Chapter 15

8K 442 30
                                    

Prilly menghapus jejak air mata dari kedua pipinya, mentap seorang laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya.

Tak pernah terbayangkan bahwa hidupnya berakhir bahagia seperti ini, ia fikir hidupnya akan hancur setelah ia hamil di usia yang sangat muda. Tetapi tuhan berbaik hati padanya, memang rencana tuhan itu selalu indah.

"Jangan menangis sayang dihari bahagia mu saat ini" kata ali

"Aku hanya terharu, ternyata rencana tuhan itu indah. Pernah berfikir hidupku akan hancur setelah aku tau aku hamil diusia yang masih terbilang muda, tetapi tak pernah terbayangkan akan berakhir indah seperti ini" kata prilly.

Ali lantas menghapus air mata prilly yang mengalir dikedua pipi wanita yang saat ini statusnya adalah istri sah nya.

"Maafkan aku sayang, jika aku selalu membuat mu menderita" ali menundukan kepalanya.

Prilly memegang kedua pipi ali, agar ali mentapnya.

"Hei kamu gak salah, aku sudah melupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, biarkan itu hanya menjadi bumbu cinta kita" prilly mengambil kedua tangan ali lantas menggengam nya erat.

"Trima kasih prill, sudah membuatku menjadi lelaki beruntung yang memiliki wanita secantik dan sebaik kamu" kata ali.

"Sama-sama sayang" lalu ali mendaratkan bibirnya di kening prilly.

"I love you"

"I love you too" lalu mereka tersenyum saling menatap penuh cinta.

***
4 bulan berlalu, hidup ali dan prilly terasa bahagia walau ada saja masalah nya namun bisa terselesaikan dengan sangat baik.

"Mommy liat nana apet intang ima" nana menunjukan kertas lembar yang dipegang nya kepada prilly.

"Wah pinter anak mommy, sekarang kalau mau jadi tambah pinter nana ke atas ganti baju, makan, dan langsung tidur siang, oke?" kata prilly tersenyum lembut.

"Ciap mommy" sebelum nana berlalu ia sempat mencium kedua pipi prilly.

Prilly tersenyum melihat anaknya meski umurnya sudah beranjak lima tahun tetapi entah kenapa anak perempuan nya itu masih terlihat cadel.

"Mom" panggilan itu membuat prilly berbalik dan menatap anak lelakinya yang berjalan ke arahnya dengan raut wajah lelah.

"Kenapa sayang" prilly mengusap rambut hitam dan tebal milik raka sama seperti ali.

"Capek mom" raka menaiki sofa lantas memposisikan dirinya dipangkuan prilly dan menyenderkan kepalanya di dada prilly.

Prilly menyeritkan kening nya bingung, sudah 4 hari raka selalu manja dengan nya biasanya anak lelakinya ini selalu menempel pada ali, tetapi beberapa hari belakangan ini raka selalu mengabaikan dan berbicara pada ali hanya seperlunya saja. berbeda dengan dirinya, raka selalu mengikuti dan menangis saat ia tak disamping putranya itu.

"Yaudah sekarang raka ke atas ganti baju dan setelah itu makan" kata prilly masih mengusap rambut raka.

"Tapi suapin ya mom" raka merengek manja.

"Iyaa, tapi sekarang raka ganti baju dulu" kata prilly.

"Siap mommy" anak itu lantas berlari menaiki tangga dengan semangat, sementara prilly hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak lelakinya itu.

***
Prilly membasuh mulutnya, sudah dua hari ini ia muntah-muntah terus, dan badan nya pun terasa tidak enak.

Prilly memperhatikan bayangan nya dicermin."apa aku..." tangan nya terulur mengusap perut ratanya.

Prilly berjalan membuka laci lemari dan mengambil sebuah benda panjang yang ia beli beberapa minggu yang lalu.

Prilly menunggu dengan cemas, matanya selalu melihat ke arah benda panjang itu baru satu garis yang muncul. Semenit kemudian setelahnya tidak ada kemunculan garis dua, badan nya meluruh ke lantai.

***
Tok tok tok

"Bos ini lisa orang yang bakal gantiin gue selama gue cuti nanti"

Kevin menunjuk seorang wanita dengan menggunakan dress ketat setengah paha memperlihatkan sekali lekuk tubuhnya. Ali juga sempat melihat mata lisa yang memandang nya dengan penuh kekaguman.

Ali mengangkat sebelah alisnya bingung, tak salah kevin mencarikan sekertaris pengganti dirinya seperti ini?

"Oke, selamat interview lisa, gue keluar dulu li" kevin pun keluar dari ruangan ali.

"Silahkan duduk" kata ali datar.

"Silahkan perkenalkan dirimu" lanjut ali sambil melanjutkan membaca berkas yang ada ditangan nya.

"Sebelum itu bagaimana kalau kita bersenang-senang" kata lisa berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah ali dengan langkah seksual nya.

Ali mendongkak kan kepalanya dan mentap bingung lisa."maksud mu"

"Iya kita bersenang-senang dan saya yakin bapak bakalan puas diranjang" lisa berjalan kebelakang ali dan mengulungkan lengan nya dileher ali.

Ali berusaha melepas tangan lisa dari lehernya."jangan mengada-ngada cepat kembali ke kursi mu atau kau ku usir dari sini" ucapnya dingin.

"Ayolah pak, bapak gak usah munafik seperti itu. Saya tau bapak menginginkan kepuasan batin" bibir lisa mendarat dileher ali bersamaan dengan dibukanya pintu ruangan ali.

PRANG.

makanan yang dibawa prilly pun jatuh berserakan dilantai.

"Ali aku gak nyangka ternyata kamu..." kata prilly menangis dan sedetik kemudian ia berjalan pergi keluar dari ruangan ali.

Ali menghempas tangan lisa kasar, membuat tubuh lisa terdorong kebelakang.

Ia pergi mengejar prilly tapi sebelumnya ia sempat mentap tajam lisa, bak singa mentap mangsanya.

***
"Pril pril tunggu" ali berusaha menggapai tangan prilly, setelah berhasil ia memeluk tubuh prilly erat seakan tak mau melepaskan nya.

"Sayang aku bisa jelasin" ali berbisik lirih ditelinga prilly.

"Apa lagi yang mau kamu jelasin, aku udah liat semuanya, jangan mentang-mentang kamu ingin anak lagi, kamu bisa melampiaskan nya pada wanita lain li" kata prilly semakin menangis.

"Nggak sayang nggak, aku gak pernah berfikir seperti itu" kata ali menggelengakan kepalanya.

Air mata jatuh dari kedua mata ali."cuma kamu yang berhak jadi ibu untuk anak-anakku".

"Aku gak percaya sama kamu, sekarang lepasin aku" kata prilly berontak dari pelukan ali

"Nggak sayang, maafin aku" ali semakin menangis

"Udah lah li jika bahagia kamu bukan sama aku lebih baik..." prilly terisak diakhir kalimatnya.

"Kita pisah" tubuh ali melemas mendengar ucapan prilly..

Saat tubuh ali melemah, prilly memanfaatkan melepaskan diri dari pelukan ali dan pergi meninggalkan ali yang hanya berdiam diri.

Tubuh ali merosot, tak menyangka pernikahan yang ia bangun beberapa bulan yang lalu harus berakhir seperti ini.

"ARHHHHHH"

###
27 oktober 2018

Woaahh lama tidak berjumpa, pada masih sehat kan ya hehe. Satu part lagi tamat kok, jadi ada usulan tidakk?

Btw aku lagi mood nulis jadi aku next cerita daddy ini. Supaya cepet di next mening kalian beri vote sama komennya biar aku semangat nulisnya.

Hehe, segitu aja udah, akan ada cerita baruuuu, tunggu ya?

kalian lebih milih mana?
Sad ending/happy endingg

Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang