Seorang gadis tengah berlari dihutan belantara, surai blonde dengan mata brown nya sangat terlihat jelas. Dengan balutan serba hitam ditambah dengan jubah merahnya, namun dengan kaki telanjang. Raut wajahnya yang panik tergambar seperti sedang dikejar oleh sesuatu. Entahlah yang terpenting ia bisa keluar dari hutan ini. Susah payah ia melangkahkan kaki yang sudah penuh dengan luka akibat goresan ranting. Membuat ia meringis kesakitan, namun harus tetap berlari.
Ia sudah tak tahan...
Ia benar-benar tak tahan...
Brukk
^~°•
Bunyi jam weker sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, namun baru sekarang yerin terbangun. Ia merasa tubuhnya remuk akibat salah posisi tidur.
Tidak! Yerin bukan tidur diranjang, tapi ia ketiduran di meja belajarnya. Lampu belajar yang masih menyala kini ia matikan. Ia tersadar bahwa buku-buku masih berserakan dimeja. Segera ia rapi kan semuanya lalu bergegas mandi.
Ditempat lain, Sehun sedang memainkan sendok dan garpu nya. Entah kenapa ia tidak nafsu makan, hanya suara sendok dan garpu yang saling bertautan yang terdengar. Orangtua nya kembali ke Amerika untuk melanjutkan tugas kerjanya. Tatapannya kosong dan sulit ditebak.
Dari arah belakang, terlihat daniel berjalan menuju meja makan. Dengan seragam lengkap yang sudah menempel dibadannya. Dan tas berukuran sedang yang menggelayut dipunggungnya.
"Hey, kau sedang apa?" pertanyaan konyol bagi sehun. Ia tidak segera menjawab pertanyaan daniel.
Daniel yang baru tiba, langsung duduk di kursi tepat dihadapan sehun. Mengambil sandwich dan memakannya dengan lahap.
"Kenapa makananmu hanya diaduk-aduk? kalau tidak dimakan, lebih baik buat aku aja. " Daniel berbicara dengan mulut penuh makanan. Ya kebiasaan dia berbicara ketika mulut penuh makanan.
Sehun menatap evil ke arah daniel "habiskan saja makananmu. Kau sudah punya jatah sendiri" ucap sehun ketus.
Saat ini sehun sedang tidak ingin bicara sama siapapun sebenarnya, mood nya sangat tidak baik hari ini. Pikirannya tidak bisa ditebak, tapi karena kakak angkatnya mengganggunya membuat ia risih.
'
'
'
'
Terlihat Joy sedang menunggu seseorang di depan kelas XI. IPA 2. Tidak perlu menunggu waktu beberapa lama. Karena yang ditunggu akhirnya datang, kemudian mereka kedalam kelas. Entah apa yang dibicarakannya, itu terlihat serius.Saat itu yerin berada dikoridor hendak menuju kelasnya. Ia sesekali melihat ke arah kelas lain untuk melihat aktivitas kelas lain. Namun pandangannya terfokus begitu ia melewati kelas XI. IPA 2 . Ia melihat sosok dua yeoja tengah asik bercengkrama. Entahlah ia kurang jelas melihatnya tapi itu seperti "Joy? Doyeon?"
Pandangannya seketika ia endahkan karena salah satu yeoja beranjak pergi. Lalu yerin juga ikut melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Joy-ssi?" yerin menepuk bahu Joy begitu Yerin sejajar dengan Joy.
"Ohh.. Yerin-ah. Selamat pagi!" jawab joy melempar senyum kearah yerin
"Kau dari mana?" tanya yerin. Sebenarnya Ia tahu joy dari mana, hanya saja ini untuk memastikan apakah dia akan bohong atau jujur"A-aku habis dari toilet (?)" Joy sedikit kikuk ketika menjawabnya. Dan yerinpun mengernyit mendengar jawaban dari joy.
"Toilet? Bukankah toilet arahnya ke selatan bukan ke utara?" tanya yerin seakan tak tahu apa-apa."A-aku tadi ke toilet, lalu jalan-jalan sebentar. Karena masih sangat pagi, jadi kupikir ini akan mempercepat waktu" ucap joy sedikit terbata
"Begitu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Random"Aku tidak mengerti, dan maafkanlah"-yerin "Kepercayaanku sempat hilang. Tapi mengertilah"-sehun