Chapter 11

13K 879 34
                                    

Kini prilly dan ali sedang ada dicafe
Mereka merenungi sikap raka yang tiba-tiba menjadi pendiam itu.

"Li"

"Prill"

"Kamu duluan"

"Kamu aja."

"Oke.aku cuma mau nanya kenapa raka bisa tau masa lalu kita" tanya ali.

"Aku gak tau li" prilly menghela nafas pelan.

"Kamu pernah cerita" ali mengambil tangan prilly yang berada di atas meja untuk ia genggam.

"Sumpah demi apapun aku gak pernah cerita"

"Aku rasa gak mungkin tiba-tiba raka bisa tau,dia itu masih kecil untuk mengurusi masalah orang dewasa seperti ini sayang" kata ali

Prilly terdiam,betul juga apa yang dikatakan ali.sesaat dia mengingat sesuatu.

"Apa mungkin raka denger cerita aku sama mila" kata prilly

"Cerita yang mana" tanya ali

"Cerita masa lalu kita dan....mmm cerita tentang ayah kandung nana dan raka"

Ali terdiam,mendengar kata ayah kandung nana dan raka.

"Mila sudah mengetahui nya.apa boleh aku juga tau siapa ayah kandung nana dan raka yang sebenarnya" kata ali

Prilly terdiam mendengar ucapan ali.
"Kalau kamu masih ragu,aku siap ngejelasin kenapa aku pergi gitu aja setelah malam lamaran kita"

Prilly menatap manik mata ali,ada keseriusan disana.

Melihat prilly yang terdiam ali yakin gadis itu juga sebenarnya mau tau,apa sebab ia pergi setelah melamar prilly.

Tanpa prilly minta pun ali siap menceritakan nya.

"Setelah nganterin kamu....."

FLASHBACK ON

Setelah mengantar prilly pulang,ali mendapatkan telepon dari mamanya.

"hallo mah,mama apa kabar ali mau nyampein sesuatu buat mama"

Terdengar isak-isakan kecil di sebrang sana"loh mama kenapa nangis"

Ali jadi cemas seketika"pa-pa li,papa"

Perasaannya mulai tak enak,entah mengapa mata ali langsung berkaca-kaca"papa kenapa ma"

"pa-pa kece-lakaan hiks"

Tubuh ali membuku,papanya kecelakaan,mama dan papa nya kini sedang di paris mengurusi masalah perusahaan nya yang ingin bangkrut disana.

"aa-li ke paris ya nak,mama udah siapin keberangkatan kamu"

"i-ya"

Hp yang ada digengaman nya jatuh, sedikit retak tapi ia tak mempermasalahkan nya.Tadinya ali senang mama nya menelfonya karna ia ingin memberitahu bahwa ia sudah melamar prilly,mama ali memang sudah dekat bahkan menyayangi gadis itu waktu pertama kali ali mengajaknya main kerumah.

Tanpa membuang waktu,ali berlari tergesa-gesa menuju ke lemari diambil nya koper besar lalu memasukan baju-baju nya kedalam, berlari keluar rumah dan menuju bandara tanpa membawa apapun selain bajunya,bahkan hpnya yang jatuh tidak ia perdulikan,pikirnya tertuju kepada papanya.

Sekitar 6 jam pesawat baru mendarat. Ali menaiki taksi menuju rumah sakit,sesampainya dirumah sakit ali melihat mamanya sedang duduk menangis diluar ruangan papanya.

"mama" panggilnya lemah

mama ali mendongkakan kepalanya,
seketika ia berhambur kepelukan ali menangis sejadi-jadinya disana

Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang