DUG
Janice tergeletak di lantai, makhluk itu pun lenyap seketika dan lampu mulai terang kembali.
"A.. Apa yang terjadi dengan nya?" sorot wajah jessie yang panik melihat kondisi adiknya.
"Jangan khawatir" ucap gadis itu tersenyum simpul. Perlahan kesadaran jessie hilang, penglihatan melemah seiring dengan tubuh nya.
-Jessie prov-
Aku terbangun pagi itu di rumah sakit. Suster yang membangun kan ku.
"Maaf sus, berapa lama aku disini?"
"Sekitar 3 hari. Kau di larikan ke sini karena kecelakaan" ucapnya yang membuatku kaget.
"Ke.. Kecelakaan? Tidak mungkin, aku tidak mengalami kecelakaan, aku hampir saja terbunuh karena di siksa... " saat aku melihat kondisi fisikku, aku kaget bukan main. Tak ada luka serius, hanya ada luka goresan kecil di tangan kanan ku.
"Mungkin efek hantaman keras di kepala mu membuat mimpi yang buruk"
"Aku.. Bagaimana? Mana mungkin ?" aku meraba sekujur tubuhku. Tak ada yang sakit.
"Baiklah, ada yang mau ku ambilkan sesuatu untuk menenangkan suasana hati mu?" tanya suster itu.
"Oh, tidak terimakasih" ia meninggalkan diriku yang masih kebingungan.
Saat suster itu keluar, seseorang masuk dengan wajah cemasnya menghampiri ku."Sayang? Bagaimana keadaan mu sekarang? Aku dapat kabar dari mommy kalau kau sudah sadar. Jadi aku kesini" tangan nya membelai rambutku. Wajahnya begitu menenangkan saat aku pandang.
"Lucas" ucapku. "Aku ingin melihat kondisi janice, antar aku pulang sekarang"
"Janice?" lucas menatapku cemas. "Janice sudah tiada" .
"Ka.. Kapan?" aku menatapnya sembari berlinang air mata.
"1 tahun yang lalu. Apa kau lupa? Ia meninggal akibat overdosis obat-obatan" ucapannya membuat ku syok.
"Tidak mungkin, lucas" ucapku.
"Tak usah di pikirkan. Tenangkan dirimu, nanti kita bicarakan lagi" ia tersenyum.
"Kecelakaan mobil itu mungkin membuat mu berhalusinasi. Untung lah dirimu dan bayi kita selamat""Bayi kita?" ucap ku memicingkan mata pada lucas.
"Astaga jessie, apa kau lupa kita sudah menikah 6 Bulan yang lalu dan kau sedang mengandung? Aku begitu cemas mendengar saat kau mengalami kecelakaan"
Aku meraba perutku yang memang agak besar. Aku kehabisan kata-kata. Kejadian kemarin saat janice menyiksa ku seperti halusinasi. Tapi aku yakin bahwa kejadian yang ku alami itu nyata.
Tapi, biarlah aku dan tuhan yang tahu. Aku takut lucas semakin cemas saat aku menceritakan semuanya.
"Maaf menganggu waktu anda nyonya, ada yang mengirim bunga ini untuk nyonya jessie" ucap suster yang memberikan bucket bunga Mawar ukuran besar padaku.
"Baiklah, saya permisi""Dari siapa?" aku mencari kertas yang biasa terselip di antara bunga Mawar putih itu.
"Sayang" ucap lucas. "Aku ke ruang jaga sebentar"
"Okey" ucapku.
"Ummmmm, mana kertasnya... Naahhhh ini dia"
Aku membuka kertas berwarna krem itu dan membacanya.
Apa kabar Jessie. Singkat saja, ini sudah ku atur. Kau akan paham nantinya.. Simpan rahasia ini sampai sisa hidupmu. Ku harap kondisi mu membaik, Jessie.
Salam penuh Cinta
-JW-
KAMU SEDANG MEMBACA
Judy Winchester
FantasyJudy, seorang gadis lugu yang hidup miskin di pinggiran kota. Hidupnya berubah saat ia diusir orangtua nya dan di bawa seorang pria bernama louis. Louis merawat judy dengan baik, namun kebaikan louis hanya tipuan belaka. Ia ingin mengorbankan judy u...