Why Daddy-09

11.7K 165 1
                                    

"Gigi" Heidi berteriak saat melihat ku dan secara otomatis membuatku terkejut dan langsung bangun dari tidur nyenyak ku.

"Gigi" Heidi berteriak saat melihat ku dan secara otomatis membuatku terkejut dan langsung bangun dari tidur nyenyak ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haaaaaaa" teriak kami bersamaan. Zayn yang juga tak kalah kagetnya dengan ku

"Pakai pakaian kalian dan temui aku di meja makan" ujar Heidi lalu berlalu meninggalkan kami.

"Gigi, maafkan aku. Seharusnya malam itu tidak pernah terjadi" ujar Zayn yang masih sibuk berdiam diatas ranjang dan aku bergegas ke kamar mandi membersihkan diriku terlebih dahulu.

"Sudahlah, jangan di pikirkan lagi Zayn. Kau hanya sedang banyak tekanan. Aku bisa mengerti" ucap ku saat selesai mencuci wajah dan menggosok gigi ku.
"Pakailah pakaianmu, tenanglah. Dia tidak akan macam-macam padamu. Jika dia berani bicara kasar, aku akan memukulnya"

Zayn hanya diam dan memakai pakaiannya, aku pergi ke kamar Heidi untuk mengambil baju ganti untuk Zayn .

"Heidi, aku pinjam baju mu" teriak ku dari dalam kamar nya. Dan Heidi hanya diam dan seolah-olah dia sedang marah padaku.

Aku meletakkan baju itu di atas ranjang dan berlalu menuju Heidi, dia sepertinya sedang memasak. Bau nya membuatku lapar.

"Heidi , sedang apa kau?" Ucapku memeluknya dari belakang.

"Minggir lah , kau mengganggu ku"

"Butuh bantuan?"

"Tidak !"

"Ayolah, aku ingin membantu"

"Bisakah kau diam dan duduk dengan tenang"

"Tidak!"

"Baiklah, kau berhutang penjelasan padaku?"

Aku hanya menaikkan alisku seolah bertanya 'apa'?

"Siapa dia?" Ucap Heidi saat Zayn keluar dari dalam kamar

"Dia kekasih ku" jawabku asal. Ku lihat Heidi dan Zayn sama-sama terkejut tapi aku tak peduli. Karena itu spontan keluar dari mulutku tanpa di pikirkan akibat nya

"What? Ta-tapi ?" Heidi terbata-bata dan untuk lebih meyakinkan Heidi aku berjalan kearah Zayn dan memeluk nya.

"Dia Zayn , kekasihku. Dan Zayn ini Heidi sahabat terbaik ku" mulutku asal ceplos saja dan tak peduli dengan apa yang terucap

Kulihat mereka berdua saling menatap dan kemudian menatap ku balik

"Kenapa? Kau tak percaya padaku Heidi? Kau sudah mengenalku sejak kita berumur 7 tahun, dan kau masih tak percaya padaku?"

"Dengar fae, aku percaya padamu . Baiklah kau tak perlu menjelaskan apa-apa lagi padaku" ucapnya pasrah dan sekarang dia beralih menatap Zayn

"Dan kau Zayn , aku sering melihat mu di Club bersama teman-teman mu dan kau juga terlihat jauh lebih muda dari pada nya?" Nya maksud Heidi itu adalah aku

Why Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang