Enam

2 1 0
                                    

Semakin hari louis jarang terlihat di rumah. Judy sering menanyakan tentang nya pada pelayan dan bodyguard. Jawaban mereka selalu sama..

   tuan sedang ada urusan di luar, nyonya tidak boleh keluar rumah sampai tuan louis kembali.

   Judy hanya berdiam diri di kamar, hampir setiap hari. Sampai lamunan nya pecah karena mendengar keramaian di lantai 1. Judy langsung berlari ke arah tangga.

   "Louis?" seru nya sambil menuruni tangga dengan tergesa gesa.

   "Hap! Aku menangkap mu" louis memeluk erat judy.

   "Kau dari mana?" ucap judy.

   "Tak perlu khawatir" louis memengang pipi judy.
   "Kau tampak cemas"

Mereka tertawa melepas rindu sore itu.

*****

   Entah mengapa malam itu terlalu mencekam bagi judy. Hawa dingin menusuk tulang nya. Kamarnya gelap gulita, sepertinya louis mematikan lampu kamarnya saat judy terlelap.
   Satu-satunya cahaya yang menerangi kamar ini hanyalah cahaya Bulan yang masuk lewat jendela kamar yang tirainya terbuka. Judy bangun menghampiri  jendela.
   Sorot cahaya Bulan menyinari wajahnya yang anggun.

   "Judy?" panggil louis dari arah pintu.
   "Indah bukan?"

   Judy tersenyum menghampiri louis. "Aku terbangun" ucap judy.

   "Ayo ikut dengan ku, akan lebih Indah melihat Bulan dari luar rumah" ajak louis.

-Judy prov-

   Louis mengajakku ke depan rumah. Saat di ambang pintu depan, aku terkejut. Di halaman luas rumah ini sudah banyak orang berpakaian serba hitam.

   "Ayo kita mulai" ucap louis pada mereka yang kini mulai memperhatikan diriku, ia mengulurkan tangannya pada ku, louis tersenyum.
   Yahh, aku merasa seperti seorang Putri sekarang. Louis menuntun ku ke keramaian. Mereka yang melihat ku tersenyum. Tiba dimana aku dan louis seperti di sebuah altar.

Pernikahan?

   Aku menatap louis yang sama sekali tak terganggu pandangan nya.

   "Louis? Ada apa ini" ucapku, entah kenapa aku merasakan firasat buruk. Serasa ada seseorang yang menyuruhku lari.

   "Tenangkan dirimu, judy" louis berusaha menenangkan ku.

   "Aku mau ke kamar" ucapku, namun louis menghalangiku untuk melangkah. Aku merasa aku harus pergi dari sini.

Lalu.... Aku melihat seseorang. Seseorang yang wajahnya seperti ku kenal. Ia bersembunyi di balik pohon, tak ada yang mengetahui keberadaan nya.
   Aku menatapnya, bibirnya bergerak seolah memberi suatu isyarat padaku. Pandangan ku hanya terpaku padanya. Dan..

   "lari" bisiknya.
Aku terkejut, bagaimana mungkin aku bisa mendengar suaranya padahal ia berjarak puluhan meter dari ku.

   "Aku harus pergi" ucapku.

   "Tidak sekarang judy" tatapan louis seolah berubah. Aku mulai ketakutan. Beberapa dari mereka pun tampak mencekam bagi ku.
   "Diamlah disini" ucapnya.

   Aku terdiam, entah kenapa aku tak bisa melawan louis meskipun aku ketakutan.

   DUG

   suara hantaman keras mengenai tanah di depan mereka, entah itu berasal dari mana. Aku benar-benar ketakutan saat ini.

Judy Winchester Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang