamih Suho dengan lembut.

Si Mamih agak tersentak pada sentuhan sang suami, kemudian ia menatap wajah tampan Papih Wu. Bibir merah Mamih tiba-tiba saja mengerucut minta dicium. Ini kode apa bukan ya?

Mau cium takut kena tampol, enggak cium tapi hasrat ingin mencium. Haduh~ jinjja ottokaji?

"Papih... Papih... Beliin Mamih hadiah dong" Ucap Mamih Suho tiba-tiba, sambil memasang ekspresi lucu dihadapan Papih.

Haduh, pt 2.

Papih Wu menghela napasnya kasar, menetralisir keinginan untuk menerjang Mamih Suho. Sekarang. Di tempat ini. Detik ini. Menit ini. Jam ini. Hari ini. Minggu ini. Bulan ini. Tahun ini.

"Mamih mau hadiah apa dari Papih? Heum..." Tanya Papih Wu.

"Terserah Papih lah, kan namanya juga hadiah. Gimana sih Papih? Mau Mamih suruh tidur diluar lagi?" Ketus Mamih, mukanya kelihatan marah tapi jatuhnya imut minta diemut sama Papih.

Haduh, pt 3.

Papih Wu yang mendengar ucapan bagai sabda dari Mamih Suho langsung kelabakan. Demi boxer pink polkadot kepunyaan Lay Gege, masa' ia disuruh tidur lagi di pos satpam. Astaga dragon.

Bukannya Papih Wu pelit nih ya, mau beliin hadiah buat Mamih.

Mobil ✔
Rumah ✔
Pesawat ✔
Pulau ✔

Bahkan planet sekalipun, akan dia berikan pada sang uke. Saking cintanya.

Ciyeee, jangan pada iri.

Tapi tumbenan saja si Mamih kepingin dibeliin hadiah, biasanya ia langsung borong sampai toko-tokonya tuh.

Ckck.
Ada yang tidak beres nih.

"Iya, nanti Papih beliin Mamih hadiah. Tumben si Mamih" Kata Papih Wu, pernyataan agak memancing gitu biar Mamih Suho cerita.

"Gini loh Pih—"

Tuh kan, baru juga dipancing sebentar.

"Mamih tuh iri sama uke yang lain, kemarin Dik Kyungsoo dibeliin tupperware limited edision super mewah sama Chanyeol. Terus kemarinnya lagi, Mbakyu Luhan dibeliin cokelat, bunga, sama cincin gitu kayak yang di drama-drama. Terus kemarin lagi dan lagi, Baek dikasih lingrie keluaran desainer terkenal sama Kai. Terus kemarinnya kemarin lagi dan lagi, Teh Umin dibeliin bibit bunga baru buat tamannya. Terus—"

SEME-SEME TAKUT UKE -the seriestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang