(25.12.2017)Tersedia Versi E-BOOK. Sebagian Cerita dihapus untuk kepentingan penerbitan.
Untuk pembelian e-book:
Cek.di.BIO aku ya guys.👆
Wajah tampan,idola wanita,kaya raya,Anak dan cucu dari orang terkenal. Siapa yang tidak mengenal mereka? Black...
AkuDoubleupguys....Awalnyamau up Secaraserempakdenganceritakuyanglainnya.
Tapi, udahbanyakyangmintaup... Yowisakuup....
SpesialforyouReaders....
Jangan lupa VOTE!
Terimakasih.
⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄⛄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grey segera berlari setelah turun dari mobil klasik yang dikemudikan white. "Aku ke toilet dulu!" Teriaknya.
White membuka kemasan kacang yang di pegangnya.Ia mulai melahapnya satu-satu. Hingga black merebut bungkusan kacang yang dipegangnya.
"Aduh,black kembalikan!" pinta white.
Black tidak menghiraukannya. Dia mengambil kacang satu persatu dan melemparkannya ke arah tubuh white. White menghindar dan mencoba merebut bungkusan kacang dari tangan black. Setengah berlari Black melemparkan kacang itu ke arah White. Tetapi, tiba-tiba.
"Aduh! Sialan! Sakit sekali ini." rutuk seven.
Black berhenti berlari dan mendengus kesal."Kau seperti hantu. Selalu ada dimana-mana." Ujarnya lalu hendak melangkahkan kakinya. Tapi, tentu saja seven menarik tas ranselnya hingga black memundurkan tubuhnya. Black mengangkat satu alisnya seperti bertanya.Ada Apa?
Seven merebut bungkusan kacang dari tangan black. Matanya menatap tajam ke mata biru black lalu pergi begitu saja. Black melongo dan memandangi kepergian gadis itu. "Dia cantik Black. Tapi, sangat galak.Sepertinya, jika di atas ranjang dia akan menjadi dominan." Kekeh white.
Black kembali melangkahkan kakinya menuju kelas.
Eddison si ribut dan pembuat onar langsung bangkit dari kursinya. Dia duduk di atas meja black."Black,Nanti malam ke Club bagaimana?Kau belum pernah bekunjung ke Night Club di berlin bukan? Disini juga sama bagus dengan di New York."
Black mengusap rambutnya ke belakang dengan sebelah tangan. Rambut hitam pekatnya tampak mengkilap oleh gel rambut. "Baiklah."
"Begitu baru seru,black! White, grey,Kalian siap?"
Grey dan white saling pandang lalu tersenyum.
Drrrrt Drrrrt Drrrrt
Black melirik ponselnya. Ia tampak bahagia dan segera mengangkat telponnya. "Hallo,dad!
White yang duduk di belakang bangku Black langsung mendekatkan tubuhnya dan menempelkan telinganya ke dekat ponsel yang di pegang black. Juga grey yang duduk di bangku depannya langsung berbalik ke arah black."Grandpa! Seru grey dengan riang.
