Hyung, Why? (Chapter 3)

1.4K 131 2
                                    

Seoul

Pukul 08.30

Setelah keributan yang telah terjadi, kedua saudara itu menjatuhkan cairan bening yang biasa disebut air mata. Berbeda dengan namja bermata sipit yang sedang mengurung diri diruangannya atau bisa disebut kamar itu.

~di kamar Yoongi~

"Hiks... hiks... m-mianhe..." ucap namja bermata sipit itu yang tak lain adalah Jeon Yoongi. Benar, Yoongi sedang menangis dikamarnya. Hatinya sungguh sangat sakit dan perih sekali. Mendengar ucapan dan kata-kata yang dia lemparkan pada kedua adiknya, membuat hatinya sangat sakit dan sesak, dia tak menyangka akan meneriakan kata-kata dengan umpatan-umpatan yang sangat menusuk dihati kedua adiknya.

"Hiks... hiks... mianhe... Kookie... Tae Tae... hyung terpaksa mengatakan seperti itu karena... rahasia hyung... yang hyung punya." Ucap Yoongi.

Rahasia? Yoongi ternyata menyimpan rahasia yang bahkan kedua adiknya tak bisa diberitau oleh Yoongi? Apakah rahasianya itu... ah, capek memikirkannya... karena lebih sulit diungkapkannya melalui kata-kata.

"Semakin memikirkan mereka, semakin juga merasakan firasat buruk ini datang. Aku harus cepat pergi dari sini." Batin Yoongi. Lalu menyeka air matanya.

Karena itu, Yoongi memutuskan pergi jauh agar kedua adiknya tidak akan tau apa yang dirahasiakan. Dengan segera, ia mengambil koper dan pakaian dan memasukkan ke dalam koper, dan lekas segera pergi dari kamarnya.

Saat Yoongi keluar, ia melihat kedua adiknya sedang menangis di sofa. Sebenarnya melihat kedua adiknya menangis ia ingin sekali memeluk mereka dan ingin menghibur mereka. Tetapi karena situasi yang tidak mendukung, membuat namja bermata sipit itu melewati mereka dengan perasaan yang ia tahan dan membuat muka datar didepan mereka.

Pintar juga kau dalam berakting Yoongi. Tak tau kah engkau bila adik-adikmu itu sedang mengkhawatirkanmu. Mengapa kau tidak jujur saja?

Melihat Yoongi membawa tas kopernya, Taehyung dan Jungkook segera berdiri dan menghampiri untuk menanyakan Yoongi. Tentu saja dengan tubuh yang gemetar hebat. Takut bila Yoongi akan membentaknya lagi.

"Yoongi hyung... kau ingin kemana? Meskipun hyung bilang kau pergi dan melarang kami, kami tetap akan mengikuti hyung... walaupun-" ucapan Taehyung terpotong oleh Yoongi.

"Bukan urusanmu! Kalian berdua tidak boleh ikut. Kalo kalian memaksa, hyung tidak segan-segan akan menggunakan cara kasar!" Bentak Yoongi dengan bumbu ancaman si bagian akhir kalimatnya. Lalu dengan segera ia pergi menuju pintu rumahnya dan bergegas keluar.

Tanpa memikirkan ucapan dan bentakan Yoongi bahkan ancamannya mereka berdua membuntuti Yoongi, dan saat berada di jalan Taehyung yang sudah sangat dekat dengan Yoongi dengan sigap merebut koper milik hyungnya.

"Lepaskan!" Ucap Yoongi uang sedikit membentak Taehyung. Tapi, Taehyung mengabaikan ucapan itu dan tetap merebut koper milik Yoongi.

"Lepaskan!" Ucap Yoongi dengan nada tingginya.

"Anniya! Aku tidak akan melepaskannya..." ucap Taehyung yang mungkin sedikit tersentak dengan bentakan Yoongi. Meskipun begitu, Taehyung masih setia dengan posisi nya itu.

"LEPASKAN, JEON TAEHYUNG!!!" Bentak Yoongi. Taehyung masih saja setia dengan posisinya itu. Apakah kau tidak takut Taehyung? Jawaban nya pasti tidak. Taehyung sangat yakin ini adalah sandiwaranya saja.

"JIKA KAU TIDAK MELEPASKANNYA, MAKA HYUNG AKAN MEMAKAI CARA KASAR!!!" Bentak Yoongi kesabarannya telah habis. Tetapi, Taehyung masih saja setia dengan posisinya itu.

I Want Go With You, Hyung...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang