Bagian Baru

776 26 4
                                    

Sekarang jam 2.40 pagi di Amerika.

Gue masih sama seperti 2,5 tahun yang lalu. Gue masih Sheila yang memeluk Andin saat pernikahan mama gue. Tapi mungkin keadaan yang berbeda.

Kalau kalian ingin tau keadaan gue sekarang, jawabannya baik. Hanya satu kata itu yang dapat menggambarakan gue sekarang. Mungkin, gue gak pernah merasa sebaik ini sebelumnya. Tapi, ada satu yang mengganjal, gue rindu Indonesia. Gue rindu Mama, Abang, Adik gue. Yang pasti gue rindu Andin dan Alvin. Huh. Andin dan Alvin... Gue bahkan gak pernah berhubungan lagi dengan mereka sesampainya gue disini.

Gue gak pernah melupakan mereka kok. Tapi, mungkin banyak hal yang membuat mereka tidak sempat untuk menghubungi gue, seperti halnya gue disini. Kehidupan gue disini bahkan membuat gue lupa untuk menceritakan lagi kisah gue ke kalian. Tugas kuliah yang menumpuk, Papa gue yang mulai sakit – sakitan, teman – teman gue yang penuh drama dan dia. Iya, dia. Gue punya pangeran baru disini. Karena dia gue bisa merasakan lagi bagaimana rasanya jatuh cinta. Sama seperti yang gue rasakan ke Alvin, dulu. Tapi mungkin, di bab baru ini gue berharap tidak akan ada Andin baru yang muncul diantara gue dengan dia. Gue gak siap dan gak akan pernah siap merasakan hal yang dulu gue pernah rasakan.

Kembali ke dia, dia punya nama. Nama lengkapnya Arieska Bima Satria. Iya, dia orang Indonesia, sama seperti gue. Tapi kehidupannya lebih rumit sehingga membuat dia berakhir tinggal disini dan masuk ke kampus yang sama dengan gue. Kalian boleh memanggil dia Ari. Karena hanya gue yang boleh memanggil dia Bima. Dia ganteng, ganteng banget malah. Kegantengannya dia itu yang membuat darah gue mengalir lebih cepat ketika gue berpapasan dengan dia, atau membuat otak gue tidak berfungsi dengan baik. Tapi, yang harus kalian catat adalah, gue gak pernah menceritakan tentang Bima kepada siapapun. Gue takut. Takut kalau nanti Bima malah memilih teman gue daripada gue. Sejauh ini, gue berteman baik dengan Bima. Dia belum tau tentang perasaan gue. Gue harap dia gak akan pernah tau karena gue yakin, perasaan gue ini akan merusak segala hal yang udah gue bangun sama Bima.

Gue harus tidur karena kuliah pagi ini jam 8. Kalau gue terlambat, gue akan terjebak dengan ocehan Mr. Scott yang super panjang dan membuat kuping gue panas. Mungkin besok gue akan mulai menceritakan perjalanan baru gue disini. Di Amerika.


Author Note
Halo teman - teman. Aku memutuskan untuk mencoba melanjutkan kisahnya Sheila. Masih berminaat untuk bacaa?hehehe. Kalau iya, aku tunggu kritik dan sarannya ya! Terimakasih.xo

Akhir dari Sebuah PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang