Yerin tidak mengerti mengapa perpustakaan ini selalu ramai dipenuhi dengan anak berandalan, tapi satu yang ia tahu bahwa tempat ini tersedia banyak jenis buku yang berbeda, bisa dibilang buku-buku ini sangat limited edition. Terbukti dengan banyaknya pengunjung perpustakan yang semakin hari semakin meningkat. Yerin baru 3 hari menginjakan kakinya disini, karena itulah dia tidak tahu banyak tentang sekolah ini.
Semakin lama ia membacanya, semakin muak ia dengan keadaan sekitar yang menurutnya terlalu ramai untuk perpustakaan. Akhirnya yerin memutuskan kembali kekelas walau waktu istirahat masih menyisakan 10 menit.
Yerin yang setibanya dikelas dikejutkan dengan riuh ricuh yang tidak terkendali. Yerin melihat perkelahian antara 2 pria ber name tag Oh sehun dan Cha eunwoo, entah apa penyebabnya ia berusaha merelai keduanya. Namun apa yang didapatnya malah hantaman keras dari pria bernama sehun yang mengenai wajahnya. Sontak semua terkejut melihat ujung bibir yerin berdarah akibat tonjokan yang dibuat sehun. Yerin yang meringis kesakitan berusaha menahan dirinya agar tidak jatuh. Seharusnya dia tidak ikut campur, ini bukan urusanya.
'Sungguh bodoh' batinnyaTak lama bel masuk berbunyi membuat semua murid kembali ke posisi duduknya. Menyisakan yerin, sehun, dan eunwoo yang masih diam ditempat. Melihat kejadian ini, eunwoo terlihat seperti merasa bersalah pada yerin.
"Maaf, tapi...kau tidak papa?" eunwoo yakin bahwa gadis dihadapannya ini merasa syok atas kejadian yang dilihatnya
"Aku tidak papa.." lalu yerin melirik kearah sehun yang juga sedang melihat kearahnya. Detik berikutnya yerin melirik ke arah eunwoo
"Seharusnya aku tidak perlu ikut campur urusan kalian."
Yerin melangkah pergi menuju toilet untuk membersihkan lukanya, namun ia bertemu dengan Mr. Jongin dipintu kelas.
"Hey.. Kau mau kemana?"
"Saya mau ke toilet pak?" yerin membungkuk kemudian pergi sebelum ia tertinggal pelajaran terlalu jauh."Baiklah kali ini apa yang kalian ributkan?" ujar Mr. Jongin setibanya dikelas
Jangan tanya kenapa Mr. Jongin tau kejadian barusan, karena selain guru seni ia juga pernah menjabat sebagai guru psikologi ditambah lagi dengan ekspresi sehun dan eunwoo yang terlihat habis berkelahi.
"Tidak ada pak, ini hanya salahpaham kecil" ujar eunwoo"Salahpaham kecil yang membuat kalian berkelahi. Begitu..?"
Semuanya larut dalam keheningan, tidak ada yang mau menjawab pertanyaan Mr. Jongin, bukannya tidak sopan. Tapi karena mereka tau bahwa tanpa dijelaskan pun Mr. Jongin sudah mengetahuinya. Hanya saja Mr. Jongin bertanya untuk basa-basi.
**********
"Kau mau jadi sok pahlawan begitu? Dan akhirnya kau yang terluka. Dasar bodoh!!" umpat yerin kesal sambil bercermin didepan kaca.
"Sekolah ini benar-benar aneh, kuharap ini yang terakhir."Lalu yerin kembali ke kelas dengan raut muka yang tidak bisa ditebak. Mr. Jongin yang melihat itu hanya terdiam melihat yerin kembali duduk ditempatnya.
"Baiklah.. Sampai mana kita tadi?"
***********
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, beruntunglah cuaca hari ini cerah. Karena yerin tidak membawa payung. Yerin berjalan menuju halte bus yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Sebenarnya dia adalah orang yang berada, namun karena ia tinggal sendiri ia memilih untuk menaik bus.
"Cuacanya sangat panas hari ini. Aku merasa haus" yerin meninggalkan halte bus sesaat untuk membeli air minum ke minimarket terdekat. Namun setelahnya ia tidak sadar bahwa gelangnya terlepas dari tangannya.
Yerin menaiki bus dan menduduki tempat nomor 2 dari belakang. Botol yang ia beli ia masukan kedalam tas.
"Lohh.. Gelangku?"
Ia baru sadar jika gelangnya terlepas. Ia segera turun mencari gelang itu dan mencoba mengingatnya kapan terakhir kali ia menggunakan gelang itu.Yerin seperti orang hilang, mencari kesana sini gelangnya namun tak kunjung ditemukan. Hingga hujan menghentikannya. Ia pun berteduh didepan kedai ramyeon.
"Ohhh sial.. Kenapa mendadak hujan begini?" umpat yerin seraya mengeringkan tubuhnya yang cukup basah terkena hujan.************
Suasana sekolah sangat ramai, banyaknya siswa yang berhamburan keluar kelas menuju parkiran untuk pulang. Sehun yang masih didalam kelas mengamati siswa-siswa yang berlalu lalang dari balik jendela. Sehun memang selalu pulang paling terakhir, alasannya karena ia malas harus menuju parkiran dalam keadaan ramai. Setelah semuanya sepi barulah ia menuju parkiran mengambil motor sportnya. Namun tak lama hujan deras mengharuskan sehun berteduh didepan minimarket.
Cukup lama ia berada disana, hingga hujan reda ia baru akan pulang. Namun beberapa langkah ia pergi, sehun merasa menginjak sesuatu. Sehun mengambil benda itu yang sepertinya milik perempuan.
Ia mengamati benda itu yang kemudian memasukannya ke saku celana.**********
Setibanya di rumah, yerin melempar tasnya kekasur dan merebahkan dirinya dikasur. Ia tak peduli dengan bajunya yang basah, Ia terlalu lelah dengan kejadian tadi. Ditambah lagi dengan luka yang dibuat sehun.
"Aaaiisshh" yerin meringis ketika lukanya disentuh oleh tangannya sendiri.Yerin memejamkan matanya sejenak dan berniat untuk melupakan semuanya jika saja tidak ada telpon masuk. Yerin mengambil handphonenya didalam tas.
'Klik'
"Ada apa..?""Yerin-ahh bagaimana kabarmu?" tanya seseorang disebrang sana.
"Kacau, baru 3 hari sekolah aku sudah merasa tidak berselera"
"Hahahaha.... Memangnya apa yang kau lakukan, kau tidak berbuat ulah lagi kan?"
"Kau tenang saja, aku tidak melakukan apapun. Hanya saja aku merasa kesal dengan siswa disana. Melihat tingkahnya, semua terkesan arogan dan anti sosial. Bisa ku tebak mereka adalah orang-orang kelas atas"
"Kau sendiri yang bilang bahwa sekolahmu itu sekolah terkenal, jadi untuk apa kau merasa kesal. Bukankah kau sudah terbiasa menghadapi hal seperti itu?"
"Iya, tapi ini berbeda. Dan aku tidak ingin membahasnya"
"Ok..ok.. Jung Yerin"
"Jadi, ada apa kau menelponku?"
"Aku berniat mengajakmu ke toko buku hari ini. Itupun jika kau tidak sibuk."
"Baiklah.. Jam berapa?"
"Aku tunggu kau ditempat biasa jam 4 sore"
"Ok"
'Klik' sambungan terputus
Yerin kembali memejamkan matanya dengan seragam yang masih menempel ditubuhnya.
*********
Part 1 selesai..
Voment juseyo 😊😊
감사함니다 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Random"Aku tidak mengerti, dan maafkanlah"-yerin "Kepercayaanku sempat hilang. Tapi mengertilah"-sehun