[18] Pemakaman

2.4K 292 20
                                    

Setelah ibu Lai menulis surat sesuai ucapan Chanyeol, ibu Lai keluar dengan mata yang sangat sembab, entah apa isi surat itu, tapi yang jelas Chanyeol berhasil membuat ibu Lai menangis.



*Sebelum keluar ruangan.

'' Aku tak tahu jika kisah cinta mu seperti ini nak, aku merasa menyesal sekarang, kau tak perlu memberikan wajah mu.." Ucap ibu Lai terisak.

"Tidak bibi, aku justru bahagia, dan aku harap kekasih ku bisa bertemu dengan anak bibi sebagai pengganti aku nantinya.." Ucap Chanyeol sambil tersenyum.

Ibu Lai hanya mengangguk.

"Terimakasih bibi sudah mau menuliskan ku surat dan mengubah nama anak bibi nantinya" Ucap Chanyeol kini sambil tersenyum menampakan giginya.

Air mata ibu Lai menetes lagi, ibu Lai hanya mengangguk, lalu pergi meninggalkan Chanyeol.

Setelah sekian lama menyusun rencana dengan dokter dan kedua keluarga.

Chanyeol ingin melihat Baekhyun sebelum operasi dilakukan..



''Permintaan mu tak masuk akal Chanyeol!" Bentak ibu Park.

"Dokter bilang bisa bu! Aku mohon hanya ini satu-satunya jalan agar aku bisa bertemu Baekhyun!" Ucap Chanyeol lemah.



"Ya kami bisa membiusnya untuk waktu sejam, dia akan seperti orang mati, matanya tertutup tapi dia bisa mendengar suara sekitar." Jelas Dokter.

"Tapi kenapa kau harus berpura-pura mati Chanyeol!" Ucap ibunya lagi.

"Ibu, jika operasinya berhasil, wajahnya akan menjadi miliku! Dan bahkan aku akan lumpuh seumur hidupku! Aku juga tidak akan berguna jika mereka tahu yang sebenarnya bu!" Ucap Chanyeol.



Ibunya tersentak memang benar apa yang dikatakan Chanyeol.

Akhirnya keluarga Park menyerah dengan keputusan Chanyeol..





*Hari dirumah duka, ketika teman-teman sekolah mengunjungi Chanyeol yang terbaring kaku di peti mati.*

=Chanyeol pov=



Aku tak bisa mendengar suara Baekhyun, disini berisik sekali tuhan, apa Baekhyun tak datang?

Apa Baekhyun marah padaku karna kemarin aku tidak datang?



(Chanyeol sudah di bius sesuai rencana dan sudah berdiskusi kepada pendeta, awalnya pendeta tak mau berbohong karna ini menyangkut kematian tapi akhirnya pendeta menyetujuinya.)



"Saatnya perpisahan terakhir.. Silahkan menyusun bunga dalam peti mati.. Mulai dari keluarga.." Ucap Pendeta.



'Ah sudah saatnya, aku bisa mendengar suara mereka satu persatu-satu sekarang.' Batin Chanyeol



"Baekhyun !! Bunganya.."

Aah ini suara Kai.. Ada Baekhyun.. Baekhyun ternyata datang...



"Eh i iya.." Ucap Baekhyun.

Ya tuhan suaranya sungguh lemah, maafkan aku Baekhyun,tapi aku berjanji kau akan bahagia.



"Kai aku mau pulang!" Ucap Baekhyun.

Jangan Baekhyun! Kumohon, ucapkanlah kalimat terakhir mu untuk ku, sebelum aku benar-benar pergi.



"Eh? baekk tunggu!" ucap kai.

jangan baek jangan pergi..

jangan menungguku baek..

aku masih punya waktu kan?

jarak dari rumah duka kerumahnya cukup jauh, dan biusku sebentar lagi juga menghilang, sebentar lagi pendeta akan menutup peti ku dan menyembunyikan ku diruang rekramasi.

Dan disana sudah ada dokter dan keluargaku yg menunggu..







***

=Author pov=

Chanyeol akhirnya membuka matanya setelah biusnya hilang,

Lalu langsung saja ia menangis seketika,

Tak percaya apa yang baru saja dia lakukan terhadap semua orang yang menyanyanginya.

Terutama dengan Baekhyun, dia harus berbohong pura-pura mati dan menyakiti Baekhyun.





"Dokter saat perjalanan pulang kerumah sakit, bisakah kita mampir ke suatu tempat dulu? Ini permintaan ku yang terakhir, selanjutnya aku tak akan minta apa-apa lagi..." Ucap Chanyeol



Dokter Yixing sedang memasangkan infus dan oksigen kepada Chanyeol yang terduduk dikursi roda.

Dokter Yixing hanya mengangguk menyetujui permintaan Chanyeol.





Mobil ambulance berhenti tak jauh dari lapangan dekat rumah Baekhyun.



Betul saja dugaan Chanyeol, bahwa Baekhyun akan berlari kesini. Mereka hanya tetap didalam mobil dan membuka kaca sedikit.

"Lihatlah namja yang dilapangan itu, dia pacarku, cantik bukan?" Ucap Chanyeol.

Dokter dan orangtuanya pun langsung melihat kearah Baekhyun ysng berdiri dilapangan kosong itu.



"Chanyeol!!!!!" Teriak Baekhyun dilapangan yang kosong itu.

"Chanyeol.. Hikkss..." Kini Baekhyun menangis.

"Chanyeollll!!! Aku akan menunggumu disini!! Cepatlah datang bodohhh!!!" Teriak Baekhyun Lagi sambil terisak.

"Chaaannyeeoolllll!!!"





Orangtua Chanyeol dan dokter melihat Baekhyun ysng seperti itu karna Chanyeol pun ikut meneteskan air mata mereka.



"Aku disini Baek.. Aku sudah datang.. Ku mohon jangan menangis seperti itu.." Ucap Chanyeol pelan sambil tersenyum walaupun air mata mengalir dipipinya.



Ayah Park mengusap rambut Chanyeol pelan, dan memberi aba-aba kepada dokter untuk melanjutkan perjalanan.

Ambulance itu pergi meninggalkan Baekhyun yang tak sadar bahwa ada Chanyeol yang melihatnya dari jauh.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️Musim Semi [Chanbaek +17]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang