An a Destiny (Chapther 14)

886 73 7
                                    

"Annyeong hyung."

"Hoseok? Dan sama siapa lagi itu?" Tanya Yoongi bingung.

"Masa tidak ingat? Aku Kim Namjoon, sahabatmu." Jawab Namjoon.

"Aku tak ingat punya sahabat sepertimu. Apa kita pernah bertemu?"

"Yak! Hyung, apa kau benar - benar melupakanku? Segitunya kau membenciku?" Tanya Namjoon dengan lirih. Tapi itu masih bisa didengar oleh Yoongi.

"Pfft..."

Yoongi terdengar seperti menahan tawanya.

Melihat Yoongi menahan tawa, Namjoon berdecak kesal.

"Kau membuatku khawatir hyung."

"Hahaha... Mianhae... Namjoon... hahahahahahahahahahahahahahahaha!" Tawa Yoongi pecah melihat raut wajah Namjoon.

Lalu, Taehyung dan Jungkook datang.

"Tadi kami seperti itu, hyung malah memarahi kami." Ucap Taehyung.

"Giliran hyung, seperti tadi, tawamu malah seperti tawa jahat hyung..." lanjut Jungkook, melanjutkan ucapan Taehyung.

"Hehe, hyung dari dulu sangat senang mengerjai Namjoon." Ucap Yoongi.

"Sudahkah tawanya hyung? Tawa yang menistakan diriku ini? Tawa yang terdengar seperti itu, membuat rasa khawatirku berubah menjadi rasa kesal, hyung..." ucap Namjoon kesal.

"Haha, mian... mian..." ucap Yoongi.

Jungkook dan Taehyung hanya melamun ditempatnya.

Setelah itu, Yoongi mengajak Hoseok dan Namjoon masuk, meninggalkan Jungkook dan Taehyung yang masih di alam pikirannya masing - masing.

Saat Yoongi, Hoseok dan Namjoon sudah masuk, Taehyung dan Jungkook yang baru sadar mereka ditinggalkan pun akhirnya merasa kesal.

"Yoongi hyung!"

Dan teriakan mereka pun berhasil menarik perhatian Yoongi.

"Mau masuk? Tinggal masuk. Apa susahnya? Ini rumah kalian juga kok. Tak ada yang larang kalian masuk. Jadi jangan berteriak seolah - olah aku orang yang sangat jahat. Lagipula-"

Ucapan Yoongi terpotong karena Taehyung.

"Ne hyung! Kami tak akan berteriak lagi."

Lalu mereka pun masuk.

"Setidaknya dengarkan dulu." Gumam Yoongi kesal.

Tapi masih bisa didengar oleh Jungkook.

"Kami malas mendengar nyanyianmu hyung."

Setelah berucap seperti itu, Jungkook langsung berlari menuju kamarnya diikuti Taehyung dibelakangnya.

"Jeon Jungkook! Jeon Taehyung! Dasar kalian ini!" Teriak Yoongi, membuat seisi rumah menggema dengan suaranya.

Hoseok dan Namjoon yang serasa dianggap seperti angin  lalu lalang hanya bisa melihat interaksi mereka berdua saja sembari menggelengkan kepalanya.

Serasa sudah tenang, Yoongi yang pertama memecahkan keheningan bak kuburan itu.

"Apa yang membuat kalian datang kesini?"

Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Jeon Yoongi.

"Kami membawa sebuah kabar. Entah bagimu ini kabar baik atau buruk, hyung. Kami tetap harus memberitahumu. Walaupun seharusnya Jungkook dan Taehyung harus mendengarkan ini juga." Ucap Namjoon.

I Want Go With You, Hyung...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang