The Beginning

22 0 0
                                    

     Sinar matahari pagi membiaskan cahayanya melalui celah kaca jendela sehingga membuat kamar berwarna abu dan ungu tersebut terlihat sangat terang.

      Perlahan, gadis yang sedang tidur itu membuka matanya karena ia merasa cahaya matahari sudah terbit di ufuk timur. Gadis itu mengusap usapkan matanya, dan mengumpulkan nyawanya untuk bangun dari tempat tidurnya yang berwarna putih. Kemudian, ia meraih benda pipih yang terletak di samping lampu tidurnya dan menampilkan deretan notif yang masuk melalui handphone nya.

07.28

Sial batin nya.

Lalu, ia bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Kurang dari 30 menit gadis itu telah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama berwarna putih. Ia segera menghampiri lemari pakaian dan memilih baju dan celana yang kira kira pantas ia gunakan untuk hari ini.

***

Gadis itu membenarkan rambutnya yang sedikit bergelombang ke sisi kirinya. Lalu ia menatap dirinya berulang ulang untuk memastikan pakaiannya sudah benar benar rapih. Ia meraih handphone yang di layarnya terdapat deretan notif. Ia membuka roomchat dengan yang menchatting dirinya.

06.20

Fella Agatha : Sha, hari ini lo jadi temenin gue kan?

07.52

Alesha Adfarina : Jadi ko fel, sorry gue sedikit telat

Empat menit kemudian, balasan dari Alesha telah dibaca oleh Fella, sahabat Alesha.

Fast respond amat dah fel-batinnya.

07.56

Fella Agatha : Gue jemput lo ke rumah. Gue otw rumah lo, ini lagi di jalan

Alesha memasukkan handphone ke dalam celananya setelah ia membaca pesan dari Fella. Lalu ia menuruni anak tangga, dan menghampiri meja makan lalu menyapa Bi Irah, Asisten Rumah Tangganya dengan baik.

"Pagi bi." Sapa Alesha.

"Eh non Sasa, udah bangun? Mau kemana non?" Bi Irah tersenyum hangat.

"Sasa mau temenin Fella beli buku bi, sekalian mau beli juga he he." Mengusapkan selai roti coklat kesukaannya pada roti, lalu dimakannya

"Oh.. " Bi Irah mengangguk anggukkan kepala, "Ehm.. Non.. Bibi boleh minta tolong?" Lanjutnya.

"Boleh bi, emangnya ada apa?" Ucap Alesha sambil mengunyah roti.

"Bibi nitip buku yang bacaan gitu non, terserah non bukunya apa, yang penting bacaan buat seumuran bibi gitu.. Biar bibi ngisi kegabutan bibi dengan baca buku sama seperti non, biar pinter" Cengirnya.

"Oke bi siap." Hormat Alesha disela tawa lalu meminum susu yang telah disediakan Bi Irah.

"Non gausah khawatir, nanti bibi bayar ko non," Menaikkan turunkan alis, kemudian mendekat ke telinga Alesha dan berbisik "Tapi talangin dulu ya non, he he" Bisiknya.

Alesha menertawai Bi Irah dan berkata "Ih bibi mah! Santai aja kali ha ha" Lalu Bi Irah pun ikut tertawa dan tersipu malu.

Ting Tong

Bel rumah Alesha berbunyi, ketika ia hendak bangkit Bi Irah menyelanya
"Biar bibi aja non." Tukasnya yang disertai anggukan Alesha.

"Bibi!" Sapanya keras, Alesha tau pemilik suara itu. Suara Fella, sahabatnya.

Al-TanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang