Siapa?

27 0 0
                                    


"Dor!" Alesha tersentak ketika dikagetkan oleh Rafa, teman dekatnya.

"Gila! Gue kaget tau." Katanya mengelus eluskan dada,

Rafa terkekeh, "Iya iya maaf, eh Sa minggu depan gue ada tournament sama Sma tetangga, lo dateng ya? Biar gue semangat gitu." Mohonnya.

"Harus banget? Ga wajib kan? Sunnah." Canda Alesha.

"Iya maksud gue kan biar semangat, lo ajak temen temen lo gih, eh terserah juga sih." Rafa mengehentikkan langkahnya ketika Alesha diam di depan pintu kelasnya.

"Oke gue usahain deh." Balas Alesha mengangguk anggukkan kepalanya.

"Mau lo ajak se RT juga boleh, asal ada lo. Biar gue semangat."

"Bisa aja lo." Alesha terkekeh.

"Iya lah, demi.. " Ucapnya menggantung, "Udah ah gue ke kelas dulu, mau ngerjain pr." Pamit Rafa menuju ke kelasnya.

"Dasar. Sistem Kebut Sepagi ya?" Sindir Alesha sambil berteriak,

"Eh tau aja lo, Sa." Ucap Rafa dari kejauhan yang masih bisa terdengar oleh Alesha.

***

    Pagi itu tampak semua murid kelas XII-A4 sedang heboh ketika guru mata pelajaran fisika tidak hadir mamasuki kelas tersebut karena ada izin ke luar kota.

"Ya Allah, pagi pagi udah rezeki gini."

"Yang lama ya bu, disananya." Ucap seorang siswi, "Semoga ga balik balik lagi ya ha ha ha." Timpal siswi yang satunya.

"Mantip, bisa main game tau gini."

"Akhirnya guru killer kaga masuk juga."

"Kantin yuk."

"Mabar kuy."

Dan masih banyak siswa siswi yang gembira mengetahui guru fisika tidak masuk ke kelas tersebut, mereka memanfaatkannya dengan hal yang bermacam macam.

Tidak terkecuali bagi Altan, ia sibuk menatap seorang gadis yang berada di sebrang kelasnya yang sedang berbicara bersama Rafa, ketua futsal sekolahnya. Ia menyelidiki wajahnya, dan ternyata gadis itu adalah wanita yang ia tabrak kemarin di toko buku ketika ia ditelfon agar cepat pulang ke rumah.

"Heh!" Sentak Rendy, membuat Altan menoleh.

"Kenapa?" Tanya Altan datar, dan memalingkan wajah dari Rendy.

"Ke kantin yok, gue laper."

"Emangnya lo ga sarapan? Males gue." Ucapnya menoleh kembali pada gadis tersebut.

Merasa di acuhkan, Rendy melihat wajah Altan dengan penuh tatapan.
"Liatin siapa sih lo? Serius amat." Mata Rendy mengikuti arah pandang Altan.

Altan menunjuk kepada gadis yang sedang berbicara di depan kelasnya bersama Rafa. "Apa lo kenal cewek itu?"

"Engga, gue gakenal. Tapi gue tau namanya,"

"Oh" Jawabnya singkat, "Siapa namanya?"

"Kepo lo mah. Kenapa? Cantik ye? " Ejeknya.

"Eh? Engga, tuh cewek kemaren gue ga sengaja nabrak dia sampe ada bukunya yang masuk kolong, terus dia natap gue sinis banget" Jelasnya yang mengingat kejadian belasan jam yang lalu itu.

"Emang jutek dia tuh, susah bro kalo lo mau deketin tuh bocah, udah ah temenin gue main basket aja dah, daripada lo males temenin gue kantin." Ucap Rendy menarik tangan Altan dengan cepat.

***

Bel istirahat berbunyi, waktu yang dinanti nantikan oleh semua siswa. Siswa siswi Sma Dua mmberhamburan keluar kelas dan menuju kantin.

Al-TanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang