THB-J

2.8K 228 7
                                    

Selamat Sore All....!

Terimakasih untuk kalian yang selalu support di semua ceritaku! Maaf karena tidak bisa membalas komentar kalian satu-satu!

Jika ada yang mau di tanyakan silahkan DM aja Di Instagram-ku guys....

Jangan lupa VOTE nd FOLLOW guys!

Terimakasih.


















⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄

Seven melirik ibunya,ayah tirinya dan juga adik tirinya christie yang sedang duduk bersantai di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seven melirik ibunya,ayah tirinya dan juga adik tirinya christie yang sedang duduk bersantai di ruang tamu. Ia lalu berjalan begitu saja melewati mereka.

"Seven!"Panggilan nyonya martha membuat seven berhenti melangkah dan diam di tempatnya.

Nyonya martha bangkit dari duduknya dan menghampiri putrinya. "Semalam kau kemana? Kenapa tidak kembali ikut merayakan ulang tahun adikmu? Maafkan mom karena sempat memarahimu."Ujar wanita paruh baya itu kini berdiri menghadap seven.

Seven hanya menatap ibunya dan tidak berniat menjawabnya.

"Kakak duduklah!" Ujar christie kini bersuara. Gadis itu berdiri dan mendekati seven. "Kakak Tahu tidak? Papah memainkan actingnya dengan baik. Dia berpura-pura sakit dan menelponku. Aku sangat sedih mendengarnya sakit. Tapi, ketika aku tiba dirumah. Ada kejutan yang sangat menynangkan." Ujarnya berbunga-bunga.

Seven menatap adik tirinya itu dengan datar. Dia benar-benar malas mendengar ocehannya. Papah tirinya memang pintar beracting. Termasuk christie sendiri.

"Mom,bilang kaka mencariku?Maafkan aku,ya. Tapi, sekarang mom dan papah sudah tahu. Kalau aku memiliki kekasih. Papah memberikan kita liburan ke Swiss,Ka."

"Itu hadiah ulang tahunmu. Bukan, ulang tahunku."Desis seven ke dekat telinga christie. Gadis itu menggigit bibir dalamnya,menahan rasa kesal pada seven.

"Seven.. Sayang kau masih marah pada mom? Ayo berikan komentarmu pada adikmu. Dia sudah bercerita panjang lebar tentang rasa bahagianya."Ujar nyonya martha

"Seven lelah,mom."Sahut seven lalu berlenggang pergi.

"Seven!"Teriak nyonya martha

" Sudah martha,biarkan saja putrimu! Mungkin,dia masih belum bisa menerima kehadiranku dan putriku." kini Tuan Franklin bersuara. Nyonya martha duduk kembali mendekati suaminya."Maafkan aku frank,aku belum bisa mendidik seven dengan baik."

Tuan Franklin mengusap bahu istrinya."Lambat laun seven akan menerima kami."

"Iya papah benar,mom." Timpal christie seraya duduk disamping nyonya martha. Gadis itu menyandarkan kepalanya ke bahu nyonya martha."Kau sangat dewasa,chris. Berbeda sekali dengan seven yang masih berfikir kekanakan."Ujar nyinya martha dan membuat chris mengembangkan senyumannya. "Mungkin,ka seven lelah. Dia kan memiliki kesibukan dengan kedai kopinya."Ujarnya lagi. Kini kepalanya tidak lagi bersandar. Dia memandangi seven yang kembali dengan membawa rangselnya.

✔️The Handsome BEETLES #Sequel Father(Tersedia VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang