CHAPTER 8

76 4 0
                                    

Selamat membaca!

♥♥♥♥♥

Aku menyandarkan badan ku ke sofa empuk di ruang tamu pacar kesayangan ku. Siapa lagi kalau bukan Camilla. Huh sudah setengah jam aku menunggu disini. Camer ku (mamanya Camilla) tadi pamit untuk pergi arisan dengan teman temannya.

Astagaa! Apa semua perempuan selama ini hanya untuk berdandan? Padahal pacarku itu sudah cantik tanpa polesan make up. Aku lebih suka wajah cantiknya yang natural.

"Sayaaaang, udah belum? Lama amat."teriak ku dari bawah.

"Bentar Alan, aku lagi cari sepatu."balasnya yang juga berteriak dari dalam kamar.

Aku menghela napas "Dasar. Untung sayang, kalo engga udah gue buang ke laut."

"Siapa yang mau di buang ke laut."

Aku berbalik dan menemukan gadis ku sedang berkacak pinggang dan menatap ku garang.

"Oh, nggak sayang. Itu si reno mau aku buang ke laut."

"Yaudah ah cepet, nanti macet lagi." Dia berjalan ke luar rumah mendahului ku.

"Perasaan dia yang lama."gumam ku.

Aku pun langsung memasuki kursi pengemudi setelah membukakan pintu untuk pacar bawel ku itu. Hari ini aku sedang malas membawa ducati ku.

Rencananya hari ini aku ingin hangout dengan kekasihku ini. Dia merengek ingin pergi sore ini. Karena aku paling tak tahan dengan rengekan manjanya akhirnya kuturuti saja apa maunya itu.

"Sayang, aku nyalain musik ya?" Aku mengangguk dan dia langsung menyalakan musik kesukaannya.

Sepanjang perjalanan tak pernah terasa membosan kan jika Camilla yang menemaniku. Dia terus mengoceh dari hal hal yang menurutku tidak penting dan berujung dengan ceritanya tentang gosip gosip di sekolah.

"Yang, kamu tau kan si Sinta, anak ips 4?" Aku mengangguk sambil menatap ke depan.

"Tadi pas istirahat aku liat dia nangis sendirian di taman belakang kan. Terus aku samperin, aku tanyain kenapa. Terus kamu tau dia bilang apa?"

"Ya nggak lah, orang kamu belum kasih tau." Camilla memukul bahu ku gemas.

"Iiiih ternyata dia nangis karena pacarnya si dewo itu selingkuh sama adik kelas. Kasian yaaa."

"Oh, aku juga pernah liat si dewo itu gandengan waktu pulang sekolah sama cewek gitu."

Camilla menatap ku tajam "Awas ya kalo kamu berani selingkuh. Kita langsung putus pokonya."

Aku melotot "Loh kenapa?"

"Njirr, kamu niat mau selingkuh ya?!"

Aku mengelus rambutnya pelan dan menatap matanya. Kebetulan sedang lampu merah.

"Sayang denger ya, aku tuh kalo udah jatuh cinta sama satu orang. Aku bakal jatuh sejatuh jatuh nya. Kamu itu kaya napas aku. Gimana aku bisa hidup kalo kamu ga ada?"

Matanya berkaca kaca dan tak lama dia menitikkan air matanya. Seperti dugaan ku, gadis ku ini sangat cengeng jika sudah baper.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

COLD PRINCEWhere stories live. Discover now