"kenapa diam saja? Meokja"
"ah ne oppa, mian"
"masittjyo?"
"ah ye masisseo"
"oppa senang jika kau menyukainya"
"tapi, kenapa kau tiba tiba diam?""eoh??"
"apa benar? Biasa saja""ohh begitu , mungkin Cuma perasaanku saja"
"ah oppa, tadi itu siapa?"
"eoh siapa?keyra?"
"hummm"
"mantan kekasihku"
"eohhhh geure ye,ye"
"kenapa kah?"
"tidak, dia sangat cantik"
"semua mantan kekasihku pasti cantik"
"huh?geure ye? Hm"
"hahaha sudah sudah kita tidak perlu membahas dirinya"
"ne , majja yo"
Aku banyak membahas hal hal tentang Indonesia dengan Sehun Oppa, dia mengakatan kalau dia sangat ingin menunjungi raja ampat dan bunaken, aku juga banyak bercerita mengenai pergaulan di Indonesia yang sangat berbeda dengan korea.
Tak terasa kini jam menunjukan pukul 20.23, saat menyadarinya Sehun Oppa dan Aku bergegas pergi dari kedai dan langsung menuju rumah ku.
Kami sampai dirumah dalam waktu 10 menit , karena memang jalan seoul sudah tidak terlalu ramai. Sesampainya dirumah aku bisa melihat Chanyeol Oppa menunggu kami di teras rumah , saat aku turun dari mobil dia pun segera menghampiri ku dan Sehun Oppa.
"kenapa kalian lama sekali? Huh?"
"oahh mianhe Oppa , aku lupa waktu"
"jangan marahi dia hyung , aku yang terlalu asik mengobrol dengannya hingga lupa waktu"
"lain kali jangan sampai larut seperti ini , ingat itu Sharon"
"ah ye oppa, Mianheyo"
"kau masuk sana, beri salam kepada Sehun"
"ahh, sehun oppa annyeong"
"ah ne Sharon, jaljjayo"
Author POV
"kemana tadi kalian pergi?" Tanya Chanyeol kepada Sehun
"ke kedai Ramyeon di Geumsamdong"
"lain kali jangan terlalu malam sehun"
"ah ne , hyung mianhe"
"ah geunde hyung , tadi aku bertemu keyra""lalu apa yang di lakukannya?"
"saat aku datang , dia bertanya mengenai siapa Sharon , lalu pergi begitu saja"
"eoh? Benarkah?"
"jangan sampai dia bertemu lagi dengan Sharon , kau tau persis bagaimana sifatnya kan?""ah ne hyung. Kalau begitu aku pulang dulu , ini sudah malam, annyeong hyun"
"ah ne annyeong, kha"
Sehun segera mengendarai mobilnya menuju rumah , dan chanyeol memasuki rumahnya.
"Sharon-ie, yeogiwa"
"neee, wae eomma?"
"yeogi palli"
"ah ne chankanman"
"eodi gassda wassneunde?"
(kemana kamu pergi dari tadi?) pertanyaan itu yang di lontarkan sang ibu kepada sang anak begitu anaknya menginjakan kaki di anak tangga terbawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Love
Fiksi PenggemarWhen Both of you is Trully in love to each Other , but at the same time both of you isn't brave enough to say the word.