12 Januari

22 2 0
                                    

Angkasa kembali mengajakku berkelana menembus sesak dan parau bising suara riuh kota

Rintihanku kini berubah menjadi manis berseri, menatap awanku hingga pagi

Irama embun itu menggelar mimpi manis yang ku rancang semalam dengan dentingan waktu yang kian memotong nafasku perlahan

Enggan jika aku beranjak darimu, aku bahkan baru saja menemukanmu

Frasaku yang kini mulai menyeruak seiring kehadiranmu, aku bahagia

Siluet matamu anggun menatap manikku yang sayu

Entahlah, aku hanya ingin bersamamu, sekarang esok dan kuharap sampai pasokan oksigenku habis

Terserah jika aku egois dengan waktu

Ialah aku disini yang mengorbankan sejenak kenyataan tak berharap itu

Aku nyatanya mencintaimu, tanpa harus ada alasan, tanpa harus ada simbiosis diantara kita, aku hanya butuh tatap terangmu

Walau ku tau, aku hanyalah tetesan embun diujung daun waru yang hendak terjatuh

Angkasa masih berwarna, kan?

Nun jauh disudut bumi sana, ku harap sinar itu tak pernah lepas dari mata indahmu

HorizontalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang